Musim liburan akhir tahun tiba. Ribuan, bahkan jutaan orang bersiap meninggalkan rutinitas sehari-hari untuk menikmati waktu senggang bersama keluarga dan kerabat. Perjalanan, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara, menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana liburan tersebut. Di tengah euforia liburan, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah berdoa. Doa sebelum dan selama perjalanan bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan manifestasi keimanan dan bentuk permohonan perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
Dalam hiruk-pikuk perjalanan modern, dengan segala kompleksitas dan ketidakpastiannya, berdoa menjadi benteng spiritual yang menenangkan. Faktor-faktor di luar kendali manusia, seperti kondisi cuaca yang ekstrem, kemacetan lalu lintas yang parah, atau bahkan potensi malfungsi alat transportasi, mengingatkan kita akan keterbatasan dan kerentanan diri. Dengan berdoa, kita menyerahkan segala urusan perjalanan kepada Allah SWT, memohon kemudahan, keselamatan, dan perlindungan dari segala macam bahaya. Lebih dari sekadar rasa aman, doa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk perjalanan yang kita tempuh.
Tradisi berdoa sebelum bepergian telah lama diwariskan turun-temurun. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk memanjatkan doa khusus sebelum memulai perjalanan, sebagai bentuk permohonan agar terhindar dari marabahaya, mendapatkan keselamatan, dan memperoleh keberkahan selama perjalanan. Praktik ini bukan sekadar tradisi, melainkan tuntunan yang sarat makna spiritual.
Berikut beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca pada berbagai moda transportasi, dirangkum dari berbagai sumber rujukan terpercaya, termasuk ajaran Buya Yahya dan referensi literatur keagamaan lainnya:
1. Doa Sebelum Memulai Perjalanan:
Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, menekankan pentingnya mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dengan membaca doa safar sebelum memulai perjalanan. Beliau menjelaskan bahwa doa ini memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan perjalanan, serta perlindungan dari segala keburukan. Doa safar yang diajarkan Buya Yahya melalui akun X-nya (@buya_albahjah) berbunyi:
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa haadzaa albirro wattagwa wa minal ‘amali maa tardhio. Allahumma hawwin ‘alayna safaronaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu. Allaahummaa anta as-shoohibu fissafari wal Kholiifatu fil ahli.. Allaahummaa innii a-uudzubika min wa’ tsaa-issafari wa kaabatil mandkzori wa suu-il munaolabi fil maali wal ahli wal waladi. Washollallaahu ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wasallam. Yaa Salaam… (3x) Sallimnaa, Yaa Salaam… (3x) Sallim Ahlanaa, Yaa Salaam… (3x) Sallimnaa Jamii aa. Bismillah wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah. Al-Faaatihaah (membaca Q.S. Al-Fatihah)."
Artinya kurang lebih: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang telah menundukkan ini (kendaraan) bagi kita, dan kita tidak mampu menguasainya sendiri, dan sesungguhnya kita akan kembali kepada Tuhan kita. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan, dan dari amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan Engkaulah yang menjaga keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perjalanan, dari kesulitan perjalanan, dan dari keburukan yang terjadi pada harta, keluarga, dan anak-anak. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Ya Salam… (3x) Selamatkanlah kami, Ya Salam… (3x) Selamatkanlah keluarga kami, Ya Salam… (3x) Selamatkanlah kami semua. Dengan nama Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Al-Fatihah (membaca Surat Al-Fatihah)."
2. Doa di Kendaraan Darat:
Saat menaiki kendaraan darat, baik itu mobil, bus, kereta api, atau sepeda motor, disarankan untuk senantiasa mengingat Allah SWT. Selain itu, perlu diperhatikan pula keselamatan pejalan kaki di sekitar kita. Doa yang dapat dipanjatkan, sebagaimana dikutip dari laman Baznas Jawa Barat, adalah:
"Subhaanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbina lamunqolibuun."
Artinya: "Maha Suci Allah yang telah memudahkan ini (kendaraan) bagi kami, dan kami tidak mampu menguasainya sendiri, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Doa ini, yang juga dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menggunakan unta, kuda, atau keledai sebagai kendaraan, tetap relevan hingga saat ini, meskipun moda transportasi telah berkembang pesat. Keikhlasan dan keyakinan dalam memanjatkan doa ini menjadi kunci utama.
3. Doa di Kendaraan Laut:
Perjalanan laut memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 66 berfirman:
"Rabbukama llazi yuzyi lakumul-fulka fil baḥri litabtaghū min faḍlihi innahu kāna bikum raḥīmān."
Artinya: "Tuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu agar kamu mencari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang terhadapmu."
Ayat ini menegaskan kekuasaan dan rahmat Allah SWT yang melindungi perjalanan di laut. Doa yang dianjurkan untuk dibaca saat berlayar, berdasarkan referensi buku "100 Doa Harian untuk Anak" karya Nurul Ihsan, adalah:
"Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa inna robbiilaghofuurur rohiim."
Artinya: "Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
4. Doa di Kendaraan Udara:
Perkembangan teknologi penerbangan telah membuka aksesibilitas perjalanan udara. Namun, perjalanan di ketinggian tetap membutuhkan perlindungan dan keselamatan. Doa yang dapat dipanjatkan saat menaiki pesawat terbang atau helikopter, berdasarkan referensi yang ada, adalah:
"Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl."
Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan Engkau pula yang menjaga keluarga."
5. Doa Sesudah Sampai Tujuan:
Setelah sampai di tempat tujuan dengan selamat, ucapan syukur kepada Allah SWT menjadi kewajiban. Doa yang dapat dipanjatkan adalah:
"Alhamdulillahil ladzi sallamani wal ladzi awani wal ladzi jama’asy syamla bii."
Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang telah menyelamatkan aku dan yang telah melindungiku dan yang menghimpunkan aku dengan keluargaku."
Doa-doa di atas hanyalah beberapa contoh. Intinya, setiap doa yang dipanjatkan dengan keikhlasan dan keyakinan akan diterima Allah SWT. Lebih penting lagi adalah menjaga sikap dan perilaku selama perjalanan, menghormati sesama pengguna jalan, dan senantiasa berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan. Semoga perjalanan liburan kita semua dipenuhi dengan keselamatan, keberkahan, dan kenangan indah, di bawah lindungan dan rahmat Allah SWT.