Daun bidara, dengan nama latin Ziziphus mauritiana, telah lama dikenal dalam budaya Arab sebagai arz, syajarat ar-rabb, arz al-lubnan, atau sidr. Daun mungil dan bulat ini, yang tumbuh pada pohon bidara, menyimpan segudang manfaat yang telah diwariskan turun-temurun, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits.
Surgawi dan Duniawi: Keutamaan Pohon Bidara
Dalam Al-Qur’an, surah Al-Waqiah ayat 27-34, Allah SWT menggambarkan pohon bidara sebagai salah satu kenikmatan surgawi yang diberikan kepada orang-orang berbuat baik. Ayat ini melukiskan keindahan surga dengan pohon bidara yang rindang, buah-buahan yang melimpah, dan air yang mengalir deras.
Ibnu Dihyah, seorang ahli hadits, menjelaskan bahwa Allah SWT memilih pohon bidara di antara pohon-pohon lainnya karena tiga keistimewaan:
- ‘Dzillun mamdud’: Naungan yang terbentang luas, memberikan kesejukan dan perlindungan bagi penghuni surga.
- ‘Tha’amun ladzidz’: Makanan yang lezat, memanjakan selera dan memenuhi kebutuhan gizi.
- ‘Ra’ihah zakiyyah’: Aroma yang sangat harum, memenuhi udara dengan kesegaran dan keharuman yang menenangkan.
Rasulullah SAW: Mengajarkan Kegunaan Daun Bidara
Rasulullah SAW, sebagai teladan umat, mengajarkan penggunaan daun bidara dalam berbagai aspek kehidupan, menunjukkan betapa berkahnya tumbuhan ini. Berikut beberapa hadits yang mengungkap kegunaan daun bidara:
1. Memandikan Jenazah: Menghormati Perjalanan Terakhir
Hadits dari Ibnu Abbas RA dan Ummu Athiyyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan memandikan jenazah dengan air dan daun bidara. Daun bidara, yang ditumbuk dan dicampur dengan air, menghasilkan busa yang membersihkan jasad dan endapan yang membantu membersihkan tubuh.
Penggunaan daun bidara dalam memandikan jenazah memiliki makna mendalam. Busa daun bidara melambangkan penyucian dari dosa, sementara endapannya melambangkan kesucian dan keharuman. Daun bidara juga membantu menjaga keutuhan jasad jenazah, sehingga tidak mudah rusak.
2. Menyisir Rambut Wanita Iddah: Menjaga Keindahan dan Kesucian
Hadits dari Ummu Salamah RA menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan penggunaan daun bidara untuk menyisir rambut wanita dalam masa iddah. Daun bidara, yang memiliki sifat alami yang menyegarkan dan menyehatkan rambut, menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga keindahan dan kesucian wanita dalam masa berkabung.
3. Menyucikan Diri Wanita Haid: Kemurnian dan Kebersihan
Hadits dari Aisyah RA, yang menceritakan tentang pertanyaan Asma’ binti Yazid kepada Rasulullah SAW mengenai cara mandi wanita haid, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan penggunaan daun bidara dalam proses penyucian. Daun bidara, yang memiliki sifat antiseptik dan menyegarkan, membantu membersihkan diri dari hadas besar dan mengembalikan kemurnian.
4. Larangan Menebang Pohon Bidara: Menghormati Keberkahan Alam
Hadits dari Sa’id bin Muhammad bin Jubair bin Muth’im, yang diriwayatkan dari Abdullah bin Hubsyi, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang menebang pohon bidara secara sembarangan. Pohon bidara, yang memberikan naungan dan manfaat bagi manusia dan hewan, dianggap sebagai anugerah Allah SWT yang harus dihormati dan dilestarikan.
Manfaat Daun Bidara: Berkah untuk Kesehatan dan Kehidupan
Selain kegunaan yang disebutkan dalam hadits, daun bidara juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan dan kehidupan sehari-hari:
- Antiseptik dan Antibakteri: Daun bidara mengandung senyawa antiseptik dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi infeksi dan peradangan.
- Menyehatkan Rambut: Daun bidara dapat membantu mengatasi ketombe, menyehatkan kulit kepala, dan membuat rambut lebih berkilau.
- Menyegarkan Kulit: Daun bidara dapat digunakan sebagai masker wajah untuk menyegarkan kulit, mengurangi jerawat, dan mencerahkan kulit.
- Menurunkan Gula Darah: Daun bidara memiliki sifat hipoglikemik yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
- Melancarkan Pencernaan: Daun bidara dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Kesimpulan: Daun Bidara, Simbol Keberkahan dan Kebaikan
Daun bidara, yang telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya Islam, menyimpan segudang manfaat yang tak ternilai. Dari surgawi hingga duniawi, daun bidara menjadi simbol keberkahan, kebaikan, dan kasih sayang Allah SWT.
Penggunaan daun bidara dalam berbagai aspek kehidupan, seperti memandikan jenazah, menyisir rambut, dan menjaga kebersihan, menunjukkan betapa pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan manfaat dari daun bidara, serta terus melestarikan tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.