Jakarta, 24 Februari 2025 – Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tengah gencar mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Tidak hanya fokus pada aspek finansial dan akomodasi, BPKH juga menaruh perhatian besar pada detail-detail yang mampu meningkatkan kenyamanan dan kualitas ibadah jemaah, salah satunya dengan memastikan ketersediaan rempah-rempah khas Indonesia di Tanah Suci.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, dalam konferensi pers "Balik Kerja Bareng BPKH" di Muamalat Tower, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025), mengungkapkan bahwa koordinasi intensif tengah dilakukan untuk memastikan pengiriman bumbu-bumbu Nusantara ke Arab Saudi. "Sampai saat ini, pengiriman bumbu-bumbu masih terus kami koordinasikan dan persiapkan. Proses ini masih berlanjut," tegas Fadlul. Pernyataan ini mengindikasikan komitmen BPKH untuk menghadirkan cita rasa Indonesia bagi jemaah haji, sebuah sentuhan kultural yang diharapkan mampu memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa rindu akan kampung halaman.
Lebih jauh, Fadlul menjelaskan bahwa BPKH tidak hanya berfokus pada pengiriman rempah-rempah. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran penyediaan katering bagi jemaah. "Kami terus berkoordinasi untuk mengetahui jumlah dapur di Arab Saudi yang akan menyediakan katering bagi jemaah haji 2025, sesuai dengan arahan Kementerian Agama," imbuhnya. Pernyataan ini menunjukkan peran BPKH yang tak hanya sebatas pengelola keuangan, namun juga sebagai fasilitator yang memastikan terselenggaranya berbagai aspek penyelenggaraan haji secara optimal.
BPKH, menurut Fadlul, berperan sebagai supporting system yang krusial dalam penyelenggaraan haji 2025. Tugas utama BPKH, yaitu menyediakan akomodasi bagi jemaah, menjadi tulang punggung kenyamanan dan kelancaran ibadah. Hal ini menegaskan bahwa BPKH tidak hanya mengelola dana haji, tetapi juga secara aktif terlibat dalam memastikan terwujudnya penyelenggaraan haji yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan jemaah.
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menekankan komitmen BPKH dalam mendukung inovasi dan kolaborasi dalam sistem perhajian. BPKH, kata Harry, secara aktif mendorong partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, khususnya dalam memanfaatkan peluang ekspor ke Arab Saudi. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk memberdayakan ekonomi domestik dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan haji.
"Kami mengajak pengusaha dari sektor perhotelan, retail, dan ekspor-impor di Arab Saudi untuk berkolaborasi dalam mendistribusikan produk UMKM Indonesia, terutama ke pasar Arab Saudi," ujar Harry. Inisiatif ini menunjukkan visi BPKH yang lebih luas, melampaui sekadar penyelenggaraan haji, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Harry lebih lanjut menjelaskan potensi besar UMKM Indonesia dalam ekosistem perhajian. "UMKM dapat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan makanan khas Indonesia selama musim haji, misalnya rendang. Dengan akses pasar yang lebih luas, para pelaku UMKM dapat berkembang dan bahkan mampu menunaikan ibadah haji," jelasnya. Pernyataan ini menyoroti dampak positif kolaborasi ini, tidak hanya bagi jemaah yang dapat menikmati cita rasa Indonesia, tetapi juga bagi para pelaku UMKM yang berkesempatan meningkatkan taraf hidup mereka.
Langkah BPKH dalam memfasilitasi pengiriman bumbu-bumbu dan mendorong partisipasi UMKM ini mencerminkan strategi holistik dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji 2025. Bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan logistik, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas ibadah jemaah dan pemberdayaan ekonomi nasional. Hal ini menunjukkan bahwa BPKH tidak hanya berfokus pada aspek keuangan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Persiapan yang matang dan terintegrasi ini menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan haji 2025. Koordinasi yang intensif antara BPKH dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Agama dan pelaku usaha di Arab Saudi, menjadi jaminan kelancaran dan kenyamanan jemaah selama menjalankan ibadah. Komitmen BPKH dalam mendukung inovasi dan kolaborasi juga menunjukkan visi yang progresif dan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan haji.
Pengiriman rempah-rempah Nusantara ke Arab Saudi bukan sekadar pengiriman barang, melainkan simbolisasi kearifan lokal Indonesia yang dibawa ke Tanah Suci. Hal ini diharapkan mampu memberikan nuansa kehangatan dan rasa nyaman bagi jemaah, mengingat peran penting makanan dalam budaya dan kehidupan sehari-hari. Aroma rempah-rempah Indonesia di Tanah Suci akan menjadi pengingat akan kampung halaman dan memberikan semangat bagi jemaah dalam menjalankan ibadah.
Lebih jauh, kolaborasi dengan UMKM Indonesia membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Partisipasi UMKM dalam menyediakan makanan khas Indonesia selama musim haji bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi para pelaku usaha, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia internasional. Hal ini berpotensi meningkatkan citra Indonesia di mata dunia dan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk UMKM Indonesia.
Keberhasilan penyelenggaraan haji 2025 tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dari kepuasan dan kenyamanan jemaah. BPKH, dengan perannya sebagai supporting system, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan terwujudnya penyelenggaraan haji yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan jemaah. Komitmen BPKH dalam memperhatikan detail-detail kecil, seperti pengiriman rempah-rempah dan pemberdayaan UMKM, menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang dilakukan BPKH menunjukkan kesiapan yang matang dalam menghadapi penyelenggaraan haji 2025. Koordinasi yang baik, inovasi yang berkelanjutan, dan kolaborasi yang strategis menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah dan sekaligus memberdayakan ekonomi nasional. Persiapan yang terintegrasi ini diharapkan mampu memberikan pengalaman ibadah haji yang berkesan dan penuh makna bagi seluruh jemaah Indonesia. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen BPKH dalam menjalankan amanah dan melayani umat. Semoga persiapan yang matang ini berbuah manis dengan terselenggaranya ibadah haji 2025 yang lancar, aman, dan penuh berkah.