Al-Fatihah, yang berarti "pembukaan," bukanlah sekadar surat pembuka dalam Al-Qur’an. Surat Makkiyah yang terdiri dari tujuh ayat ini merupakan jantung ibadah salat, merupakan inti ajaran Islam, dan menyimpan segudang keutamaan serta makna mendalam yang telah dikaji selama berabad-abad oleh para ulama. Keistimewaannya terletak pada keluasan cakupan doa dan pujiannya, yang sekaligus menjadi representasi interaksi spiritual yang ideal antara hamba dan Tuhannya.
Struktur dan Makna Ayat Al-Fatihah:
Al-Fatihah terstruktur secara unik, membagi isi kandungannya menjadi dua bagian utama. Bagian pertama (ayat 1-4) berfokus pada pujian, pengagungan, dan penyerahan diri total kepada Allah SWT. Bagian kedua (ayat 5-7) merupakan permohonan dan doa seorang hamba kepada Allah SWT, menunjukkan ketergantungan dan kerendahan hati di hadapan-Nya.
Ayat 1: Basmalah – Titik Awal Permohonan dan Perlindungan
"بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ" (Bismillahirrahmanirrahim)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Basmalah, bukan hanya pengantar, tetapi juga merupakan bagian integral dari Al-Fatihah. Ia menjadi penanda awal setiap permohonan dan sekaligus permohonan perlindungan dari Allah SWT. Penggunaan "Bismillah" menunjukkan niat tulus dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aktivitas, termasuk ibadah salat. Penggunaan kata "Ar-Rahman" (Maha Pengasih) dan "Ar-Rahim" (Maha Penyayang) menunjukkan sifat Allah yang meliputi seluruh alam semesta, menunjukkan kasih sayang-Nya yang tak terbatas kepada seluruh makhluk-Nya.
Ayat 2-4: Pujian dan Pengakuan Keesaan Allah
"ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ" (Alhamdulillahirabbil-‘alamin)
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Ayat ini merupakan inti dari tauhid (keesaan Allah). "Alhamdulillah" bukan hanya ungkapan syukur, tetapi juga pengakuan atas kekuasaan dan kebesaran Allah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Pengakuan ini menjadi fondasi iman seorang muslim.
"ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ" (Ar-Rahmanir-Rahim)
Artinya: "Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Pengulangan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim menegaskan sifat kasih sayang Allah yang tak terbatas, menunjukkan betapa luasnya rahmat-Nya yang meliputi seluruh makhluk.
"مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ" (Maliki yaumid-din)
Artinya: "Yang menguasai hari pembalasan."
Ayat ini menegaskan kekuasaan Allah yang mutlak, bahwa Dialah yang akan memberikan perhitungan di hari kiamat. Ini menjadi pengingat akan tanggung jawab manusia di dunia dan pentingnya beramal shaleh.
Ayat 5-7: Doa dan Permohonan Hamba
"إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ" (Iyyaakana’budu waiyyaakanaasta’in)
Artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."
Ayat ini merupakan inti dari ibadah. Ia menegaskan keikhlasan dalam beribadah hanya kepada Allah SWT dan menunjukkan ketergantungan manusia sepenuhnya kepada-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan hanya kepada-Nya lah manusia memohon pertolongan.
"اهدِنَا الصِّرَاطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ" (Ihdinash-shiratal-mustaqim)
Artinya: "Bimbinglah kami ke jalan yang lurus."
Ayat ini merupakan doa permohonan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT agar senantiasa berada di jalan yang benar. Jalan yang lurus ini diartikan sebagai jalan Islam, jalan yang sesuai dengan syariat dan Al-Qur’an.
"صِرَاطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّالِّينَ" (Shirathalladzina an’amta ‘alaihim ghairil-maghdubi ‘alaihim wala-dh-dhallin)
Artinya: "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
Ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang jalan yang lurus yang dimaksud. Jalan tersebut adalah jalan orang-orang yang mendapatkan rahmat Allah, bukan jalan orang-orang yang dimurkai (Yahudi dan Nasrani yang menyimpang dari ajaran aslinya) dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.
Nama-Nama Lain Al-Fatihah dan Keutamaannya:
Al-Fatihah tidak hanya dikenal dengan nama Al-Fatihah, tetapi juga memiliki beberapa nama lain yang mencerminkan keutamaan dan kandungannya. Di antaranya:
- Ummul Kitab (Induk Kitab): Disebut demikian karena Al-Fatihah merupakan dasar dan inti ajaran Al-Qur’an. Ia menjadi pondasi pemahaman seluruh isi Al-Qur’an.
- Al-Asas (Pondasi): Sejalan dengan Ummul Kitab, Al-Asas menekankan peran Al-Fatihah sebagai fondasi ajaran Islam.
- Al-Kanz (Perbendaharaan): Al-Fatihah diibaratkan sebagai perbendaharaan ilmu dan hikmah yang tak ternilai.
- Al-Wafiah (Yang Mencakup): Al-Fatihah mencakup seluruh inti ajaran Islam, dari tauhid hingga syariat.
- Al-Kafiah (Yang Mencukupi): Al-Fatihah dianggap mencukupi kebutuhan spiritual seorang hamba dalam beribadah dan memohon kepada Allah.
- Al-Hamd wa Asy-Syukr wa Ad-Du’a (Pujian, Syukur, dan Doa): Nama ini mencerminkan isi kandungan Al-Fatihah yang terdiri dari pujian, syukur, dan doa.
- Asy-Syafiah (Penyembuh): Rasulullah SAW bersabda bahwa Al-Fatihah merupakan penyembuh dari segala penyakit, baik jasmani maupun rohani.
- As-Sab’u Al-Matsani (Tujuh yang Berulang-ulang): Nama ini merujuk pada tujuh ayat yang terdapat dalam Al-Fatihah.
- Ash-Shalah (Salat): Al-Fatihah merupakan bagian wajib dalam salat.
- Al-Waqiah (Yang Terjadi): Nama ini menunjukkan bahwa isi Al-Fatihah merupakan hal-hal yang akan selalu terjadi dan berlaku dalam kehidupan manusia.
Keutamaan Al-Fatihah:
Hadits dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menjelaskan keutamaan Al-Fatihah: "Barangsiapa yang salat tidak membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah), maka salatnya tidak sempurna." Hadits ini menegaskan kewajiban membaca Al-Fatihah dalam salat. Selain itu, Al-Fatihah juga dapat digunakan sebagai ruqyah (pengobatan dengan ayat Al-Qur’an) sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain.
Kesimpulan:
Al-Fatihah bukanlah sekadar surat pembuka Al-Qur’an. Ia merupakan inti ajaran Islam, merupakan doa dan pujian yang sempurna, dan merupakan representasi ideal interaksi spiritual antara hamba dan Tuhannya. Memahami makna dan keutamaan Al-Fatihah akan semakin memperdalam pemahaman dan penghayatan kita terhadap ajaran Islam. Membaca dan merenungkan setiap ayatnya akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan mengarahkan kita ke jalan yang lurus.