DENPASAR, ERAMADANI.COM – Pada 2024 Bali diprediksi akan punya bandara internasional baru. Hal ini direncanakan agar pemerataan kemajuan di Bali dapat terwujud dan mengingat semakin sibuknya Bandara Utama I Gusti Ngurah Rai.
Akan dibangun di Kawasan Bali Utara pemerintah Indonesia melalui PT BIBU Panji Sakti meneken nota kesepahaman dengan China Construction First Group Ltd (CCFG). Ini adalah anak perusahaan BUMN China, CSCEC. Melansir dari CNBC Indonesia, Rabu (05/01/2022) Direktur Utama PT BIBU Erwanto Sad Adiatmoko mengatakan “Ini merupakan penguatan komitmen kerja sama kedua belah pihak dan sekaligus memperbaharui nota kesepahaman yang pernah kami tandatangani bersama pada 7 Agustus 2020 lalu,” kata dia.
Menjadi kontraktor utama anak perusahaan milik BUMN Cina ini akan membangun bandara bertaraf internasional dengan skema turnkey. Yang artinya jenis proyek yang dibangun sehingga dapat dijual kepada pembeli mana pun sebagai produk lengkap.
Sementara Indonesia sendiri adalah penggagas ide utama dibangunnya bandara internasional yang akan dibangun di Desa Kubutambahan, Buleleng, Bali. PT BIBU mengusulkan proyek ini agar dibangun di lokasi pesisir pantai (off shore).
Terkait perihal ini, banyak yang mendukung dan juga banyak yang mengkhawatirkan. Betapa tidak, Cina merupakan negara ambisius yang ingin menjadi negara adidaya di dunia. Mereka ingin seperti USA dan negara maju lainnya.
Masyarakat Indonesia mengakui rencana ini dikhawatirkan akan menjadi penjajahan model baru. Seperti yang sudah banyak terjadi di Afrika. Aset Cina sangat banyak, dikarenakan Afrika tidak mampu mengembalikan pinjaman yang sudah diberikan oleh Cina.
Hal itu cukup meresahkan masyarakat Indonesia. Yang di mana beberapa kemungkinan seperti SDA akan dieksploitasi dan tidak mempriotitaskan SDM dalam negeri bisa saja terjadi. Beberapa pengamat mengatakan hal yang sama.
Editor : WK
Sumber : CNBC Indonesia