Di tengah duka yang mendalam atas kepergian seorang muslim, ucapan belasungkawa menjadi bentuk empati dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kalimat "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un" yang berarti "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali", seringkali terucap sebagai ungkapan duka cita. Namun, tak jarang pula kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" ditambahkan sebagai doa untuk almarhum.
Lantas, apa makna di balik kalimat penuh haru ini? Bagaimana cara penulisan yang benar, dan seberapa pentingkah penambahannya dalam ucapan belasungkawa? Mari kita bahas lebih lanjut.
Mengenal Makna "Allahummagfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu"
Kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" merupakan doa yang ditujukan kepada Allah SWT untuk almarhum. Doa ini mengandung makna yang mendalam, yakni permohonan ampunan, rahmat, keselamatan, dan pengampunan dosa bagi almarhum.
Pemaparan Makna Setiap Kata:
- Allahumma: Ya Allah, merupakan panggilan kepada Allah SWT.
- Gfirlahu: Ampunilah dia, menyatakan permohonan ampunan bagi almarhum atas segala dosa yang pernah diperbuatnya.
- Warhamhu: Kasihanilah dia, menyatakan permohonan rahmat Allah SWT bagi almarhum, semoga ia mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.
- Wa’afihi: Berilah keselamatan kepadanya, menyatakan permohonan keselamatan bagi almarhum dari siksa kubur dan api neraka.
- Wa’fuanhu: Ampunilah dosanya, menyatakan permohonan pengampunan dosa bagi almarhum, semoga ia diampuni segala kesalahan dan dosa-dosanya.
Penulisan yang Benar:
Untuk menghindari kesalahan dalam penulisan, berikut adalah cara penulisan yang benar untuk kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
- Arab: اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
- Latin: Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu
- Arti: Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan kepadanya, dan ampunilah dosanya.
Gabungan Kalimat Istirja dan Doa:
Ketika digabungkan dengan kalimat istirja "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un", ucapan belasungkawa menjadi:
- Arab: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
- Latin: Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu
- Arti: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan kepadanya, dan ampunilah dosanya."
Makna Mendalam di Balik Kalimat Istirja
Kalimat "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un" merupakan kalimat istirja yang berasal dari Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 156. Kalimat ini mengajarkan kita untuk menerima takdir Allah SWT dengan lapang dada, bahwa semua makhluk hidup pasti akan kembali kepada-Nya.
Hikmah di Balik Kalimat Istirja:
- Pengingat Kematian: Kalimat istirja mengingatkan kita akan kematian yang pasti akan datang kepada setiap insan. Hal ini mendorong kita untuk senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan iman yang kuat.
- Kesabaran dan Keikhlasan: Kalimat istirja mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas dalam menghadapi musibah. Kita diajarkan untuk menerima takdir Allah SWT dengan lapang dada dan meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.
- Ketenangan Jiwa: Kalimat istirja memberikan ketenangan jiwa bagi orang yang sedang berduka. Kalimat ini membantu mereka untuk menerima kenyataan pahit dengan lebih tenang dan lapang dada.
Ucapan Belasungkawa yang Diajarkan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mengajarkan ucapan belasungkawa yang lebih lengkap, yakni:
- Arab: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أَجِرْنَا فِي مُصِيبَتِنَا وَاخْلِفْ لَنَا خَيْرًا مِنْهَا
- Latin: Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma ajirna fi musibatina wa khlif lana khairon minha
- Arti: "Sungguh bagi Allah apa yang Dia ambil dan bagi-Nya apa yang Dia beri, dan segala sesuatu di sisi-Nya berdasarkan ketetapan yang telah ditentukan, hendaklah engkau bersabar dan mengharapkan pahala." (HR Bukhari)
Hikmah di Balik Ucapan Rasulullah SAW:
- Permohonan Pahala: Ucapan ini mengandung permohonan pahala bagi keluarga yang ditinggalkan atas musibah yang mereka alami. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan pahala bagi orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan.
- Harapan Ganti yang Lebih Baik: Ucapan ini juga mengandung harapan agar Allah SWT mengganti musibah yang dialami dengan sesuatu yang lebih baik. Hal ini memberikan harapan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tegar dan optimis dalam menjalani hidup.
Apakah Menambahkan "Allahummagfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu" Wajib?
Menambahkan kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" dalam ucapan belasungkawa bukanlah kewajiban. Imam Nawawi dalam kitabnya "Al-Adzkar" menyatakan bahwa tidak ada larangan untuk mengucapkan kalimat apapun selama mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Pandangan Ulama:
- Imam Nawawi: Tidak ada larangan untuk mengucapkan kalimat apapun selama mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
- Sayyid Sabiq: Diperbolehkan untuk mengucapkan kalimat apapun selama bisa menghibur dan meringankan kesedihan keluarga yang ditinggalkan.
Saran dan Rekomendasi:
Meskipun tidak wajib, menambahkan kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" merupakan doa yang baik dan penuh makna. Doa ini menunjukkan rasa empati dan kepedulian kita terhadap almarhum dan keluarga yang ditinggalkannya.
Kesimpulan:
Kalimat "Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu" merupakan doa yang penuh makna dan dapat menjadi ungkapan belasungkawa yang mendalam. Menambahkan kalimat ini dalam ucapan belasungkawa merupakan pilihan yang baik, namun bukan kewajiban. Yang terpenting adalah niat kita untuk memberikan penghiburan dan doa bagi almarhum dan keluarga yang ditinggalkannya. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang makna di balik ucapan belasungkawa dalam Islam.