ERAMADANI.COM, KARANGASEM – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny. Ayu Suwirta kembali menjemput salah seorang pasien Covid-19 rujukan Nusa Penida di pelabuhan boat cepat Padang Bay Kabupaten Karangasem pada Ahad (19/04/2020) kemarin.
Pada penjemputan kali ini Bupati Suwirta turut didampingi petugas medis, Bendesa setempat, bersama aparat dari Polsek Laut, petugas KSOP, KKP, pecalang dan beberapa warga.
Pasien berinisial S, berumur 5 tahun dirujuk dari RS Pratama Nusa Penida untuk dirawat di RSUD Klungkung karena menderita batuk dan demam tinggi sejak sabtu (18/04/2020) sore.
Pasien ini tidak ada gejala sesak nafas yang umum dirasakan oleh penderita atau orang yang terinfeksi virus corona.
Penjemputan Pasien Covid-19 di Pelabuhan Padang Bay
Begitu boat bersandar di pelabuhan, dengan diantarkan sang ibu, pasien langsung dipindahkan dari boat menuju ambulance yang telah siap menunggu di dermaga.
“Setelah sempat terjadi perbincangan hangat dimedia sosial, kami dari Kabupaten Klungkung bersama tim medis kembali menjemput pasien rujukan dari Nusa Penida,” ungkap bupati.
“Untuk dirawat di RSUD Klungkung. Namun kali ini saya bersama Bendesa Adat, aparat dari Polsek Laut, petugas KSOP, KKP, dan pecalang,” tuturnya.
“Serta beberapa warga bersama sama menerima pasien yang yang datang menggunakan boat cepat untuk berlabuh di pelabuhan boat Padang Bay,” ujarnya.
“Inilah sebenarnya jati diri kita sebagai orang Bali. Bahu membahu saling menolong dengan semangat manyama braya,” tegasnya.
Ia menambahkan apalagi di tengah bencana wabah Covid-19. Mudah mudahan jalinan rasa kekeluargaan ini bisa terus dipertahankan,
Tidak lupa Bupati Suwirta juga menyampaikan terima kasih kepada ibu Bupati Karangasem dan Wakil Bupati yang hadir.
Kemudian kepada masyarakat Karangasem utamanya warga Padang Bay yang sudah menerima kedatangan pasien asal Nusa Penida ini.
Dirinya berharap akan terus terjalin rasa menyama braya dan semangat ini bisa ditularkan kepada semeton di daerah lain.
Sekaligus lebih memperkuat kerjasama antar kabupaten khususnya dengan desa adat Padang Bay saat ini.
“Ibaratkan untuk menemukan jalan yang lurus kita harus melalui jalan yangg berbelok dan penuh rintangan,” tutupnya. (HAD)