Jeddah, Arab Saudi – Menjelang musim haji 1446 H/2025 M, Arab Saudi memamerkan kesiapannya dalam melayani jutaan jemaah dengan serangkaian proyek infrastruktur megah yang dirancang untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kenyamanan perjalanan ibadah. Kementerian Perhubungan Arab Saudi, melalui Direktur Jenderal Cabang Kementerian Transportasi dan Layanan Logistik di Wilayah Makkah, Eng. Khalid Al-Otaibi, secara resmi mempresentasikan proyek-proyek tersebut dalam Konferensi dan Pemeran Haji edisi keempat di Jeddah Superdome. Presentasi ini menjadi bukti komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk terus meningkatkan pelayanan bagi para tamu Allah dari seluruh penjuru dunia.
Al-Otaibi, dalam paparannya, menekankan peran krusial infrastruktur jalan raya dalam menunjang kelancaran transportasi jemaah haji. Ia merinci berbagai proyek, baik yang telah rampung maupun yang masih dalam tahap pembangunan, yang secara signifikan akan meningkatkan efisiensi dan keamanan perjalanan dari titik masuk hingga ke lokasi-lokasi ibadah utama. Proyek-proyek ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas jalan, namun juga pada inovasi teknologi dan desain yang berorientasi pada kenyamanan dan keselamatan jemaah.
Salah satu sorotan utama adalah pembangunan jalur pedestrian sepanjang 300 meter di bawah Jalan Lingkar Timur di Arafah, lokasi puncak pelaksanaan ibadah haji. Proyek ini merupakan solusi inovatif untuk memisahkan arus lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan, sehingga secara efektif mengurangi risiko kecelakaan dan memperlancar pergerakan jemaah. Pembangunan jalur pedestrian bawah tanah ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk mengoptimalkan penggunaan ruang publik dan memastikan keamanan jemaah di tengah kepadatan yang tinggi selama puncak musim haji.
Selain proyek pedestrian di Arafah, Al-Otaibi juga memaparkan sejumlah proyek jalan raya yang telah selesai pada tahun 2024. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan jalan tunggal sepanjang 18,6 kilometer, jalan ganda sepanjang 231 kilometer, jalan tol sepanjang 34,2 kilometer, dan 33 jembatan baru. Angka-angka ini menunjukkan skala besar investasi infrastruktur yang dilakukan oleh Arab Saudi untuk menunjang kelancaran arus transportasi jemaah haji. Proyek-proyek ini telah secara signifikan meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi potensi kemacetan yang kerap terjadi di masa lalu.
Lebih lanjut, Al-Otaibi juga menjelaskan proyek-proyek yang masih dalam tahap pembangunan. Salah satunya adalah proyek dualisasi Jalan Al-Jumum Al-Zima sepanjang 59 kilometer, yang saat ini telah mencapai 83 persen penyelesaian. Proyek lainnya adalah pembangunan Jalan Bisha/Ranyah/Al-Khurmah menuju Jalan Tol Taif/Riyadh sepanjang 313 kilometer, yang juga tengah dalam tahap pengerjaan. Proyek-proyek ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Arab Saudi untuk terus meningkatkan infrastruktur jalan raya guna menghadapi peningkatan jumlah jemaah haji setiap tahunnya.
Namun, upaya peningkatan infrastruktur tidak hanya terbatas pada pembangunan jalan raya. Kementerian Perhubungan Arab Saudi juga berfokus pada inovasi teknologi untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jemaah. Al-Otaibi menyoroti beberapa inovasi penting, di antaranya inisiatif pendingin permukaan jalan, pengembangan aspal karet fleksibel, dan penggunaan lapisan putih pada jalur pedestrian di tempat-tempat suci. Inovasi-inovasi ini dirancang untuk mengurangi dampak panas ekstrem di wilayah tersebut, meningkatkan daya tahan jalan, dan meningkatkan visibilitas bagi pejalan kaki.
Penggunaan aspal karet fleksibel, misalnya, diharapkan dapat meningkatkan daya tahan jalan dan mengurangi risiko kerusakan akibat beban kendaraan yang berat dan intensitas penggunaan jalan yang tinggi selama musim haji. Sementara itu, lapisan putih pada jalur pedestrian dapat membantu mengurangi penyerapan panas dan menjaga suhu permukaan jalan tetap lebih rendah, sehingga meningkatkan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Inovasi-inovasi ini menunjukkan komitmen Arab Saudi untuk memanfaatkan teknologi terkini guna meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah haji.
Lebih jauh lagi, Kementerian Perhubungan Arab Saudi juga berkomitmen untuk meningkatkan lanskap visual di sepanjang jalur transportasi jemaah. Upaya ini tidak hanya berfokus pada aspek fungsional, tetapi juga pada estetika dan kenyamanan visual para jemaah. Dengan demikian, perjalanan menuju tempat-tempat ibadah diharapkan dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan menenangkan bagi para jemaah.
Data dari Otoritas Umum Statistik Arab Saudi (GASTAT) menunjukkan bahwa pada musim haji tahun lalu, sebanyak 1,8 juta umat Islam berkumpul di Tanah Suci. Dari jumlah tersebut, 1.611.310 jemaah berasal dari luar Arab Saudi, sementara 221.854 jemaah berasal dari dalam negeri. Indonesia, sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar, menyumbang 241 ribu jemaah pada tahun lalu. Meskipun pada tahun 2025 ini jumlah jemaah haji Indonesia berkurang menjadi 221 ribu, investasi infrastruktur yang masif tetap diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah.
Berdasarkan rencana perjalanan haji yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia, rombongan pertama jemaah haji Indonesia akan berangkat pada tanggal 2 Mei 2025, dan kloter terakhir akan berangkat pada tanggal 31 Mei 2025. Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji berlangsung selama 30 hari, sementara rata-rata masa tinggal jemaah di Arab Saudi adalah 41 hari. Dengan mempertimbangkan durasi tersebut, kesiapan infrastruktur yang optimal menjadi sangat krusial untuk memastikan kelancaran perjalanan ibadah jutaan jemaah haji.
Kesimpulannya, proyek-proyek infrastruktur yang digarap oleh Kementerian Perhubungan Arab Saudi untuk musim haji 2025 merupakan bukti nyata komitmen Kerajaan Arab Saudi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah. Investasi besar-besaran dalam infrastruktur, dipadukan dengan inovasi teknologi dan desain yang berorientasi pada kenyamanan dan keselamatan, menunjukkan upaya serius untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan ibadah haji bagi jutaan umat muslim dari seluruh dunia. Proyek-proyek ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas dan efisiensi, tetapi juga pada peningkatan kualitas pengalaman beribadah bagi para jemaah, menjadikan perjalanan haji 2025 sebagai pengalaman yang lebih aman, nyaman, dan berkesan.