Sholat tahajud, ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW, memiliki keutamaan yang luar biasa. Banyak hadits dan ayat Al-Quran yang menjabarkan pahala dan keberkahan bagi mereka yang tekun menjalankannya. Salah satu keutamaannya adalah sebagai ibadah tambahan yang diharapkan dapat mengangkat derajat pelakunya di sisi Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 79 menyatakan, "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." Ayat ini menjadi landasan kuat bagi umat Islam untuk senantiasa mengamalkan sholat tahajud.
Sholat tahajud, yang juga dikenal sebagai qiyamul lail (sholat malam), dikerjakan pada malam hari. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat ini adalah pada sepertiga malam terakhir. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah sholat tahajud masih diperbolehkan jika dikerjakan pukul 04.00 pagi?
Jawabannya adalah: ya, sholat tahajud masih diperbolehkan dikerjakan pukul 04.00 pagi, asalkan belum memasuki waktu subuh. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa waktu terbaik sholat tahajud adalah sepertiga malam terakhir, yang rentang waktunya relatif fleksibel dan bergantung pada waktu subuh di suatu daerah. Buku Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq menjelaskan hal ini secara rinci. Syarat utama adalah sholat tahajud harus dilakukan setelah sholat Isya dan sebelum masuk waktu subuh.
Mengacu pada buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja oleh Ahmad Hawassy, waktu sepertiga malam terakhir untuk sholat tahajud umumnya berkisar antara pukul 01.00 dini hari hingga waktu subuh. Sebagai contoh, jika waktu subuh di suatu daerah adalah pukul 04.28 WIB (seperti yang tertera pada tanggal 17 Januari 2025 dalam berita asli), maka sholat tahajud masih dapat dikerjakan pukul 04.00 pagi. Namun, penting untuk selalu merujuk pada jadwal imsakiyah setempat untuk memastikan waktu subuh yang akurat. Perbedaan waktu subuh antar daerah, bahkan antar wilayah dalam satu kota, dapat memengaruhi waktu pelaksanaan sholat tahajud.
Keutamaan Waktu Sepertiga Malam Terakhir
Keutamaan melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam terakhir didasarkan pada beberapa hal penting:
-
Dijabahnya Doa: Pada sepertiga malam terakhir, Allah SWT turun ke langit dunia. Hal ini diyakini sebagai waktu di mana doa-doa hamba-Nya lebih mudah dikabulkan. Hadits riwayat Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW menyebutkan, "Setiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika sepertiga terakhir dari waktu malam. Allah berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku mengabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku mengampuninya.’" (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud). Hadits ini menekankan betapa istimewanya waktu ini untuk bermunajat kepada Allah SWT. Kedekatan hamba dengan Sang Pencipta menjadi lebih terasa, dan harapan akan dikabulkannya doa semakin besar.
-
Momen Terdekat dengan Allah SWT: Waktu sepertiga malam terakhir dianggap sebagai momen di mana hamba berada pada titik terdekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, beribadah dan berdzikir pada waktu ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Hadits dari Amru bin Abasah RA yang diriwayatkan oleh Nabi SAW menegaskan hal ini: "Kondisi seorang hamba yang paling dekat dengan Allah pada malam bagian terakhir. Jika kamu mampu untuk menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu, maka jadilah (orang seperti itu)." (HR Hakim dan Tirmidzi). Hadits ini mendorong umat Islam untuk memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin dengan memperbanyak ibadah dan zikir. Kedekatan ini bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual, menciptakan ikatan yang lebih kuat antara hamba dan Tuhannya.
-
Sholat yang Disukai Allah SWT (Sholat Nabi Daud AS): Nabi Daud AS dikenal sebagai nabi yang tekun melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam. Sholatnya ini menjadi sholat yang paling disukai Allah SWT. Hadits riwayat Abdullah bin Amru RA dari Rasulullah SAW menyebutkan, "Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Daud. Dia tidur separuh malam dan bangun pada sepertiganya, lalu tidur lagi pada seperenamnya. Dia berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud). Hadits ini menunjukkan contoh teladan dari seorang nabi dalam melaksanakan sholat tahajud dan menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk meneladani ketekunannya. Keutamaan sholat Nabi Daud AS menjadi bukti nyata akan keberkahan dan pahala yang besar dari sholat tahajud yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
Tata Cara Sholat Tahajud
Sholat tahajud dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimal rakaatnya. Pelaksanaan sholat ini dapat dilakukan secara berjamaah atau sendirian. Biasanya, sholat tahajud dikerjakan dengan jumlah rakaat genap, seperti dua, empat, enam, dan seterusnya. Setelah sholat tahajud, dianjurkan untuk menutupnya dengan sholat witir, yang merupakan sholat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil. Sholat witir menjadi penutup yang sempurna untuk rangkaian ibadah sholat tahajud.
Meskipun waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling utama, sholat tahajud tetap sah jika dikerjakan di waktu lain pada malam hari, sebelum masuk waktu subuh. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan ketekunan dalam melaksanakannya. Sholat tahajud bukan hanya sekadar ibadah formal, tetapi juga merupakan bentuk kedekatan spiritual dengan Allah SWT, sebuah kesempatan untuk bermunajat dan memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan.
Kesimpulannya, melaksanakan sholat tahajud pukul 04.00 pagi masih diperbolehkan, selama belum memasuki waktu subuh. Namun, waktu sepertiga malam terakhir tetap menjadi waktu yang paling utama karena keutamaannya yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. Penting untuk selalu mengacu pada jadwal imsakiyah setempat untuk menentukan waktu subuh yang akurat dan memastikan pelaksanaan sholat tahajud sesuai dengan ketentuan agama. Semoga uraian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hukum dan keutamaan sholat tahajud.