ERAMADANI.COM. DENPASAR – Kamis (03/06/2021) pagi ini, SMA Muhammadiyah Denpasar gelar Workshop Teacher Training Program Building Growth Mindset in Chalenging Education for Successful Goals. Acara tersebut digelar di Gedung SMA Muhammadiyah 1, Jl. Pulau Batanta.
Acara tersebut merupakan salah satu program dari kerjasama jangka panjang antara SMA Muhammadiyah 1 Denpasar dengan Lighthouse School Partnership Program dari Australia.
Dibuka dengan seremonial oleh guru-guru SMA Muhammadiyah Denpasar, sambutan acara ini disampaikan dari perwakilan Koordinator Partnership Educational Program Australia, Jessica Stevens melalui daring zoom. Serta perwakilan Kedutaan Australia, Sri Noveima.
MC kegiatan, Taufik Al Mubarak, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui Lighthouse School Partnership Program yang merupakan bagian dari program kemitraan sekolah Bridge Australia – Indonesia.
Kegiatan workshop ini pun dihadiri puluhan guru di lingkungan internal Muhammadiyah, serta guru-guru dari luar sekolah Muhammadiyah bahkan luar negeri.

SMA Muhammadiyah dan Bridge sejak 2009

Pada kesempatan ini, Drs. Hasmi Taufik, M.Pd.I yang merupakan guru Bahasa Inggris turut menyampaikan pengalamannya ketika pertama kali membuka peluang kerjasama antar sekolah lewat Bridge Australia tersebut. Bridge sendiri ialah kepanjangan dari Building Relationships Through Intercultural Dialogue & Growing Engagement.
Hasmi taufik merupakan satu dari 30 guru dari 5 provinsi se-Indonesia yang berangkat ke Melbourne untuk bertukar inspirasi dengan guru di Australia pada Maret 2009 lalu. Menjelajahi Sydney, Melbourne, dan Tasmania, “Pak Hasmi” pun berkesempatan membuka peluang kerjasama dengan Southern Christian College (SCC), Kingston, Tasmania.
Proses pertukaran pikiran, ilmu, bahasa dan budaya selama 10 hari yang Pak Hasmi lakukan di Kingston menghasilkan kerjasama berkelanjutan antara SMA Muhammadiyah 1 Denpasar dengan Southern Christian College.
Sejak saat itu, hubungan kerjasama dua sekolah antar-bangsa tersebut kian diperkuat oleh BRIDGE yang merupakan gagasan Australia-Indonesia Institute dan Asia Education Foundation (AEF).
Alhasil, berbagai program pertukaran pun terus terlaksana antara SMA Muhammadiyah dan SCC sejak saat iitu hingga acara yang terlaksana hari ini.
“Saya sangat berharap bahwa kerjasama ini bisa terus selalu diperkuat, pertukaran yang terjadi juga makin kuat, sehingga adik-adik SMA Muhammadiyah kedepan nanti bisa segera melakukan kunjungan juga ke Australia, khususnya ke Southern Christian College.”, Ujar Pak Hasmi dengan semangat.
Hari Imam Wahyudi Bangkitkan Semangat Para Guru

Tiba di acara inti, yaitu pemaparan materi motivasi membangun yang disampaikan Hari Imam Wahyudi, S.Psi., Psikolog, C.Ht. Beliau merupakan Psikolog yang turut aktif sebagai praktisi Hipnoterapi dan Neuro-linguistic programming (NLP).
Hari Imam Wahyudi mencoba merubah pola pikir para guru yang menjadi peserta workshop tersebut untuk bisa menyesuaikan kondisi zaman dan kondisi anak.
“Dengan tema Growth Mindset atau membangun pola pikir yang diberikan pada saya hari ini, marilah kita buka dengan merubah pola pikir kita dulu sebagai guru bisa menjadi pengarah pola pikir anak hari ini”, seru Hari Imam Wahyudi dalam kesempatan tersebut.
Selama kuranglebih dua jam, Hari Imam Wahyudi membeberkan solusi bagi para guru untuk sukses dalam dunia pengajaran dengan dapat mengolah anak-anak dari segala kekurangannya menjadi anak yang pola pikirnya berkembang.
“Kunci utamanya jadi guru di era 5.0 ini adalah ojok kaku-kaku, Fleksibel, mau terbuka dan siap belajar hal baru!,” tekan Hari Imam Wahyudi.
Harapan daripada materi yang disampaikan oleh Hari, siswa nanti tidak hanya menjadi pendengar dan penghafal materi dan teori yang ada di kurikulum pembelajaran, melainkan bisa mengembangkan teori dan materi tersebut ke implementasi yang bermanfaat bagi siswa itu sendiri dan masyarakat. (RAB)