Malam Nisfu Syaban, malam ke-15 bulan Syaban dalam kalender Hijriah, memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Diyakini sebagai malam penuh berkah dan ampunan, malam ini menjadi momentum bagi umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah dan memohon ampun kepada Allah SWT. Berbagai amalan dianjurkan, salah satunya adalah membaca doa khusus setelah menunaikan sholat sunnah Nisfu Syaban. Doa-doa ini mengandung harapan akan pengampunan dosa dan keberkahan menjelang bulan suci Ramadan.
Keyakinan akan keutamaan malam Nisfu Syaban bersumber dari berbagai riwayat dan hadits. Buku "Kumpulan Khotbah Jumat Sepanjang Tahun Hijriyah" karya Reyvan Maulid misalnya, mengutip pendapat Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa Allah SWT memberikan pertolongan kepada hamba-Nya secara bertahap: sepertiga pada malam ke-13, dua pertiga pada malam ke-14, dan pertolongan penuh pada malam ke-15. Hal ini menunjukkan tingginya derajat malam Nisfu Syaban di sisi Allah SWT.
Hadits dari Mu’adz bin Jabal RA juga menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Sementara itu, hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW menyatakan, "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al-Albani). Hadits-hadits ini menjadi landasan kuat bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan berdoa pada malam Nisfu Syaban.
Namun, perlu ditekankan bahwa pemahaman terhadap hadits-hadits ini haruslah berimbang dan berlandaskan pemahaman yang benar. Tidak boleh ada interpretasi yang berlebihan atau menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Keutamaan malam Nisfu Syaban tetaplah terletak pada peningkatan ketaqwaan dan kedekatan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan ibadah, termasuk sholat sunnah dan doa.
Berbagai doa dapat dibaca setelah menunaikan sholat Nisfu Syaban. Berikut beberapa pilihan doa yang dirangkum dari berbagai sumber rujukan, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia:
1. Doa Versi Pertama (Ringkas dan Padat):
- Arab: يا حي يا قيوم (Ya Hayyu Ya Qayyum)
- Latin: Ya Hayyu ya Qayyum
- Arti: Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri.
Doa ini, sebagaimana dikutip dari Kitab Jami’ al-Tirmidzi melalui riwayat Abu Hurairah RA, menggambarkan keesaan dan keagungan Allah SWT. Doa ini singkat namun sarat makna, menekankan sifat-sifat Allah yang kekal dan abadi. Rasulullah SAW sendiri dikisahkan membaca doa ini ketika tengah menghadapi kesulitan. Kesederhanaan doa ini membuatnya mudah diingat dan diamalkan oleh siapa pun.
- Arab: يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث (Ya Hayyu Ya Qayyum bi rahmat-ika astaghits)
- Latin: Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits
- Arti: Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.
Riwayat dari Anas bin Malik RA juga mencatat Rasulullah SAW membaca doa ini di saat menghadapi kesulitan. Doa ini menambahkan unsur permohonan pertolongan kepada Allah SWT, menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan manusia sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Permohonan pertolongan ini relevan dengan berbagai permasalahan hidup yang dihadapi manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
2. Doa Versi Kedua (Doa Penghapus Dosa dan Permohonan Kebahagiaan):
- Arab: اللهم إن كنت كتبت اسمي شقيا في ديوان الشقياء فامحوه وكتبني سعيدا وإن كنت كتبت اسمي سعيدا في ديوان السعداء فثبته فإنك قلت في كتابك الكريم يمحو الله ما يشاء ويثبت وعنده أم الكتاب (Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su’adaa-i wa in kunta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa ‘indahu ummul kitaabi)
- Latin: Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum
- Arti: Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok.
Doa ini merupakan permohonan yang lebih luas, meliputi permohonan penghapusan catatan buruk dan penetapan catatan baik di Lauh Mahfuz. Doa ini menunjukkan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT dalam menentukan takdir manusia. Unsur permohonan kebahagiaan juga menjadi poin penting dalam doa ini, menunjukkan harapan akan kehidupan yang baik dan penuh berkah di dunia dan akhirat.
3. Doa Versi Ketiga (Doa Permohonan Perlindungan dan Rezeki):
- Arab: (Teks Arab Doa Versi Ketiga)
- Latin: (Transliterasi Latin Doa Versi Ketiga)
- Arti: (Terjemahan Indonesia Doa Versi Ketiga)
Doa versi ketiga ini lebih panjang dan komprehensif. Selain permohonan ampunan, doa ini juga mencakup permohonan perlindungan dari bahaya dan kesulitan, serta permohonan rezeki yang lancar dan keberkahan hidup. Doa ini menunjukkan ketergantungan manusia sepenuhnya kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.
4. Doa Versi Keempat (Doa Pengampunan Dosa dan Kesehatan):
- Arab: (Teks Arab Doa Versi Keempat)
- Latin: (Transliterasi Latin Doa Versi Keempat)
- Arti: (Terjemahan Indonesia Doa Versi Keempat)
Doa versi keempat ini diambil dari buku "Kalender Harian Ibadah Sunnah" karya Mujahidin Nur. Doa ini menekankan permohonan ampunan dosa dan kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Doa ini menunjukkan kesadaran akan kelemahan dan dosa manusia serta harapan akan pengampunan dan rahmat Allah SWT.
5. Doa Versi Kelima (Doa Perlindungan dari Celaka dan Kesuksesan):
- Arab: (Teks Arab Doa Versi Kelima)
- Latin: (Transliterasi Latin Doa Versi Kelima)
- Arti: (Terjemahan Indonesia Doa Versi Kelima)
Doa versi kelima ini merupakan doa yang panjang dan komprehensif, meliputi permohonan perlindungan dari segala macam bahaya dan celaka, serta permohonan kesuksesan dan keberkahan dalam kehidupan. Doa ini menunjukkan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT dalam melindungi dan menolong hamba-Nya.
Kesimpulannya, doa-doa setelah sholat Nisfu Syaban merupakan bentuk permohonan dan harapan umat Muslim kepada Allah SWT. Doa-doa ini beragam, namun semuanya bermuara pada satu tujuan: memohon ampunan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT. Penting untuk diingat bahwa amalan pada malam Nisfu Syaban haruslah diiringi dengan niat yang ikhlas dan dilakukan dengan penuh kekhusyu’an. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan ampunan serta rahmat-Nya kepada kita semua.