Bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah, memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Bukan sekadar bulan biasa, Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram—Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah—yang dimuliakan Allah SWT. Nama "Rajab," berasal dari kata kerja tarjib (تَرْجِيب) yang berarti mengagungkan atau memuliakan, mencerminkan kehormatan bulan ini. Sebutan lain, ash-shamm (الأَصَمّ), berarti "tuli," merujuk pada anggapan bahwa murka Allah SWT seakan-akan tidak terdengar selama bulan ini, mengindikasikan kesempatan yang luas bagi taubat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Rasulullah SAW sendiri, menurut riwayat dari Anas bin Malik, menjelaskan bahwa Rajab diberkahi karena menjadi jalan menuju kebaikan Sya’ban dan Ramadan, dua bulan yang juga sangat dimuliakan.
Tahun 2025, menurut penetapan Kementerian Agama Republik Indonesia, Bulan Rajab diperkirakan jatuh pada tanggal 1 Januari hingga 30 Januari 2025. Periode ini menjadi waktu yang sangat strategis bagi umat Islam untuk memperbanyak amal saleh sebagai persiapan menuju bulan-bulan yang lebih agung lagi, yaitu Sya’ban dan Ramadan. Berbagai amalan sunnah dianjurkan untuk memaksimalkan keberkahan bulan Rajab. Berikut uraian lengkap mengenai 12 amalan tersebut, yang dihimpun dari berbagai sumber kitab dan riwayat:
1. Puasa Rajab: Menjauhkan Diri dari Neraka Jahanam
Berpuasa di bulan Rajab merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Keutamaan pahala yang dijanjikan sangat besar. Hadits Rasulullah SAW menyebutkan, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari pertama bulan Rajab, maka neraka Jahanam menjauh darinya sejauh langit dan bumi." (Sumber: Nasihat Langit Penenteram Jiwa, Syaikh Ash-Shafuri). Riwayat lain dari Ibnu Mas’ud bahkan menyebutkan bahwa berpuasa tiga hari di bulan Rajab dan menghidupkan malamnya dengan ibadah akan memberikan pahala setara dengan ibadah selama 3.000 tahun. Lebih dari itu, Allah SWT menjanjikan pengampunan untuk 70 dosa besar setiap harinya, serta pengabulan berbagai hajat, baik di dunia maupun akhirat, termasuk saat sakaratul maut, di alam kubur, saat penimbangan amal, dan saat melewati jembatan Siratul Mustaqim.
2. Sedekah Rajab: Menghindarkan Diri dari Api Neraka
Sedekah di bulan Rajab memiliki nilai pahala yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah menjauhkannya dari neraka seperti durasi anak burung gagak yang belum tumbuh bulunya hingga mati tua." (Sumber: Nasihat Langit Penenteram Jiwa, Syaikh Ash-Shafuri). Riwayat lain dari Salman al-Farisi mengungkapkan keutamaan sedekah di bulan Rajab dengan perbandingan yang sangat menakjubkan: sedekah satu dinar di bulan Rajab setara dengan sedekah seribu dinar di bulan lainnya. Pahala yang diperoleh sangat melimpah, termasuk penambahan kebaikan, peningkatan derajat, penghapusan keburukan, dan lain sebagainya.
3. Mandi Sunnah: Membersihkan Diri Lahir dan Batin
Mandi sunnah di bulan Rajab, baik di awal, pertengahan, maupun akhir bulan, dianjurkan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin. Amalan ini diharapkan dapat membersihkan diri dari noda dosa, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa kitab yang menyatakan bahwa siapa yang melakukannya, dosanya akan diampuni seolah-olah seperti dosa bayi yang baru lahir.
4. Sholat Sunnah: Pintu Menuju Pengampunan Dosa dan Surga
Sholat sunnah di bulan Rajab merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Hadits Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan sholat sebanyak 30 rakaat dengan bacaan surah-surah tertentu (Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Kafirun) di bulan Rajab. Pahala yang dijanjikan sangat besar, termasuk pengampunan dosa, pahala setara dengan puasa sebulan penuh, dan diangkat amalnya sebagaimana amal seorang syahid. Jika dilakukan bersama puasa sebulan penuh, maka Allah SWT akan menyelamatkan dari neraka dan memasukkannya ke surga.
