ERAMADANI.COM, KARANGASEM – Penandatanganan MoU kerja sama desa digital di Karangasem, tepatnya di Desa Jungutan, Bebandem dilaksanakan pada Senin (7/9/20). Penandatanganan itu pada saat kunjungan kerja Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi ke Kabupaten Karangasem.
MoU kerja sama tersebut antara Desa Jungutan dengan PT. Sekar Menuh Eventama.
Kunjungan kerja disambut hangat oleh Bupati Karangasem bersama rombongan di Samsara Living Museum, Desa Jungutan,
Sebelumnya kedua belah pihak tersebut telah melaksanakan kerja sama pengembangan potensi desa dengan sistem digital yang terintegrasi.
Dalam kesempatannya itu, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dibangun bersama pemerintahannya.
Harapan kedepan terkait kerja sama seperti ini ialah dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan ditingkatkan, agar desa–desa terintegrasi secara digital.
Harapan Adanya Desa Digital di Karangasem
Dengan adanya pengembangan desa digital nanti, potensi–potensi yang dimiliki oleh masing–masing desa dapat dikembangkan.
Selain juga tetap menjaga nilai dan warisan budaya lokal, dalam sebuah konsep Karangasem Living Museum (Museum Kehidupan).
Secara tidak langsung, setelah adanya desa digital nanti, para generasi muda dapat berkontribusi untuk mengembangkan potensi–potensi setiap desa mereka.
Nantinya pun dapat dikenalkan secara luas untuk membangun desa yang mandiri.
I Gusti Ayu Mas Sumantri juga menyampaikan agar pemerintah, khususnya Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk membantu seluruh desa.
Dengan tujuan cepat terbantunya desa-desa dalam mengembangkan wilayahnya.
Ia pun menganggap bahwa hal itu merupakan awal yang baik dalam melanjutkan pembangunan di Karangasem.
Pada kesempatan tersebut pula, Wamendes menyampaikan alasan memilih Desa Jungutan.
Desa Jungutan memiliki pola pengembangan desa yang sesuai dengan karakteristik Karangasem.
Karakteristik itu ialah sangat menjaga aset desa tanpa harus memindahkannya ke kota atau gedung museum.
Sejatinya keunikan atau keunggulan yang dimiliki oleh desa harus dirawat dan dijaga, yang kemudian diintegrasikan secara digital seperti Desa Jungungan.
Hingga mampu mengembangkan potensi desanya menjadi desa wisata dengan memberdayakan masyarakat sebagai pengelolanya. (LWI)