Ibadah umroh, perjalanan spiritual yang mulia bagi umat Islam, menawarkan kesempatan unik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lebih dari sekadar rangkaian ritual, umroh merupakan perjalanan transformatif yang menuntut kesiapan spiritual dan fisik. Untuk memastikan keberkahan dan keselamatan selama perjalanan ini, jamaah umroh, serta keluarga dan kerabat yang ditinggalkan, dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa khusus di berbagai tahapan perjalanan. Berikut uraian lengkap doa-doa tersebut, dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, dengan harapan dapat menjadi panduan komprehensif bagi para pembaca.
Doa Restu untuk Jamaah Umroh dari Keluarga dan Kerabat:
Sebelum keberangkatan, peran keluarga dan kerabat sangat penting dalam memberikan doa restu. Tradisi ini selaras dengan sunnah Rasulullah SAW, yang mengajarkan pentingnya doa untuk mereka yang tengah menempuh perjalanan jauh, terutama perjalanan suci seperti umroh. Doa yang dipanjatkan bukan sekadar ungkapan harapan, melainkan juga bentuk dukungan spiritual yang diharapkan dapat melindungi dan memberkahi perjalanan jamaah. Salah satu doa yang direkomendasikan, berdasarkan buku "Perjalanan Religi Haji dan Umroh" karya Fuad Thohari, dan dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk sahabatnya yang akan melakukan perjalanan jauh adalah:
Arab: زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَىٰ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ
Latin: Zawwadakallāhu taqwā, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsuma kunta.
Arti: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada."
Doa ini mengandung makna yang mendalam. Takwa sebagai bekal utama perjalanan spiritual, pengampunan dosa sebagai pembersihan jiwa sebelum mendekatkan diri kepada Allah, dan kemudahan dalam kebaikan sebagai harapan agar perjalanan umroh dipenuhi dengan keberkahan dan hikmah. Keluarga yang memanjatkan doa ini diharapkan dapat turut merasakan keberkahan spiritual dari perjalanan umroh yang dilakukan sanak saudaranya.
Doa-Doa yang Dipanjatkan Jamaah Umroh:
Perjalanan umroh diawali dengan niat yang tulus dan diiringi doa-doa yang dipanjatkan di setiap tahapannya. Berikut beberapa doa penting yang dapat diamalkan oleh jamaah umroh:
1. Niat Ibadah Umroh:
Sebelum memulai rangkaian ibadah, niat merupakan pondasi utama. Imam Nawawi dalam kitab Khasiat Zikir dan Doa (terjemahan Bahrun Abu Bakar) menyebutkan sunnah membaca niat umroh sebagai berikut:
Arab: لَبَّيْكَ بِعُمْرَةٍ
Latin: Labbayk bi umrah.
Arti: "Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, dengan (mengerjakan ibadah) umrah."
Niat ini menegaskan kesiapan dan keikhlasan jamaah untuk memenuhi panggilan Allah SWT dalam menjalankan ibadah umroh. Keikhlasan ini menjadi kunci utama diterimanya ibadah dan tercurahnya rahmat Allah.
2. Doa Sebelum Berangkat:
Persiapan sebelum berangkat juga tak kalah penting. Disunnahkan untuk menunaikan salat dua rakaat sebelum memulai perjalanan, dilanjutkan dengan doa berikut (dikutip dari arsip detikhikmah):
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: (Doa ini secara umum memohon keselamatan, kelancaran perjalanan, perlindungan dari bahaya, dan keberkahan selama perjalanan menuju Tanah Suci dan selama menjalankan ibadah umroh. Doa ini panjang dan mencakup berbagai aspek penting perjalanan umroh.)
Doa ini merupakan permohonan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT selama perjalanan. Doa ini secara komprehensif mencakup aspek keselamatan, kelancaran perjalanan, dan keberkahan ibadah.
3. Doa Setelah Berihram:
Setelah memasuki ihram, jamaah dianjurkan memanjatkan doa berikut:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Ya Allah, aku haramkan rambut, kulit, tubuh, dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Kau haramkan bagi seorang yang sedang berihram, demi mengharapkan diri-Mu semata, wahai Tuhan pemelihara alam semesta."
Doa ini menandai komitmen penuh jamaah untuk menjalankan seluruh aturan ihram, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT selama menjalankan ibadah.
4. Bacaan Talbiyah:
Talbiyah merupakan bacaan yang diulang-ulang selama perjalanan ihram. Bacaan ini menjadi simbol ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Arab: لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Latin: Labbaika Allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, innal hamda wan-ni’mata laka wal-mulka laa syariika laka.
Arti: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Pengulangan talbiyah ini menegaskan keikhlasan dan penyerahan diri jamaah kepada Allah SWT.
