Jakarta – Syariat Islam mengatur dengan detail tata cara penyembelihan hewan, sebuah proses yang sarat makna spiritual dan kesehatan. Bukan sekadar memenuhi syarat, tetapi juga menuntut adab dan sikap penuh kasih sayang terhadap makhluk hidup. Dari ketajaman pisau hingga doa yang dipanjatkan, setiap langkah memiliki nilai tersendiri dalam ritual yang penuh makna ini.
Syarat Hewan yang Disembelih:
Sebelum membahas tata cara penyembelihan, penting untuk memahami syarat-syarat hewan yang boleh disembelih menurut syariat Islam. Berikut adalah beberapa poin penting yang dirangkum dari buku "Tuntutan Berkurban dan Menyembelih Hewan" karya Ali Ghufron:
- Hewan Halal: Hanya hewan yang halal, seperti ternak, buruan, serta hewan laut atau sungai yang boleh disembelih.
- Hewan Hidup: Hewan harus disembelih dalam keadaan hidup. Bangkai atau hewan yang mati sebelum disembelih dianggap haram, kecuali bangkai ikan dan belalang.
- Mati karena Penyembelihan: Hewan harus mati akibat penyembelihan, bukan karena cekikan, tekanan, atau listrik.
- Niat untuk Allah SWT: Hewan yang disembelih harus diniatkan untuk Allah SWT. Sembelihan untuk selain Allah, seperti persembahan pada kuburan atau batu keramat, hukumnya haram.
- Tidak Menyebut Nama Selain Allah SWT: Saat menyembelih, tidak boleh menyebut nama selain Allah SWT.
- Membaca "Bismillah": Wajib membaca "Bismillah" sebelum penyembelihan agar sembelihan halal.
Alat Penyembelihan: Ketajaman dan Kriteria:
Alat yang digunakan untuk menyembelih hewan memegang peranan penting dalam memastikan kehalalan dan kemanusiaan proses penyembelihan. Buku "Tata Cara Pemotongan Hewan Menurut Syari’at Islam Dalam Upaya Mewujudkan Kehalalan Daging Ayam Potong Di Pasar Tradisional Kota Medan" oleh Anwar Sadat Harahap dkk, menjelaskan kriteria alat yang sesuai syariat:
- Material: Alat penyembelihan bisa terbuat dari besi, baja, batu, atau bambu. Yang penting adalah material yang kokoh dan tidak mudah tumpul.
- Bukan dari Kuku, Tulang, atau Taring: Alat penyembelihan tidak boleh terbuat dari kuku, tulang, atau gigi (taring) untuk menjaga kebersihan dan kehalalan daging.
- Ketajaman: Ketajaman alat sangat dianjurkan untuk mempercepat proses penyembelihan dan mengurangi rasa sakit pada hewan. Hadits Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya ihsan dalam memperlakukan hewan:
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya." (HR Muslim)
Adab Menyembelih: Ihsan dan Kasih Sayang:
Menyembelih hewan bukan hanya tentang memenuhi syarat dan tata cara, tetapi juga menuntut adab dan sikap yang baik. Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman dalam bukunya "Fikih Praktis Ibadah Kurban" menjabarkan adab yang perlu diperhatikan:
- Menyayangi Hewan: Perlakukan hewan yang akan disembelih dengan kasih sayang.
- Menajamkan Alat: Menajamkan alat sembelihan sebelum penyembelihan.
- Tidak Menajamkan Pisau di Depan Hewan: Hindari menajamkan pisau di depan hewan untuk menghindari rasa takut.
- Menggiring dengan Baik: Giring hewan dengan lembut dan tenang.
- Membaringkan dengan Baik: Baringkan hewan dengan nyaman.
- Menghadapkan ke Arah Kiblat: Hadapkan hewan ke arah kiblat.
- Menempatkan Kaki pada Tubuh Hewan: Tempatkan kaki pada tubuh hewan untuk menstabilkannya.
Tata Cara Menyembelih:
Buku "Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian" oleh Dr. Muh. Hambal memberikan panduan lengkap tentang tata cara menyembelih hewan:
- Membaca Basmalah: Sebelum memulai penyembelihan, bacalah basmalah dengan niat yang tulus.
- Menempatkan Pisau di Atas Leher: Pastikan mata pisau diletakkan tepat di atas urat leher hewan.
- Membaca Takbir: Saat pisau mulai bergerak, ucapkan takbir "Allahu Akbar".
- Pemotongan Cepat dan Tepat: Lakukan pemotongan secara cepat dan tepat, pastikan kerongkongan, tenggorokan, dan dua urat utama leher hewan terputus.
- Tidak Mengangkat Pisau Sebelum Selesai: Hindari mengangkat pisau sebelum pemotongan selesai.
- Tidak Mematahkan Leher: Jangan mematahkan leher hewan sebelum ia mati karena sembelihan.
Kesimpulan:
Penyembelihan hewan dalam Islam bukan hanya proses teknis, tetapi juga sebuah ritual spiritual yang menuntut ketajaman alat, ihsan dalam memperlakukan hewan, dan doa yang dipanjatkan. Dengan memahami syarat, adab, dan tata cara yang benar, umat Islam dapat menjalankan proses ini dengan penuh makna dan nilai spiritual, sekaligus menjaga kesehatan dan kehalalan daging yang dihasilkan.