Jakarta, 20 Januari 2025 – As Syafi’iyah Halal Center (AHC), lembaga yang baru saja diresmikan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Bapak Haikal Hasan, pada 18 Januari lalu, menunjukkan komitmen kuatnya mendukung percepatan sertifikasi halal bagi pelaku usaha di Indonesia. Target ambisius BPJPH untuk menerbitkan 3 juta sertifikat halal pada tahun 2025 menjadi pendorong utama langkah strategis AHC yang diwujudkan melalui Rapat Kerja (Raker) Perdana, Sabtu (19/1/2025), di Sekretariat AHC, Kampus Universitas Islam As-Syafi’iyah. Raker ini menjadi tonggak awal pembentukan jaringan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang massif dan terstruktur.
Raker yang dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina AHC, Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH, LLM, MBA, dihadiri oleh jajaran pengurus AHC yang terdiri dari para dosen, dekan, dan civitas akademika Universitas Islam As-Syafi’iyah. Kehadiran figur-figur kunci ini menegaskan komitmen penuh universitas dalam mendukung program nasional sertifikasi halal. Suasana Raker diwarnai semangat optimisme dan tekad kuat untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Prof. Dailami Firdaus, yang juga anggota DPD RI dari Provinsi Jakarta, mengungkapkan strategi percepatan AHC dalam mendukung program BPJPH. "Kami melakukan percepatan yang terukur dan terencana dalam merealisasikan dukungan bagi program BPJPH, khususnya dalam perekrutan calon P3H yang kami sebut sebagai ‘Satria AHC’," ujarnya. Target yang dicanangkan pun terbilang ambisius: 1.000 calon P3H pada awal Februari, meningkat menjadi 10.000 pada akhir Februari, dan mencapai angka fantastis 100.000 P3H Satria Halal AHC pada akhir Maret.
Ambisi ini, menurut Prof. Dailami, didorong oleh keyakinan akan kontribusi nyata AHC dalam pencapaian target nasional. "Kami bertekad secara konkret dan terukur berkontribusi mendukung Bapak Haikal dan BPJPH dalam mencapai target 3 juta sertifikat halal pada tahun 2025," tegasnya. Lebih lanjut, ia menghubungkan program ini dengan target pertumbuhan ekonomi nasional. "Sebagaimana yang Bapak Haikal tegaskan, kami pun meyakini upaya AHC ini akan berkontribusi dalam meningkatkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen," tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan pemahaman AHC yang komprehensif tentang implikasi ekonomi dari program sertifikasi halal.
Raker Perdana AHC tidak sekadar deklarasi niat. Di dalamnya, tertuang rencana aksi yang terstruktur dan terukur untuk merekrut 1.000 Satria Halal AHC tahap pertama. Strategi yang dirumuskan mencakup sosialisasi kepada calon P3H (CP3H), pembinaan intensif, pelatihan yang komprehensif, dan pendampingan berkelanjutan bagi pelaku usaha. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan AHC dalam membangun kapasitas P3H yang profesional dan handal.
Keberhasilan program ini juga mendapat dukungan dari organisasi kemasyarakatan yang berpengaruh. Kehadiran Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Dr. Hj. Syifa Fauzia, dalam Raker menunjukkan sinergi yang kuat antara AHC dan organisasi masyarakat. BKMT, dengan jaringan luasnya yang mencakup 36 provinsi dan tersebar di berbagai kabupaten/kota di Indonesia, memiliki potensi besar sebagai basis rekrutmen P3H. Dengan 1 juta anggota, BKMT diharapkan menjadi tulang punggung program Satria Halal AHC. Kolaborasi ini memperlihatkan strategi AHC yang cerdas dalam memanfaatkan jaringan yang sudah ada untuk mempercepat pencapaian target.
Raker Perdana AHC juga dihadiri oleh Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah, Prof. Dr. Masduki Ahmad, SH, MM; Direktur AHC, Ir. Syahrir Ika, MM, APU; dan Wakil Direktur, Dr. R. Indarjani, M.Sc., serta seluruh jajaran pengurus AHC. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh dari institusi dan manajemen AHC terhadap program ini. Kehadiran para akademisi dan praktisi berpengalaman ini menjamin kualitas pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada para P3H.
Keberhasilan AHC dalam merekrut dan melatih 100.000 P3H dalam waktu singkat merupakan tantangan besar, namun bukan hal yang mustahil. Dengan strategi yang terukur, dukungan dari berbagai pihak, dan komitmen yang kuat, AHC berpotensi menjadi motor penggerak percepatan sertifikasi halal di Indonesia. Program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada beberapa faktor kunci. Pertama, kualitas pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada para P3H harus terjamin. AHC perlu memastikan bahwa para P3H memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membantu pelaku usaha dalam proses sertifikasi halal. Kedua, sosialisasi program kepada pelaku usaha harus dilakukan secara efektif dan efisien. AHC perlu memastikan bahwa pelaku usaha memahami manfaat dari sertifikasi halal dan bagaimana cara mendapatkannya. Ketiga, koordinasi dan kolaborasi antara AHC dan BPJPH harus berjalan dengan baik. Kerjasama yang erat antara kedua lembaga ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan program.
Keberhasilan program ini juga akan berdampak positif pada citra Indonesia di mata dunia. Dengan semakin banyaknya produk halal yang bersertifikat, Indonesia akan semakin dikenal sebagai pusat produksi produk halal berkualitas tinggi. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan membuka peluang ekspor yang lebih besar. Oleh karena itu, program percepatan sertifikasi halal yang digagas oleh AHC merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi Indonesia.
Secara keseluruhan, Raker Perdana AHC menandai langkah signifikan dalam upaya percepatan sertifikasi halal di Indonesia. Komitmen AHC, dukungan dari berbagai pihak, dan strategi yang terukur memberikan optimisme tinggi akan keberhasilan program ini. Keberhasilan program ini tidak hanya akan berdampak positif bagi pelaku usaha, tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan citra Indonesia di mata dunia. Langkah AHC ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga lain untuk turut serta dalam mendukung program sertifikasi halal nasional. Percepatan sertifikasi halal ini bukan hanya sekadar target angka, melainkan sebuah langkah strategis untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.