5. Membantu Sesama: Membangun Istana di Surga
Membantu meringankan beban orang lain di bulan Rajab merupakan amalan yang sangat mulia. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan seorang mukmin di bulan Rajab, maka Allah akan memberikan istana sejauh pandangannya dalam surga." Amalan ini menunjukkan kepentingan empati dan kepedulian terhadap sesama manusia, khususnya di bulan yang diberkahi ini.
6. Istighfar dan Memohon Ampunan: Menghapus Catatan Keburukan
Memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Rajab. Hadits menyatakan bahwa membaca istighfar tertentu antara waktu Zuhur dan Asar di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadan akan mendatangkan rahmat Allah SWT dan penghapusan catatan keburukan. Ini menunjukkan pentingnya taubat dan permohonan ampun sebagai bagian dari proses penyucian diri.
7. Umroh: Ibadah Sunnah di Bulan Haram
Melaksanakan ibadah umroh di bulan Rajab merupakan amalan yang dianjurkan. Rasulullah SAW pernah melaksanakan umroh di bulan Rajab, dan banyak sahabat besar yang mengikuti sunnah ini. Bulan Rajab, sebagai salah satu bulan haram, dianggap waktu yang ideal untuk menjalankan umroh karena tidak bertepatan dengan waktu haji seperti bulan-bulan haram lainnya.
8. Zakat: Membersihkan Harta dan Jiwa
Menunaikan zakat di bulan Rajab merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Riwayat dari Usman bin Affan RA menunjukkan pentingnya menunaikan zakat di bulan ini. Zakat bukan hanya sekedar pemberian harta, tetapi juga merupakan bentuk penyucian jiwa dan harta dari kekotoran keduniawian.
9. Berdoa: Mengharapkan Berkah dan Keselamatan
Memperbanyak doa di bulan Rajab merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Doa Rasulullah SAW saat memasuki bulan Rajab, "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan," menunjukkan pentingnya berdoa untuk mendapatkan berkah dan keselamatan hingga tiba di bulan Ramadan.
10. Memberi Makanan: Menebar Kebaikan dan Kasih Sayang
Memberi makanan kepada sesama, termasuk melalui penyembelihan hewan (atirah atau rajabiah), merupakan amalan yang dianjurkan di bulan Rajab. Hadits Rasulullah SAW menunjukkan sunnah ini sebagai bentuk kebaikan dan kasih sayang kepada sesama.
11. Tobat Nasuha: Kembali kepada Jalan Allah SWT
Bertobat kepada Allah SWT merupakan amalan yang sangat penting di bulan Rajab. Bulan Rajab dikenal sebagai "syahrullah" (bulannya Allah), sehingga merupakan waktu yang sangat baik untuk mendekati Allah SWT dengan taubat yang ikhlas. Tobat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanpa menunda, sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al-Quran.
12. Menjauhi Maksiat: Menjaga Kesucian Diri
Menjauhi maksiat merupakan amalan yang sangat penting di bulan Rajab, sebagai salah satu bulan haram. Melakukan maksiat di bulan ini akan mendatangkan dosa yang lebih besar. Setelah bertobat, seorang mukmin harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar syariat Allah SWT. Maksiat tidak hanya menambah dosa, tetapi juga dapat menghalangi kemudahan dalam beribadah.
Kesimpulannya, bulan Rajab merupakan waktu yang sangat berharga bagi umat Islam untuk memperbanyak amal saleh sebagai persiapan menuju Ramadan. Ke-12 amalan sunnah di atas merupakan beberapa contoh amalan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan keberkahan bulan Rajab. Semoga uraian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan mendorong kita untuk memanfaatkan waktu yang berharga ini dengan sebaik-baiknya.