ERAMADANI.COM, – Tak semua orang memiliki hobi memasak, tapi semua orang harus mengetahui pentingnya memasak makanan sendiri di rumah apalagi jika kamu sudah berumah tangga.
Universitas Michigan, di Amerika Serikat (AS) melakukan sebuah penelitian dan mengungkapkan adanya hubungan antara masakan rumah dan usia.
Dilansir dari Republika.co.id, tak hanya menghemat pengeluaran, tapi juga mendapati bahwa mengonsumsi makanan rumah bisa memperpanjang usia seseorang.
Pentingnya Memasak Makanan Sendiri
Seperti dikutip laman The Ladders, memakan masakan rumah merupakan langkah pencegahan efektif terhadap krisis obesitas kita yang saat ini sedang berkembang.
Masakan rumah dinilai mengandung kadar karbohidrat, gula dan kalori yang lebih terbatas.
Nah, hal ini dapat memperpanjang usia seseorang. Meski demikian, banyak komponen yang diperlukan untuk memfasilitasi perubahan gaya hidup tersebut.
Michigan Julia Wolfson selaku Asisten profesor manajemen kesehatan dan kebijakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat mengatakan.
Bahwa masakan sendiri dapat membantu lebih banyak orang memasak makanan sehat di rumah adalah tujuan yang patut dipuji, tetapi itu tidak selalu layak untuk semua orang.
“Banyak yang harus dilakukan untuk membantu memastikan bahwa semua orang, tidak peduli seberapa sering mereka memasak, atau tingkat pendapatan mereka, dapat mengkonsumsi makanan yang sehat,” kata Julia Wolfson.
Skor berkisar dari nol hingga 100 dengan masing-masing ujung menunjukkan seberapa dekat seseorang mematuhi DGA.
Setelah ditelusuri Wolfson dan timnya meminta kelompok peserta menyelesaikan dua penarikan makanan 24 jam.
Nah, dari 8.668 peserta yang terlibat dalam penelitian ini, 36 persen memasak di rumah tujuh kali seminggu atau lebih.
31 persen memasak di rumah sekitar lima hingga enam kali seminggu.
21 persen memasak di rumah sekitar tiga hingga empat kali seminggu dan 13 persen memasak makanan tidak lebih dari dua kali dalam sepekan.
Penelitian ini mendapati responden yang memasak makanan mereka tujuh kali atau lebih dalam sepekan memikiki skor indeks kesehatan (HEI) yang lebih tinggi.
Yaitu sebesar 2,96 poin. Dorongan ini lebih dramatis di antara mereka yang berpenghasilan tinggi.
Responden dari rumah tangga makmur menaikkan skor mereka rata-rata 5,08 poin.
Sementara responden dari rumah tangga ke kelas menengah ke bawah meningkatkan skor mereka dengan rata-rata 2,68 poin.
Para peneliti bertujuan mengembangkan perubahan sistematis untuk mengakomodasi rumah tangga.
Terutama yang tidak mampu mempertahankan persiapan makanan berkualitas dalam kehidupanya. (MYR)