Jakarta – Setiap insan mendambakan rezeki yang cukup dan penuh berkah dalam kehidupannya. Tak terkecuali para Nabi, yang meskipun telah dianugerahi kedudukan mulia di sisi Allah SWT, tetap senantiasa berdoa memohon limpahan rezeki. Nabi Isa AS, salah seorang Nabi yang penuh kasih sayang, memiliki doa khusus untuk meminta rezeki, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kaumnya. Doa ini, yang tercantum dalam Al-Qur’an, menjadi bukti nyata bahwa bahkan Nabi pun senantiasa bergantung pada Allah SWT dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Bacaan Doa Nabi Isa Meminta Rezeki:
"Ya Allah, ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu; berilah rezeki kepada kami, dan Engkau-lah pemberi rezeki yang paling utama."
Doa ini termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah ayat 114. Dalam buku "Kaya Melimpah Dengan Doa Para Nabi" karya Ustadz Ali Amrin Al-Qurawy, dikisahkan bahwa Nabi Isa AS memanjatkan doa ini setelah menunaikan salat dua rakaat.
Kisah Turunnya Doa Nabi Isa Meminta Rezeki:
Kisah di balik doa ini termaktub dalam Qashash Al-Anbiya karya Ibnu Katsir, yang diterjemahkan oleh Umar Mujtahid. Peristiwa ini bermula ketika Nabi Isa AS memerintahkan para pengikut setianya untuk berpuasa selama 30 hari. Setelah menjalani masa puasa tersebut, mereka memohon kepada Nabi Isa AS agar Allah SWT menurunkan hidangan makanan dari langit sebagai tanda penerimaan atas puasa mereka dan sebagai bukti nyata atas kuasa Allah SWT. Mereka menginginkan hidangan tersebut sebagai hari raya, untuk mereka makan bersama, dan cukup untuk semua, baik yang kaya maupun yang miskin.
Mendengar permintaan tersebut, Nabi Isa AS, dengan penuh kasih sayang, menasihati mereka. Beliau khawatir jika mereka tidak mampu bersyukur dan tidak dapat memenuhi hak-hak yang melekat pada pemberian Allah SWT. Namun, para pengikutnya tetap bersikeras memohon kepada Allah SWT agar hidangan tersebut diturunkan.
Karena permintaan mereka tak kunjung surut, Nabi Isa AS pergi ke tempat salat, mengenakan pakaian sederhana dari bulu yang kasar. Beliau berdiri, menundukkan kepala, dan memohon dengan sepenuh hati kepada Allah SWT agar permintaan kaumnya dikabulkan. Air mata beliau mengalir deras sebagai bukti kerendahan hati dan keikhlasan dalam berdoa.
Allah SWT, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, mengabulkan doa Nabi Isa AS. Hidangan makanan dari langit mulai turun, perlahan-lahan di antara dua awan. Setiap kali hidangan itu mendekat, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar hidangan tersebut menjadi rahmat, bukan azab, dan agar menjadi berkah serta keselamatan bagi kaumnya.
Hidangan tersebut terus turun hingga tepat berada di hadapan Nabi Isa AS. Hidangan makanan yang tertutup sapu tangan, kemudian dibuka oleh Nabi Isa AS seraya mengucapkan, "Dengan nama Allah, sebaik-baik Pemberi rezeki."
Di dalam hidangan tersebut terdapat tujuh ekor ikan dan tujuh roti. Beberapa riwayat lain menyebutkan tsarid, delima, dan buah-buahan. Aroma jamuan makanan ini tercium harum dan menggugah selera. Allah SWT berfirman, "Jadilah!" Maka jadilah jamuan makanan itu, berkat doa yang dipanjatkan Nabi Isa AS.
Hikmah dan Pelajaran dari Doa Nabi Isa AS:
Kisah doa Nabi Isa AS meminta rezeki ini mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kita:
- Keteladanan dalam Berdoa: Doa Nabi Isa AS menunjukkan bahwa bahkan Nabi pun senantiasa bergantung pada Allah SWT dalam memenuhi kebutuhan hidup. Beliau tidak ragu untuk memohon kepada Allah SWT dengan penuh kerendahan hati dan keikhlasan.
- Pentingnya Kesabaran dan Ketekunan: Para pengikut Nabi Isa AS menunjukkan ketekunan dalam berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Mereka tidak putus asa meskipun permintaan mereka awalnya ditolak oleh Nabi Isa AS.
- Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Kaum: Nabi Isa AS menunjukkan kasih sayang dan kepedulian yang besar terhadap kaumnya. Beliau rela berdoa untuk mereka, meskipun khawatir mereka tidak dapat memenuhi hak-hak yang melekat pada pemberian Allah SWT.
- Keberkahan dalam Rezeki: Hidangan makanan yang diturunkan Allah SWT menjadi bukti nyata bahwa rezeki yang dilimpahkan dengan penuh syukur dan keikhlasan akan menjadi berkah dan membawa kebaikan.
- Pentingnya Bersyukur: Kisah ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan, termasuk rezeki yang kita terima. Syukur merupakan kunci agar rezeki kita senantiasa berkah dan melimpah.
Penutup:
Doa Nabi Isa AS meminta rezeki menjadi bukti nyata bahwa Allah SWT Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Beliau senantiasa memberikan rezeki kepada hamba-Nya, baik yang kaya maupun yang miskin, asalkan mereka memohon dengan penuh keikhlasan dan bersyukur atas nikmat-Nya. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita untuk senantiasa berdoa memohon rezeki yang halal dan berkah, serta selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Wallahu a’lam.