Baitullah, Ka’bah, jantung spiritual umat Islam sedunia, berdiri megah di tengah Masjidil Haram, Makkah. Bangunan suci ini, kiblat shalat bagi lebih dari dua miliar muslim, menjadi tujuan utama ibadah haji dan umrah, sebuah perjalanan spiritual yang didambakan setiap pemeluk agama ini. Menyaksikan Ka’bah secara langsung, bagi banyak orang, merupakan pengalaman yang sarat akan emosi; campuran haru biru, kekaguman mendalam, dan pengalaman spiritual yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Momen sakral ini, diyakini para ulama, sebaiknya diiringi dengan doa-doa khusus sebagai ungkapan syukur dan permohonan kepada Sang Pencipta.
Artikel ini akan mengupas tuntas bacaan doa yang dianjurkan saat pertama kali memandang Ka’bah, menjelaskan arti dan konteksnya, serta menjelajahi keistimewaan berdoa di hadapan Baitullah. Lebih jauh, kita akan membahas doa-doa lain yang dianjurkan saat memasuki kota Makkah, menguak nilai spiritual dan landasan hadits yang menguatkan keutamaan bermunajat di tempat suci ini.
Doa Pertama Kali Melihat Ka’bah: Ungkapan Syukur dan Kemuliaan
Saat kaki melangkah memasuki Makkah dan pandangan pertama tertuju pada Ka’bah, sunnah bagi seorang muslim untuk mengangkat kedua tangan seraya memanjatkan doa. Kitab-kitab doa terkemuka, seperti terjemahan Kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi, mencantumkan doa khusus untuk momen bersejarah ini. Doa tersebut, yang telah diwariskan turun-temurun, merupakan ikhtiar untuk mengungkapkan rasa syukur dan memohon berkah atas kehadiran di tempat suci ini.
Berikut bacaan doa tersebut dalam tulisan Arab dan transliterasi latin, disertai terjemahannya yang mempertimbangkan nuansa bahasa dan makna yang lebih mendalam:
(Arab): اللهم زِدْ هَذَا البَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَحَبَّةً وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ وَأَعْظَمَهُ يَمَنْ حَجَّهُ أَوْ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبَرًا
(Latin): Allahumma zid hadzalbaita tasyriifan wata’dziiman watakriiman wamahaabatan wazidman syarrafahu wakaramahu wa ‘adzamahu yaman hajjahu aw i’tamarahu tasyriifan watakriiman wata’dziiman wa baran
(Terjemahan): "Ya Allah, limpahkanlah kepada Baitullah ini kemuliaan, keagungan, dan kehormatan yang lebih besar. Dan berikanlah tambahan kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan kepada siapapun yang memuliakan, menghormati, dan mengagungkan tempat ini, baik mereka yang mengerjakan haji maupun umrah."
Doa ini tidak hanya sekedar ucapan syukur, tetapi juga merupakan permohonan agar Ka’bah selalu dihormati dan dimuliakan. Lebih dari itu, doa ini menunjukkan harapan agar setiap jemaah yang beribadah di tempat suci ini mendapatkan berkah dan kebaikan dari Allah SWT.
Doa Kedua: Permohonan Keselamatan dan Kedamaian
Setelah memanjatkan doa pertama, dianjurkan untuk membaca doa kedua sebagai permohonan keselamatan dan kedamaian di dunia dan akhirat. Doa ini mengungkapkan kerinduan akan ketenangan dan perlindungan dari Allah SWT.
(Arab): اللهم أنت السلام ومنك السلام تَحَيِّنا ربنا بالسلام
(Latin): Allahumma antassalam, waminkassalam, fahayyina rabbana bissalam.
(Terjemahan): "Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan dan dari Engkaulah keselamatan itu berasal. Ya Tuhan kami, hidupkanlah kami dalam kedamaian."
