Doa merupakan pilar penting dalam kehidupan seorang muslim, menjadi jembatan penghubung antara hamba dan Tuhannya. Di antara sekian banyak doa yang diajarkan dan diamalkan oleh umat Islam, doa "Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan" menduduki tempat istimewa, dikenal karena keutamaannya dan kedekatannya dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Doa ini, yang memohon ilmu bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima Allah SWT, telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian integral dari praktik ibadah banyak muslim.
Artikel ini akan mengupas tuntas doa tersebut, mencakup teks Arab, transliterasi Latin, terjemahannya yang akurat, riwayat penyampaiannya, waktu yang mustajab untuk membacanya, serta keutamaan yang melekat padanya berdasarkan referensi hadis dan kitab-kitab rujukan terpercaya dalam khazanah Islam.
Teks Doa, Transliterasi, dan Arti:
Doa yang dimaksud memiliki redaksi sebagai berikut:
Arab: اللهم إني أسألك علماً نافعاً ورزقاً طيباً وعملاً متقبلاً
Latin: Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan
Arti: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal (baik), dan amal yang diterima (oleh-Mu)."
Riwayat dan Sanad Doa:
Doa ini diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis terkemuka, di antaranya Imam Ahmad (6/294), Ibnu Majah (925), Ibnu Sinni (108), dan Nasa’i (102) melalui jalur periwayatan yang bersumber dari Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW. Keempat Imam hadis tersebut merupakan rujukan utama dalam pengkajian hadis, menunjukkan keabsahan dan keandalan riwayat doa ini. Keberadaan riwayat dari beberapa jalur periwayatan yang berbeda memperkuat validitas dan keaslian doa ini.
Waktu Mustajab: Setelah Salat Subuh:
Berdasarkan keterangan dalam kitab Fiqh As-Sunnah li An-Nisa karya Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim dan kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, Rasulullah SAW sering membaca doa ini setelah menunaikan salat Subuh. Hal ini menunjukkan keutamaan waktu tersebut untuk memanjatkan doa ini. Waktu setelah salat Subuh, hingga terbitnya matahari, dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Pendapat ini diperkuat oleh hadis riwayat sahabat Abu Umamah RA yang menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang waktu doa yang paling mustajab. Rasulullah SAW menjawab, "Doa pada malam terakhir (sebelum Subuh) dan pada akhir-akhir sholat wajib." (HR Tirmidzi). Meskipun hadis ini tidak secara spesifik menyebut doa "Allahumma inni as’aluka…", namun ia menunjukkan keutamaan waktu setelah salat wajib, termasuk salat Subuh, untuk berdoa.
Keutamaan Membaca Doa:
Membaca doa "Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an…" memiliki sejumlah keutamaan yang signifikan, selain karena kedekatannya dengan sunnah Nabi SAW. Keutamaan tersebut antara lain:
-
Doa yang sesuai dengan tuntunan Nabi: Membaca doa ini merupakan bentuk mengikuti sunnah Nabi SAW, sebuah amal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Mengikuti sunnah Nabi SAW merupakan bentuk kecintaan dan ketaatan kepada beliau, dan Allah SWT menjanjikan pahala bagi siapa saja yang mengikuti sunnah-sunnah-Nya.
-
Waktu yang mustajab: Membacanya setelah salat Subuh, pada waktu yang dianggap mustajab untuk berdoa, meningkatkan peluang doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Waktu antara terbit fajar hingga terbit matahari merupakan waktu yang dianjurkan untuk beribadah dan berdoa.
-
Memohon tiga hal penting: Doa ini secara ringkas dan padat memohon tiga hal yang sangat penting bagi kehidupan seorang muslim, yaitu:
- Ilmu yang bermanfaat (‘ilman naafi’an’): Ilmu merupakan kunci kemajuan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang digunakan untuk kebaikan, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan untuk membantu sesama manusia.
- Rezeki yang halal (‘rizqan thayyiban’): Rezeki merupakan kebutuhan dasar manusia. Doa ini memohon rezeki yang halal, yang diperoleh melalui jalan yang diridhoi Allah SWT, sehingga rezeki tersebut menjadi berkah dan membawa kebaikan.
- Amal yang diterima (‘amalan mutaqabbalan’): Amal merupakan perbuatan yang dilakukan manusia. Doa ini memohon agar amal yang dilakukan diterima oleh Allah SWT, karena hanya amal yang diterima yang akan memberikan pahala di sisi-Nya.
-
Meningkatkan kualitas hidup: Dengan memohon ilmu, rezeki, dan amal saleh, doa ini secara tidak langsung memohon peningkatan kualitas hidup baik di dunia maupun akhirat. Ilmu yang bermanfaat akan membawa kebahagiaan dan keberkahan, rezeki yang halal akan menjamin kehidupan yang layak, dan amal yang diterima akan menjadi bekal di akhirat kelak.
-
Meneladani keteladanan Nabi: Membaca doa ini merupakan bentuk meneladani Rasulullah SAW dalam berdoa, sebuah bentuk pembelajaran akhlak dan spiritualitas yang sangat berharga. Meneladani Nabi SAW adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan hidup.
Hadits riwayat Anas bin Malik RA menambahkan dimensi lain terkait keutamaan berdzikir setelah salat Subuh: "Barang siapa sholat Subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu ia sholat dua rakaat, maka hal itu sama pahalanya dengan pahala sekali haji dan sekali umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR Tirmidzi [586]). Meskipun hadits ini tidak secara langsung terkait dengan doa spesifik ini, namun ia menekankan keutamaan berdzikir dan berdoa setelah salat Subuh, yang tentunya mencakup doa "Allahumma inni as’aluka…".
Kesimpulan:
Doa "Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan" merupakan doa yang sarat makna dan keutamaan. Keasliannya didukung oleh riwayat dari beberapa perawi hadis terkemuka, waktu yang mustajab untuk membacanya adalah setelah salat Subuh, dan isi doanya memohon tiga hal penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap muslim. Dengan membaca doa ini, kita meneladani sunnah Nabi SAW, memperoleh pahala, dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima. Semoga Allah SWT menerima doa kita semua.