ERAMADANI.COM, JAKARTA – Dunia kini tengah digemparkan oleh virus corona. Tak hanya efek yang muncul ketika terjangkit, berita dan spekulasi yang menyertai nya juga menakutkan. Salah satu rumor yang berkembang tentang virus corona adalah, virus ini dapat menyebar melalui udara.
Dilansir dari Kumparan.com, jumlah pasien yang terjangkit virus corona makin bertambah setiap harinya. Hingga hari ini, Selasa (11/02/2020), tercatat telah mencapai 42.759 kasus. Angka kematian akibat virus ganas itu pun sudah di angka 1.016 kasus.
Hasil Penelitian Virus Corona
Nah, pertanyaan apakah bisa tersebar lewat udara? ternyata virus ini tidak dapat menyebar lewat udara. Sejumlah penelitian mengungkapkan bagaimana virus ini dapat menginfeksi.
Seumlah ahli kesehatan sepakat bahwa virus menyebar dan ditularkan dari manusia ke manusia melalui droplet saat penderita batuk atau bersin. Lalu, muncul beberapa studi dan dugaan Corona virus bisa menyebar lewat medium lain.
Misal, studi di New England Journal of Medicine sebut feses pasien dapat menjadi media penyebaran virus. Kemudian yang terakhir muncul dugaan transmisi virus corona juga bisa terjadi melalui udara, yang diucap seorang pejabat Shanghai, China, pada Sabtu (08/02/2020) lalu.
Novel coronavirus (2019-nCoV) diklaimnya bisa menyebar melalui transmisi aerosol. Artinya, virus dengan DNA yang menyerupai SARS-COV dan MERS-COV ini bisa melayang di udara untuk waktu yang lama. Ia dapat menyebabkan infeksi jika terhirup oleh manusia.
“Transmisi aerosol mengacu pada pencampuran virus dengan tetesan di udara untuk membentuk aerosol yang menyebabkan infeksi setelah terhirup,” ujar wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai, Zeng Qun, sebagaimana diberitakan China Daily. “Karena itu kami telah menyerukan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pencegahan dan pengendalian penyakit.”
Ahli Kesehatan Bantah Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara
Dugaan soal virus corona bisa menyebar lewat udara langsung dibantahkan oleh ilmuwan kesehatan di China. Menurut Feng Luzhao, seorang peneliti penyakit menular di Centre for Disease Control and Prevention (CDC) China, belum ada bukti yang menyebut virus baru itu dapat menginfeksi manusia melalui aerosol.
Virus corona disebutnya bisa menular melalui kontak langsung yang bisa berasal dari darah, cairan tubuh, sekret atau droplet dari mulut (air liur) pasien yang terjangkit. Luzhao lantas menyarankan masyarakat untuk menggunakan serbet untuk menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin untuk mencegah percikan tetesan itu menyebar.
Pernyataan Luzhao juga diperkuat dengan penjelasan Kepala Humas Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Huang Hui, berdasarkan instruksi para ahli kesehatan. Menurutnya, penyebaran virus banyak ditularkan melalui tetesan penapasan, seperti batuk dan bersin, serta melalui kontak dengan si penderita.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kebersihan tangan dan saluran pernapasan serta keamanan pangan. Penggunaan masker juga diperlukan untuk mencegah penularan virus corona.
Sementara The Association for Professionals in Infection Control and Epidemology (APIC) dan CDC Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik dalam mencuci tangan. Tujuannya untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan organisme, serta mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut. (IAA)