Jakarta, Republika.co.id – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan, yang akrab disapa Babe Haikal, telah menetapkan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja BPJPH setelah beberapa hari menjabat. Fokus utama Babe Haikal terletak pada tiga hal: evaluasi internal, percepatan halal traceability, dan sosialisasi sertifikasi halal.
"Yang pertama, kita akan melakukan evaluasi internal untuk mempercepat kinerja BPJPH," ujar Babe Haikal kepada Republika di Kantor BPJPH, Jumat (1/11/2024). "Kita sedang mencari tahu di mana letak bottleneck-nya dan akan segera memperbaikinya."
Selain evaluasi, Babe Haikal juga menekankan pentingnya halal traceability. "BPJPH akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, instansi, dan institusi terkait, untuk mempercepat proses halal traceability," ungkapnya.
Kolaborasi menjadi kunci dalam strategi Babe Haikal. "Yang paling penting adalah kolaborasi, bagaimana menjalin hubungan baik dengan pihak lain," tegasnya.
Sosialisasi juga menjadi fokus utama. Babe Haikal meminta para wartawan untuk membantu mensosialisasikan bahwa sertifikasi halal merupakan kewajiban. "Kita harus memperjelas mana yang halal dan mana yang tidak halal. Jangan sampai ada yang tidak jelas," ujarnya.
Babe Haikal menjelaskan bahwa standar komposisi bahan (ingredient) dalam produk makanan mengacu pada standar internasional. "Kadang-kadang harus dicantumkan bahan-bahan apa yang ada. Karena panjangnya (ingredient) itu semua, kasih label halal, kalau itu halal. Yang memberikan label itu Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Kalau tidak halal, ya tuliskan produk tidak halal," jelasnya.
Babe Haikal menekankan bahwa semua produk, termasuk pakaian tradisional, boleh beredar dan dijual di Indonesia. "Yang penting adalah ada label yang jelas, baik itu halal maupun tidak halal," tegasnya.
"Untuk melindungi kesehatan, ada Kementerian Kesehatan. Untuk memastikan gizi yang baik, ada Badan Gizi. Untuk menjaga keamanan, ada Kementerian Pertahanan. Untuk memastikan keamanan pangan, ada BPOM. Dan untuk melindungi produk halal dan thayyiban, ada BPJPH," ujar Babe Haikal.
"Jadi, ini semua adalah bagian dari upaya untuk melindungi masyarakat," lanjutnya.
Babe Haikal menegaskan bahwa tugas dan tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. "Salah satu yang dilindungi adalah makanan agar halal. Karena Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa," jelasnya.
"Jadi, makanan yang halal, terus yang tidak halal bagaimana? Ya boleh, beredar di Indonesia ya boleh banget. Asal dikasih label yang halal dan tidak halal, itu ada labelnya itu doang," tegas Babe Haikal.
Dengan fokus pada evaluasi, halal traceability, dan sosialisasi, Babe Haikal berharap dapat meningkatkan kinerja BPJPH dan memastikan bahwa produk halal di Indonesia dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan transparan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Evaluasi Internal: BPJPH akan melakukan evaluasi internal untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam kinerja.
- Halal Traceability: BPJPH akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses halal traceability.
- Sosialisasi: BPJPH akan meningkatkan sosialisasi tentang kewajiban sertifikasi halal dan pentingnya label halal pada produk.
- Kolaborasi: BPJPH akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama.
- Transparansi: BPJPH akan memastikan transparansi dalam proses sertifikasi halal dan informasi terkait produk halal.