Jakarta, [Tanggal Penerbitan] – Bulan Rajab, bulan yang dimuliakan dalam kalender Islam, menandai berbagai peristiwa penting. Salah satunya adalah Isra Miraj, peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dan kembali ke bumi dalam semalam. Peringatan Isra Miraj, yang dipercaya terjadi pada tanggal 27 Rajab, seringkali diiringi dengan amalan sunnah, termasuk puasa Senin-Kamis yang jatuh pada hari Senin, 27 Rajab tahun ini. Bagi umat muslim yang menjalankan puasa sunnah di hari tersebut, mengetahui doa buka puasa yang shahih menjadi hal penting. Artikel ini akan mengulas berbagai doa buka puasa yang diriwayatkan, beserta arti dan tata caranya, serta mengupas lebih dalam mengenai sunnah-sunnah berbuka puasa.
Doa Buka Puasa: Berbagai Riwayat dan Artinya
Doa buka puasa merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan berbagai doa yang dapat diamalkan saat berbuka, sebagaimana diriwayatkan oleh para sahabat. Salah satu riwayat yang terkenal berasal dari Ibnu Umar RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW berdoa saat berbuka dengan lafaz:
(Arab): ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى
(Latin): Dzahabadh dham-u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaallaahu ta’aalaa.
(Arti): "Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki."
Hadits ini diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dan an-Nasa’i. Lafaz doa ini singkat, padat, dan langsung mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterima setelah seharian berpuasa. Keutamaan doa ini terletak pada kesederhanaannya yang mudah diingat dan diamalkan oleh seluruh kalangan umat muslim. Doa ini juga menekankan pentingnya berserah diri kepada kehendak Allah SWT dalam memperoleh pahala atas ibadah puasa.
Selain riwayat dari Ibnu Umar RA, terdapat pula riwayat lain yang menyebutkan doa buka puasa yang berbeda, namun tetap memiliki makna yang sama, yaitu ungkapan syukur dan ketawakalan kepada Allah SWT. Salah satu riwayat yang shahih berasal dari hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
(Arab): اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
(Latin): Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
(Arti): "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Maha Pengasih."
Doa ini lebih panjang dan lebih detail dalam mengungkapkan rasa syukur dan ketawakalan kepada Allah SWT. Doa ini juga menekankan aspek keimanan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menjalankan ibadah puasa. Penggunaan kata "ar-Rahman ar-Rahim" (Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang) menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang menjalankan ibadah dengan ikhlas.
Penting untuk diingat bahwa kedua doa di atas, dan mungkin doa-doa lainnya yang diriwayatkan, sama-sama sah dan baik untuk diamalkan. Pilihan doa yang digunakan bergantung pada preferensi pribadi, namun yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan rasa syukur yang mendalam atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Sunnah-Sunnah Berbuka Puasa di Hari Isra Miraj
Selain membaca doa buka puasa, terdapat beberapa sunnah lain yang dianjurkan saat berbuka, khususnya pada hari-hari istimewa seperti 27 Rajab, yang bertepatan dengan peringatan Isra Miraj. Amalan-amalan sunnah ini semakin menambah nilai ibadah dan pahala bagi yang menjalankannya.
-
Menyegerakan Waktu Berbuka: Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan waktu berbuka puasa. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." Menyegerakan berbuka bukan hanya sekadar mengikuti sunnah, tetapi juga memiliki hikmah kesehatan, karena dapat mencegah tubuh mengalami dehidrasi yang berlebihan setelah seharian berpuasa.
-
Berbuka dengan Kurma atau Air Putih: Riwayat dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma atau air putih. Beliau bersabda: "Rasulullah SAW berbuka puasa dengan makan beberapa biji kurma muda, jika tidak ada maka dengan beberapa butir kurma, jika tidak ada maka beberapa teguk air." (HR Abu Ya’la, Al Bazzar dan Ath Thabrani). Kurma mengandung gula alami yang dapat memberikan energi secara cepat dan mengembalikan kadar gula darah setelah seharian berpuasa. Air putih juga sangat penting untuk menghidrasi tubuh setelah seharian menahan haus dan dahaga.
-
Membaca Basmalah: Sebelum mengonsumsi makanan atau minuman saat berbuka, dianjurkan untuk membaca basmalah, yaitu "Bismillahirrahmanirrahim" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Membaca basmalah merupakan bentuk rasa syukur dan memohon keberkahan dari Allah SWT atas rezeki yang diterima. Dengan membaca basmalah, makanan dan minuman yang dikonsumsi akan menjadi lebih berkah dan bermanfaat bagi tubuh.
-
Berdoa Setelah Berbuka: Setelah berbuka puasa, dianjurkan untuk memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Doa ini dapat berupa doa-doa umum, atau doa-doa khusus yang berkaitan dengan kebutuhan dan harapan masing-masing individu.
Isra Miraj: Peristiwa Agung dalam Sejarah Islam
Puasa Senin-Kamis, yang jatuh pada tanggal 27 Rajab tahun ini, memiliki makna yang lebih khusyuk karena bertepatan dengan peringatan Isra Miraj. Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW secara rohani dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam, karena di dalamnya Allah SWT memberikan perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW.
Perintah salat lima waktu merupakan tiang agama Islam, yang menjadi pondasi kehidupan spiritual bagi setiap muslim. Melalui peristiwa Isra Miraj, umat Islam diingatkan akan pentingnya menjalankan salat dengan khusyuk dan istiqomah sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT. Puasa pada hari Isra Miraj menjadi salah satu cara untuk memperingati dan menghormati peristiwa agung ini, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan demikian, berpuasa pada hari Senin, 27 Rajab, dan menjalankan sunnah-sunnah berbuka puasa, termasuk membaca doa buka puasa yang shahih, merupakan amalan yang dianjurkan dan memiliki nilai ibadah yang tinggi. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan panduan yang bermanfaat bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan memperingati Isra Miraj.