ERAMADANI.COM – Bank Indonesia (BI) menaikkan proyeksi nilai transaksi e-commerce menjadi Rp395 triliun pada tahun ini. Sebelumnya, bank sentral memprediksi transaksi e-commerce hanya mencapai Rp377 triliun.
Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Irmi Triswati mengatakan proyeksi itu sejalan dengan pergeseran pola transaksi masyarakat ke arah digital di tengah keterbatasan aktivitas fisik selama pandemi covid-19.
Angka itu meningkat 48,4 persen dibandingkan capaian transaksi e-commerce tahun lalu, yakni Rp253 triliun
“Statistik terakhir volume transaksi e-commerce mencapai lebih dari 600 juta transaksi atau secara nominal hampir mencapai Rp100 triliun,” tuturnya dalam diskusi Financial Services Industry Menuju Era Society 5.0, Kamis (29/7).
Sejalan dengan kenaikan transaksi e-commerce, bank sentral juga memperkirakan penggunaan uang elektronik tumbuh 35,7 persen menjadi Rp278 triliun tahun ini.
“Kenaikan penggunaan uang elektronik sumbernya peningkatan transaksi pada e-commerce selama Ramadan dan Idul Fitri,” imbuhnya.
Sementara, transaksi digital banking juga diprediksi naik 30,1 persen dari Rp27.036 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp35.600 triliun sepanjang tahun ini.
DIlnasir dari CNNIndonesia.com, secara umum BI memprediksi keuangan digital tetap positif sepanjang tahun ini didorong oleh meningkatnya preferensi masyarakat pada layanan keuangan digital, kinerja e-commerce, dan perluasan layanan pembayaran baik oleh bank maupun fintech.
“Layanan online perbankan juga tumbuh secara konsisten mencapai double digit awal 2021, terutama didorong oleh shifting behavior transaksi masyarakat ke arah online akibat pandemi,” tandasnya.