Peringatan Isra Miraj, peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Haram dan Sidratul Muntaha, merupakan momentum penting bagi umat Islam. Selain melaksanakan ibadah shalat dan membaca Al-Qur’an, banyak muslim yang juga memperkaya ibadah mereka dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Praktik ini dilandasi firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Ayat ini secara tegas memerintahkan umat Islam untuk bershalawat, menunjukkan betapa pentingnya amalan ini sebagai bentuk penghormatan, kecintaan, dan permohonan syafaat kepada Rasulullah SAW. Shalawat bukan sekadar doa biasa, melainkan manifestasi nyata dari keimanan dan kasih sayang seorang muslim kepada junjungannya. Semakin sering seseorang bershalawat, diyakini semakin kuat pula ikatan spiritualnya dengan Nabi Muhammad SAW dan semakin besar pula harapan akan syafaat beliau di akhirat kelak.
Isra Miraj sendiri, menurut berbagai riwayat dan literatur keagamaan seperti buku "Kisah Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW" karya Syofyan Hadi, merupakan peristiwa monumental yang memiliki makna mendalam. Perjalanan spiritual ini terjadi di tengah ujian berat yang dialami Rasulullah SAW, yakni kepergian istri tercinta, Khadijah RA, dan paman sekaligus pelindungnya, Abu Thalib RA. Isra Miraj menjadi penghiburan dan penguatan bagi Rasulullah SAW, sekaligus menjadi titik balik bagi penyebaran agama Islam.
Meskipun tidak terdapat dalil khusus yang menyebutkan shalawat tertentu untuk dibacakan khusus pada malam Isra Miraj, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalawat pada malam tersebut sebagai bentuk perayaan dan penghormatan atas peristiwa agung ini. Pilihan shalawat yang dibacakan pun beragam, sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan masing-masing individu. Keutamaan shalawat terletak pada niat dan keikhlasan yang menyertainya, bukan pada jenis shalawat tertentu.
Berbagai buku kumpulan shalawat, seperti "Kumpulan Shalawat Nabi Super Lengkap" karya Ibnu Watiniyah, menyajikan beragam pilihan shalawat yang dapat diamalkan. Berikut beberapa shalawat yang populer dan sering dibacakan oleh umat Islam dalam memperingati Isra Miraj:
1. Shalawat Nariyah:
Shalawat Nariyah dikenal sebagai shalawat yang panjang dan memiliki makna yang komprehensif. Teks arabnya yang panjang dan rumit seringkali menjadi tantangan bagi sebagian pemula, namun keindahan dan kedalaman makna di dalamnya membuat shalawat ini tetap populer dan banyak diamalkan. Berikut terjemahannya:
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang dengan perantaranya dapat melepas segala kerepotan atau ikatan, menghilangkan segala kesusahan, mendatangkan segala hajat, tercapainya husnul khatimah, dan terpenuhi segala keinginan, diturunkan hujan dari awan berkat wajahnya yang mulia dan juga kepada keluarganya dan sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak pengetahuan yang Engkau miliki."
Shalawat ini memohon kepada Allah SWT untuk melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW, serta memohon syafaat beliau dalam berbagai hal, mulai dari urusan duniawi hingga akhirat. Penggunaan frasa "sebanyak pengetahuan yang Engkau miliki" menunjukkan luasnya cakupan permohonan yang dipanjatkan dalam shalawat ini.
2. Shalawat Asyghil:
Shalawat Asyghil memiliki ciri khas dengan penggunaan kata "asyghil" yang berarti "menyibukkan". Shalawat ini meminta kepada Allah SWT untuk menyibukkan orang-orang yang dzalim dengan kejahatan mereka sendiri, sehingga tidak mampu menimpa kejahatan kepada orang lain. Berikut terjemahannya:
"Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berikanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabatnya."
Shalawat ini tidak hanya berfokus pada pujian kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga meminta perlindungan dari kejahatan orang-orang dzalim. Doa perlindungan ini menjadi salah satu keistimewaan shalawat Asyghil.
3. Shalawat Ibrahimiyah:
Shalawat Ibrahimiyah merupakan shalawat yang menghubungkan permohonan berkah dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Hal ini menunjukkan kesinambungan dan kesatuan dalam tradisi kenabian. Berikut terjemahannya:
"Ya Allah, limpahkan sholawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan sholawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung."
Shalawat ini menunjukkan kebesaran dan kemuliaan kedua nabi tersebut di mata Allah SWT, serta meminta perlindungan dan berkah yang sama bagi keduanya.
4. Shalawat Fatih:
Shalawat Fatih menonjolkan peran Nabi Muhammad SAW sebagai "pembuka" dan "penutup". Beliau dianggap sebagai pembuka segala yang terkunci (ilmu, rahmat, dll) dan penutup para nabi sebelumnya. Berikut terjemahannya:
"Ya Allah, curahkanlah rahmat takzim, salam sejahtera serta keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai pembuka sesuatu yang terkunci (tertutup) dan penutup sesuatu (para utusan) yang terdahulu. Dialah penolong kebenaran dengan kebenaran dan pemberi petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan (memberikan) sholawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Maha Agung."
Shalawat ini menguatkan posisi Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir dan pemimpin bagi seluruh umat manusia.
5. Shalawat Munjiyat:
Shalawat Munjiyat bermakna "penyelamat". Shalawat ini meminta kepada Allah SWT untuk melimpahkan rahmat dan pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga umatnya mendapatkan keselamatan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Berikut terjemahannya:
"Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dengan sholawat yang dapat menyelamatkan kami dari segala macam bencana dan penyakit, dapat memenuhi segala kebutuhan kami, dapat menyucikan kami dari segala kotoran, dapat mengangkat kami kepada tempat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami pada tujuan- tujuan yang terjauh dari segala kebaikan di dunia dan setelah mati. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Shalawat ini menunjukkan harapan yang besar kepada syafaat Nabi Muhammad SAW dalam mencapai keselamatan dan kebaikan di hidup dunia dan akhirat.
Kelima shalawat di atas hanyalah sebagian kecil dari banyak shalawat yang dapat dibacakan untuk memperingati Isra Miraj. Yang terpenting adalah keikhlasan dan kekhusukan dalam mengucapkannya, serta memahami makna di balik kalimat-kalimat yang dipanjatkan. Semoga peringatan Isra Miraj ini dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, serta mendorong kita untuk terus meneladani akhlak dan perjuangan beliau. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan shalawat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.