ERAMADANI.COM, SINGARAJA – Tak henti hentinya Dompet Sosial Madani DSM mengadakan pelatihan kepada masyarakat, pada Ahad (24/11/2019) kemarin kembali gelar pelatihan Fardu Kifayah.
Kegiatan sosial tentang pelatihan perawatan jenazah menurut Islam, yang bertempat di Aula TK Diponegoro Jalan Bukit Indah, Singaraja, Kabupaten Bulelang.
Sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim terhadap saudaranya yang meninggal untuk merawat dan mengurusnya, dengan begitu pelatihan perlu diadakan.
Sehingga dibutuhkan juga kader-kader dalam mengurus jenazah secara syariat apalagi di daerah minoritas seperti di Bali ini.
Pelatihan ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Buleleng seperti Banyupoh, Sanggalangit, Patas, Panji Anom, Tegallinggah, dari sekitaran Singaraja dan juga Banyuning.
Pemateri dalam Pelatihan Fardu Kifayah
Yang menghadirkan Ning Supriyah dan ibu Hj. Mukiyati sebagai pemateri sekaligus pemandu dalam prateknya. Karena kedua orang ini sudah berpengalaman.
“Yang utama adalah niat dalam mengurus jenazah bukan untuk tujuan materi dan ketenaran tapi hanya berniat untuk tujuan Lillahi ta’ala,” terang Ning Supriyah selaku Pemateri.
Tak hanya panitia, peserta dan pemateri saja yang memadati ruangan pelatihan tersebut, akan tetapi para pejabat Kementerian Agama ikut andil dalam kegiatan tersebut.
H. Ali Mustofa S.Ag sebagai Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Buleleng, mengatakan bahwa jarang sekali lembaga yang mengadakan pelatihan seperti ini.
“Bahkan saya sudah lama mengusulkan pelatihan perawatan jenazah di kemenag tapi belum ada respon, alhamdulillah DSM sudah mengerjakan” ujarnya.
Ia sangat bangga dengan DSM yang bisa mengadakan kegiatan pelatihan karena program seperti ini sangat penting. Kalau bisa disetiap majelis taklim.
Dengan peserta lebih beragam bapak dan ibu sehingga disetiap daerah bisa merawat dan mengurus jenazah sendiri.
Peserta sangat antusias dan fokus dalam mengikuti materi serta praktek, sehingga peserta betul-betul memahami dalam penanganan jenazah.
“Oke banget pelatihan ini, terutama suasananya, cair dan santai padahal materi cukup berat dan butuh kesiapan mental” ungkap ibu Yeni Aridewi Baedowi salah satu peserta pelatihan.
“Tidak seperti yang dibayangkan saat sebelum dimulai, kayak gimana gitu tapi ternyata alhamdulillah everything is running well,” tambahnya.
“Semoga DSM lebih dikenal oleh khalayak dan mampu berkontribusi lebih baik untuk umat, sukses selalu DSM,” kata ibu Fatwa Susanti (HAD)