Perjalanan jauh, bagi umat Muslim, bukan sekadar perpindahan geografis, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual yang membutuhkan perlindungan dan ridho Allah SWT. Mereka yang menempuh perjalanan jauh, dalam terminologi Islam, disebut sebagai musafir. Istilah "musafir" sendiri berasal dari kata "safara" atau "safar" yang berarti bepergian atau menempuh perjalanan, menunjukkan sebuah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain yang membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Para ulama fikih mendefinisikan musafir lebih spesifik sebagai seseorang yang meninggalkan tempat tinggalnya menuju suatu destinasi tertentu, dengan jarak tempuh yang signifikan.
Keistimewaan perjalanan ini terletak pada mustajabnya doa-doa yang dipanjatkan oleh musafir. Hadits Rasulullah SAW menegaskan hal ini: "Ada tiga doa yang mustajab (dikabulkan), tak ada keraguan padanya; doa orang yang dizalimi, doa musafir, dan doa seorang ayah untuk anaknya." (HR Abu Daud). Keutamaan ini berakar pada kondisi psikologis dan fisik musafir yang rentan. Terasing dari lingkungan familiar, menghadapi tantangan dan kesulitan perjalanan, menjadikan jiwa musafir lebih khusyuk dan tulus dalam bermunajat kepada Sang Khalik.
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, dalam karyanya Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1, menjelaskan bahwa perjalanan memberikan beban berat bagi musafir, baik secara fisik maupun mental. Kondisi ini, menurut beliau, menjadi faktor pendukung terkabulnya doa. Semakin panjang dan melelahkan perjalanan, semakin besar pula peluang doa-doa musafir untuk diijabah Allah SWT.
Memahami keutamaan dan mustajabnya doa musafir, maka penting bagi setiap Muslim yang akan melakukan perjalanan jauh untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Salah satu persiapan spiritual yang krusial adalah memperbanyak doa dan dzikir, memohon perlindungan dan keselamatan selama perjalanan. Berikut beberapa doa perjalanan jauh yang dapat diamalkan, dirangkum dari berbagai sumber rujukan keislaman seperti Buku Pintar Beribadah Perjalanan karya Mahima Diahloka dan Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 susunan Anshari Taslim:
1. Doa Perjalanan Jauh (Versi Pertama): Kesadaran akan Kekuasaan Allah
Doa ini dipanjatkan sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas kuasa Allah SWT yang memudahkan perjalanan. Teks Arabnya adalah:
Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun.
Transliterasi Latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun.
Artinya: "Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Doa ini menekankan ketergantungan manusia sepenuhnya kepada Allah SWT. Kendaraan yang digunakan, baik mobil, pesawat, kapal, atau kendaraan lainnya, merupakan anugerah-Nya. Kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan kendaraan tersebut pun berasal dari-Nya. Ungkapan "wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun" menunjukkan kesadaran akan kembalinya manusia kepada Allah SWT, mengingatkan akan kefanaan dunia dan pentingnya ketaatan kepada-Nya.
2. Doa Perjalanan Jauh (Versi Kedua): Perlindungan di Atas Perairan
Doa ini khusus dipanjatkan bagi mereka yang melakukan perjalanan laut, memohon keselamatan dan perlindungan Allah SWT di atas lautan yang luas dan penuh tantangan. Teks Arabnya:
Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rahiim.
Transliterasi Latin: Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rahiim.
Artinya: "Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang."
Doa ini sederhana namun sarat makna. Memulai perjalanan dengan menyebut nama Allah SWT menunjukkan kesadaran akan kehadiran-Nya dan permohonan perlindungan-Nya. Ungkapan "inna robbii laghofuurur rahiim" mengingatkan akan sifat Allah SWT yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, memberikan ketenangan dan harapan di tengah ancaman dan ketidakpastian perjalanan laut.
3. Doa Perjalanan Jauh (Versi Ketiga): Aman di Angkasa Raya
Bagi mereka yang menempuh perjalanan udara, doa ini dipanjatkan untuk memohon keselamatan dan kelancaran selama penerbangan. Teks Arabnya:
Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.
Transliterasi Latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.
Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga."
Doa ini menunjukkan permohonan kemudahan dan keselamatan selama perjalanan udara. Ungkapan "hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu" meminta Allah SWT untuk meringankan beban perjalanan dan mendekatkan jarak tempuh. Kalimat selanjutnya menegaskan kehadiran dan perlindungan Allah SWT sebagai pendamping dalam perjalanan dan penjaga keluarga yang ditinggalkan di rumah.
4. Doa Perjalanan Jauh (Versi Keempat): Doa Lengkap untuk Keselamatan Sepanjang Perjalanan
Doa ini merupakan doa yang lebih lengkap, meliputi berbagai aspek keselamatan dan keberkahan selama perjalanan, termasuk perlindungan dari kelelahan, pemandangan yang menyedihkan, dan kepulangan yang buruk. Teks Arabnya:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.
Transliterasi Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga."
Doa ini merupakan doa yang komprehensif, meliputi ucapan takbir, pengakuan atas kuasa Allah SWT, permohonan kemudahan dan keselamatan, serta permohonan perlindungan dari berbagai potensi bahaya selama perjalanan. Doa ini sangat dianjurkan untuk dipanjatkan sebelum, selama, dan sesudah perjalanan.
Kesimpulannya, perjalanan jauh bagi seorang Muslim bukan hanya peristiwa fisik, melainkan juga perjalanan spiritual. Dengan memperbanyak doa dan dzikir, khususnya doa-doa musafir seperti yang telah diuraikan di atas, seorang Muslim dapat memperoleh perlindungan dan ridho Allah SWT sepanjang perjalanan, sehingga perjalanan tersebut menjadi aman, lancar, dan berkah. Semoga uraian ini bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi pengingat akan pentingnya berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan, termasuk saat menempuh perjalanan jauh.