Doa ini menunjukkan kebergantungan manusia kepada Allah SWT sebagai sumber semua kebaikan, termasuk keselamatan dan kedamaian. Ia merupakan pengakuan bahwa hanya Allah yang mampu memberikan ketenangan dan perlindungan di tengah gejolak hidup.
Keistimewaan Berdoa di Hadapan Ka’bah: Waktu Mustajab
Selain doa-doa khusus tersebut, setiap muslim juga dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa pribadi sesuai dengan hajat dan kebutuhannya saat berada di hadapan Ka’bah. Keistimewaan tempat ini telah dijelaskan dalam berbagai kitab dan hadits. Ka’bah dianggap sebagai salah satu tempat yang paling mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa yang dipanjatkan di yakini akan diijabah Allah SWT.
Buku Selamat Tinggal Susah karya Asrifin An-Nakhrawie menyatakan bahwa Ka’bah merupakan satu-satunya tempat di dunia yang termasuk dalam kategori mustajab. Keistimewaan ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di muka bumi. Oleh karena itu, kesempatan berada di hadapan Ka’bah harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Keyakinan ini diperkuat oleh hadits dengan sanad jayyid (baik) yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA:
(Arab): قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الدعاء مستجاب عند رؤية الكعبة
(Latin): Qāla Rasūlullāh ṣallā allāhu ʿalayhi wa sallama inna ad-duʿāʾa mustajābun ʿinda ruʾyata al-kaʿbah
(Terjemahan): "Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya doa itu dikabulkan ketika ia melihat Ka’bah.’" (HR At-Tabrani)
Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya tempat ini bagi umat Islam. Ia mengajak untuk memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk bermunajat kepada Allah SWT dan memohon segala kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk umat manusia secara keseluruhan.
Doa Memasuki Makkah: Permohonan Keamanan dan Perlindungan
Selain doa saat melihat Ka’bah, ada juga doa khusus yang dianjurkan saat pertama kali memasuki kota Makkah. Ringkasan Ihya’ Ulumuddin karya Imam al-Ghazali mencantumkan doa ini, khususnya bagi jemaah yang sedang berihram. Doa ini merupakan permohonan keamanan, perlindungan, dan keselamatan dari segala bahaya di Tanah Suci.
(Arab): اللهم هذا حرمك وأمنك فَحَرِّمْ لحمي ودمي وبَشَرِي على النار وأَمِنْني من عذابك يومَ تَبْعَثُ عِبادَكَ واجْعَلْني من أوليائِك وأهل طاعتِك يا رب العالمين
(Latin): Allahumma hadza haramuka wa amnuka, fa harrim lahmi wa dami wa basyari ‘alannari wa ‘aminni min ‘adzabika yauma tab’atsu ‘ibadaka, waj’alni min auliyabika wa ahli tha’atika, ya rabbal ‘alamin.
(Terjemahan): "Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu dan negeri aman-Mu. Maka haramkanlah daging, darah, dan kulitku dari api neraka. Lindungilah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Dan jadikanlah aku termasuk golongan kekasih-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu, ya Rabb semesta alam."
Doa ini mengungkapkan rasa takwa dan permohonan perlindungan dari Allah SWT. Ia menunjukkan kesadaran bahwa semua kebaikan berasal dari Allah dan hanya dengan pertolongan-Nya manusia dapat menjalani ibadah dengan aman dan tenang.
Kesimpulan:
Momen melihat Ka’bah dan memasuki Makkah merupakan pengalaman spiritual yang tak ternilai bagi setiap muslim. Memanjatkan doa-doa khusus di tempat suci ini merupakan sunnah yang dianjurkan dan dipercaya dapat mendatangkan berkah dan kebaikan. Doa-doa tersebut bukan hanya sekedar ucapan, tetapi merupakan ungkapan syukur, permohonan, dan perwujudan kebergantungan kita kepada Allah SWT. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang arti dan makna doa-doa tersebut serta menginspirasi kita untuk selalu mengingat Allah SWT di mana pun kita berada.