5. Doa Setelah Tiba di Kota Makkah:
Begitu memasuki kota Makkah dan melihat Ka’bah, jamaah disunnahkan mengangkat tangan dan berdoa:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Ya Allah, ini adalah Tanah Suci-Mu dan keamanan-Mu. Haramkanlah diriku atas neraka, amankanlah daku dari azab-Mu di hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu, dan jadikanlah diriku termasuk kekasih-Mu dan orang yang taat kepada-Mu."
Doa ini merupakan ungkapan syukur dan permohonan perlindungan dari siksa neraka dan permohonan agar termasuk golongan kekasih Allah.
6. Doa Saat Minum Air Zamzam:
Minum air Zamzam dianjurkan dengan niat tertentu. Doa yang dapat dipanjatkan:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Ya Allah, sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Air zamzam itu menurut niat peminumnya.’ Ya Allah, sesungguhnya aku meminumnya agar Engkau mengampuniku dan melakukan demikian dan demikian kepadaku, maka ampunilah daku atau lakukanlah (demikian dan demikian kepadaku)."
Doa ini menekankan pentingnya niat dalam meminum air Zamzam, yang dipercaya memiliki khasiat sesuai niat peminumnya.
7. Doa Saat Melihat Ka’bah:
Melihat Ka’bah untuk pertama kalinya di Makkah merupakan momen sakral. Doa yang dapat dipanjatkan:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Ya Allah, berilah tambahan kepada rumah ini kemuliaan dan kebesaran, kehormatan dan wibawa, dan berilah (pula) tambahan kepada orang yang memuliakannya dan yang menghormatinya dari kalangan orang yang berhaji dan berumrah ke padanya, tambahan kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan ketakwaan."
Doa ini merupakan ungkapan penghormatan dan permohonan keberkahan bagi Ka’bah dan bagi seluruh jamaah yang menunaikan ibadah di tempat suci tersebut.
8. Doa Saat Thawaf:
Thawaf, salah satu rukun umroh, juga diiringi doa. Doa yang dapat dipanjatkan saat memulai thawaf dan mengusap Hajar Aswad:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Dengan menyebut asma Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (Kami lakukan hal ini) karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menunaikan janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi Mu SAW."
Doa ini menegaskan keikhlasan dan ketaatan jamaah dalam menjalankan thawaf.
9. Doa Saat Sa’i:
Sa’i, perjalanan antara bukit Safa dan Marwah, juga merupakan momen penting yang diiringi doa. Doa yang dapat dipanjatkan:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: (Doa ini merupakan rangkaian dzikir dan doa yang panjang, memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan Allah SWT, serta perlindungan dari berbagai macam kesulitan dan cobaan.)
Doa ini merupakan permohonan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.
10. Doa Sebelum Meninggalkan Makkah:
Sebelum meninggalkan Makkah, disunnahkan melakukan thawaf wada’ dan berdoa di Multazam:
Arab: (Doa yang cukup panjang, terlalu panjang untuk ditulis ulang di sini karena keterbatasan karakter. Doa ini sebaiknya dicari di sumber aslinya untuk ketepatan.)
Arti: "Ya Allah, bait (rumah) ini adalah rumah-Mu; dan hamba ini adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Engkau telah membawaku melalui apa yang telah Engkau tundukkan kepadaku dari kalangan makhluk-Mu sehingga Engkau menyampaikan diriku ke negeri-Mu serta memberiku bekal dengan nikmat-Mu hingga Engkau membantuku untuk menunaikan manasik-manasik-Mu. Jika Engkau rida kepadaku, maka tambahkanlah keridaan-Mu kepadaku; dan jika tidak, maka sejak sekarang (ridailah diriku) sebelum rumahku menjauh dari rumah-Mu. Sekarang adalah masa keberangkatanku, jika Engkau mengizinkanku tanpa melupakan Engkau dan rumah-Mu, serta tanpa ada rasa benci kepada-Mu dan kepada rumah-Mu. Ya Allah, semoga kesehatan badanku selalu menyertaiku dan agamaku terpelihara. Perbaikilah tempat kembaliku, dan berilah aku rezeki dengan ketaatan kepada-Mu selama Engkau menetapkan diriku, dan himpunlah bagiku kebaikan di akhirat dan di dunia, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Doa ini merupakan permohonan maaf dan perpisahan, serta harapan agar Allah SWT meridai perjalanan dan kehidupan jamaah setelah kembali ke tanah air.
Semoga uraian doa-doa di atas dapat memberikan manfaat bagi jamaah umroh dan keluarga mereka. Ingatlah bahwa keikhlasan dan kekhusyukan dalam berdoa merupakan kunci utama diterimanya doa-doa tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keselamatan, kelancaran, dan keberkahan kepada seluruh jamaah umroh.