ERAMADANI.COM, DENPASAR – Sabtu, (20/04/2019), Bali kembali kedatangan Ustadz kondang untuk menggelar kajiannya di beberapa Masjid, kali ini Ustadz Rifky Ja’far Bin Thalib yang kembali mendapat kesempatan. Ustadz asal Kediri, Jawa Timur tersebut mengisi kajian yang diselenggarakan oleh The Faith Bali.
Kajian Ustadz Rifqy Ja’far Bin Thalib diselenggarakan selama satu hari di dua tempat yang berbeda, yaitu Masjid Baitul Ummah, Jimbaran dan Masjid Muhammad, Denpasar. Kajiannya dilaksanakan selepas waktu Subuh dan Maghrib.
Masjid Baitul Ummah mendapatkan kesempatan pertama menerima kajian Ustadz yang kerap disapa Ustadz Rifqy tersebut. Tema yang dibawa kan dalam kedua masjid tersebut pun tidak berbeda. keduanya bertema “Kesalahan Penuntut Ilmu”
Usai memberikan kajian di Masjid Baitul Ummah, Ustadz Rifky Ja’far Bin Thalib melanjutkan dakwahnya di Masjid Muhammad, Denpasar. Para Jamaah yang hadir rata-rata berasal dari kawasan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Tabanan. Mereka sudah mulai memadati areal Masjid sejak pukul 18.00 wita.
Mengangkat Problematika Muslim Kekinian.
Ustadz Rifky Ja’far Bin Thalib menyinggung fenomena ummat muslim masa kini yang lebih sering belajar ilmu Agama dari media sosial ketimbang mendatangi majelis-majelis ilmu. Selain itu ummat muslim saat ini lebih mengutamakan perseturuan ketika menyikapi sesuatu.
“Selain itu pula ummat lebih mudah berkomentar negatif dan saling adu debat karena pemahaman keilmuan yang berbeda. Contohnya sebuah halaman di fanpage facebook atau grup whatsaap . Akibat berbeda pemahaman pada akhirnya antara satu orang dan orang lain bertengkar dan berdebat” tegasnya.
Ustadz Rifky Ja’far Bin Thalib juga mengajak ummat Islam untuk tidak menelan mentah-mentah info yang berasal dari sosial media tanpa tahu sumbernya. “Mereka tidak tahu benar atau tidak ilmu agama yang dibagikan. Kenyataannya di sosmed, pengelola bukan ustadz melainkan admin yang asal “copy paste” tanpa tahu kebenaran” tambahnya.
Kesalahan pertama orang dalam mencari ilmu agama berasal dari niat. Niat mesti lurus untuk menambahkan ketakutan pada Allah, tidak untuk membandingkan dengan pendapat orang lain. Ilmu yang dicari pus mesti berusaha tuk diamalkan dalam kehidupan. Apabila tidak berhati-hati dalam mencari ilmu maka akan terjatuh.
Menutup kajian di Masjid Muhammad Ustadz Rifky Ja’far mengajak ummat muslim untuk mengedapankan akhlak yang baik dalam berilmu sehingga tidak salah paham. “Ilmu yang kita cari itu adalah buahnya. Carilah ilmu agama pada Ustadz yang benar. Sehingga ummat tidak mudah salah paham dan ilmunya tidak barakah”. tutupnya.
Setelah kajian ditutup, Ustadz Ja’far langsung bertolak melanjutkan dakwahnya ke Lombok. namun informasi yang diberikan penyelenggara, Ustadz Ja’far akan kembali ke Bali melangsungkan kajiannya lagi pada hari Senin (22/04/2019) besok. (HAD)