Bulan Rajab, salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Islam, memiliki kedudukan istimewa dan dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa monumental yang membentuk perjalanan sejarah umat Islam. Lebih dari sekadar bulan yang dimuliakan, Rajab menjadi saksi bisu atas peristiwa-peristiwa yang mengukir sejarah, menginspirasi, dan mengukuhkan nilai-nilai keimanan. Dari peristiwa Isra Mi’raj yang monumental hingga pembebasan Baitul Maqdis yang heroik, bulan Rajab menyimpan kisah-kisah yang patut direnungkan dan dipetik hikmahnya oleh setiap Muslim. Berikut delapan peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab, dirangkum dari berbagai sumber, termasuk buku "Memburu Syurga di Bulan Istimewa" karya Miftah Fauzi dan laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas):
1. Isra Mi’raj: Perjalanan Spiritual Menuju Sidratul Muntaha
Peristiwa paling monumental yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra Mi’raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang tak tertandingi. Pada malam 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Perjalanan ini bukan perjalanan biasa, melainkan perjalanan yang dilalui dalam sekejap mata, sebuah keajaiban yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT.
Setelah tiba di Masjid Al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan spiritualnya menuju langit ketujuh. Di sana, beliau berjumpa dengan para nabi terdahulu dan menyaksikan berbagai keajaiban alam semesta. Puncak perjalanan ini adalah ketika beliau menghadap Allah SWT di Sidratul Muntaha, tempat yang tak dapat dijangkau oleh makhluk ciptaan-Nya. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ ayat 1:
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga tonggak penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini menandai penetapan salat lima waktu, sebuah ibadah fundamental bagi umat Islam. Peringatan Isra Mi’raj setiap tahunnya menjadi momentum untuk memperbarui komitmen keimanan dan mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang luar biasa. Peristiwa ini juga menjadi bukti nyata akan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas dan kasih sayang-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat manusia.
2. Penetapan Salat Lima Waktu: Pilar Ibadah Umat Islam
Beriringan dengan peristiwa Isra Mi’raj, Allah SWT menetapkan perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW. Awalnya, jumlah rakaat yang diwajibkan mencapai 50 rakaat. Namun, atas permohonan Nabi Muhammad SAW yang diiringi saran Nabi Musa AS, jumlah rakaat tersebut dikurangi menjadi lima waktu dengan total 17 rakaat: Subuh 2 rakaat, Zuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat. Penetapan salat lima waktu ini menjadi salah satu rukun Islam yang terpenting, menjadi pengikat antara hamba dan Tuhannya, serta menjadi penanda ketaatan dan ketakwaan. Peristiwa ini menandai dimulainya sebuah sistem ibadah yang terstruktur dan konsisten bagi umat Islam, yang hingga kini terus dijalankan oleh miliaran umat di seluruh dunia.
3. Perubahan Kiblat: Simbol Persatuan dan Ketaatan
Peristiwa penting lainnya yang terjadi di bulan Rajab adalah perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa) ke Ka’bah di Makkah. Perubahan ini terjadi setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Peristiwa ini memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya sebagai perubahan arah fisik dalam salat, tetapi juga sebagai simbol persatuan umat Islam dan ketaatan mutlak kepada perintah Allah SWT. Perubahan kiblat ini menjadi ujian bagi keimanan umat Islam, menuntut mereka untuk melepaskan ikatan emosional dengan tempat suci sebelumnya dan sepenuhnya berorientasi kepada Ka’bah sebagai pusat ibadah umat Islam. Peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana Allah SWT membimbing umat-Nya menuju kebenaran dan kesatuan.
4. Hijrah Pertama ke Habasyah: Pelarian Demi Kebebasan Beragama
Pada tahun kelima kenabian, di bulan Rajab, terjadi hijrah pertama umat Islam ke Habasyah (kini Ethiopia). Hijrah ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri dari penganiayaan kaum Quraisy di Makkah yang semakin intensif. Kaum Muslimin yang teraniaya mencari perlindungan di negeri Habasyah yang dipimpin oleh Negus, seorang raja yang adil dan bijaksana. Hijrah ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya kebebasan beragama bagi umat Islam, dan bagaimana mereka rela meninggalkan tanah kelahiran demi mempertahankan keyakinan mereka. Peristiwa ini juga menunjukkan keberanian dan keteguhan hati para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dan cobaan.
5. Kelahiran Sayyidina Ali bin Abi Thalib: Tokoh Utama Sejarah Islam
Tanggal 13 Rajab menandai kelahiran Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA di Hijaz, Jazirah Arab. Beliau merupakan salah satu tokoh sentral dalam sejarah Islam, dikenal sebagai sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, serta khalifah keempat dalam Khulafaur Rasyidin. Ali bin Abi Thalib RA menerima Islam sejak usia muda dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Kehidupannya yang penuh pengabdian dan perjuangan menjadi teladan bagi umat Islam hingga kini. Kelahirannya di bulan Rajab menambah kemuliaan bulan ini, sebagai bulan yang melahirkan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Islam.
6. Kemenangan di Perang Tabuk: Kekuatan Iman Menghadapi Kekuatan Militer
Perang Tabuk, yang terjadi di bulan Rajab tahun 9 Hijriah, menjadi bukti nyata kekuatan iman dan kesatuan umat Islam. Pasukan Islam yang berjumlah sekitar 30.000 orang melakukan perjalanan panjang dari Madinah menuju Syam untuk menghadapi pasukan Romawi. Meskipun menghadapi perjalanan yang berat dan musuh yang kuat, pasukan Islam berhasil memenangkan perang ini dengan izin Allah SWT. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan militer, tetapi juga kemenangan iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana kekuatan iman mampu mengalahkan kekuatan militer yang jauh lebih besar.
7. Pembebasan Baitul Maqdis: Kemenangan atas Kezaliman
Tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Salahuddin Al-Ayyubi berhasil merebut kembali Baitul Maqdis (Yerusalem) dari tangan pasukan Salib setelah pengepungan yang panjang. Baitul Maqdis, tempat suci ketiga bagi umat Islam, telah dikuasai oleh pasukan Salib selama 88 tahun. Pembebasan Baitul Maqdis oleh Salahuddin Al-Ayyubi merupakan peristiwa bersejarah yang sangat penting, menandai berakhirnya penjajahan dan kembalinya azan dan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. Peristiwa ini menjadi simbol kemenangan kebenaran atas kezaliman, dan menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam memperjuangkan keadilan dan kebebasan.
8. Permulaan Kehamilan Ibunda Nabi Muhammad SAW:
Bulan Rajab juga menandai awal kehamilan Sayyidah Aminah binti Wahb, ibunda Nabi Muhammad SAW. Kehamilan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, karena akan melahirkan sosok yang paling mulia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Allah SWT telah merencanakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh hikmah dan keajaiban, menempatkannya di bulan Rajab, bulan yang penuh berkah dan kemuliaan.
Kesimpulannya, bulan Rajab merupakan bulan yang kaya akan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa-peristiwa ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga pelajaran berharga yang dapat dipetik hikmahnya oleh umat Islam hingga kini. Momen-momen tersebut mengingatkan kita akan pentingnya keimanan, ketaatan, kesatuan, dan perjuangan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Semoga dengan mengenang peristiwa-peristiwa ini, kita dapat semakin memperkokoh keimanan dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.