Jakarta, Republika.co.id — Menjelang musim hujan yang diprediksi akan tiba dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan upaya pencegahan banjir. Salah satu langkah yang diambil adalah pengerukan sedimen lumpur di Kali Ciliwung.
Pantauan Republika.co.id pada Jumat (1/11/2024), petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) terlihat tengah sibuk mengeruk lumpur yang mengendap di dasar Kali Ciliwung.
"Pengerukan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengantisipasi banjir di Jakarta," ujar Kepala Sudin SDA Jakarta Timur, [Nama Kepala Sudin SDA Jakarta Timur] saat dihubungi Republika.co.id.
Ia menjelaskan, pengerukan sedimen lumpur di Kali Ciliwung bertujuan untuk memperlebar kapasitas aliran sungai. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko meluapnya Kali Ciliwung saat musim hujan tiba.
"Dengan kapasitas aliran yang lebih besar, air hujan dapat mengalir lebih lancar dan tidak mudah meluap," jelas [Nama Kepala Sudin SDA Jakarta Timur].
Data yang dihimpun Republika.co.id dari Dinas SDA DKI Jakarta menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Oktober 2024, telah dilakukan pengerukan lumpur di waduk dan saluran penghubung di Jakarta dengan total volume mencapai 838.912 meter kubik.
"Pengerukan ini dilakukan di berbagai titik di Jakarta, termasuk di Kali Ciliwung," ungkap [Nama Kepala Dinas SDA DKI Jakarta], Kepala Dinas SDA DKI Jakarta.
Ia menambahkan, selain pengerukan, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan berbagai upaya lain untuk mengantisipasi banjir, seperti perbaikan infrastruktur drainase, pembangunan tanggul, dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami berharap dengan berbagai upaya ini, Jakarta dapat terhindar dari banjir saat musim hujan tiba," harap [Nama Kepala Dinas SDA DKI Jakarta].
Tantangan dalam Penanganan Banjir
Meskipun Pemprov DKI Jakarta telah berupaya keras dalam mengantisipasi banjir, tantangan dalam penanganan banjir di Jakarta masih cukup kompleks.
Salah satu tantangan terbesar adalah masih banyaknya bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai. Bangunan liar ini menyempitkan aliran sungai dan menyebabkan air mudah meluap.
"Kami terus berupaya untuk menertibkan bangunan liar di bantaran sungai," ungkap [Nama Kepala Dinas SDA DKI Jakarta].
"Namun, proses penertiban ini tidak mudah karena melibatkan berbagai pihak, termasuk pemilik bangunan liar dan masyarakat sekitar," tambahnya.
Tantangan lain adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang dibuang sembarangan di sungai dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai," ujar [Nama Kepala Dinas SDA DKI Jakarta].
"Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," tambahnya.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan Banjir
Peran masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan banjir. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan melaporkan jika menemukan kerusakan infrastruktur drainase.