Jakarta – Akidah Islam, pondasi iman yang kokoh, terukir jelas dalam dua kalimat syahadat. Kalimat-kalimat suci ini bukan sekadar ucapan, melainkan inti dari keyakinan umat Islam, menjadi pedoman dalam mengarungi samudra kehidupan.
Makna Syahadat: Titik Nol Iman
Syahadat, berasal dari kata Arab "asy-syahâdah", yang berarti "kesaksian" atau "pengakuan". Dua kalimat syahadat, "Asyhadu An-la ilaha illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah", merupakan pengakuan fundamental tentang keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Keesaan Allah: Tauhid sebagai Pilar Utama
Kalimat pertama syahadat, "Asyhadu An-la ilaha illallah", mengandung makna "Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah". Kalimat ini menegaskan keesaan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Tauhid, keyakinan akan keesaan Allah, merupakan pilar utama akidah Islam. Ia melandasi seluruh ajaran dan ibadah dalam Islam. Dengan mengucapkan kalimat ini, seorang Muslim mengakui bahwa Allah SWT adalah pencipta, pemelihara, dan penguasa segala sesuatu. Ia juga mengakui bahwa segala tujuan, motivasi, dan arah hidupnya hanya ditujukan kepada Allah semata.
Kerasulan Muhammad: Penerima Wahyu dan Pembawa Risalah
Kalimat kedua syahadat, "Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah", berarti "Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah". Kalimat ini menegaskan peran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang membawa risalah Islam kepada seluruh umat manusia.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril, yang kemudian disampaikan kepada umat manusia. Risalah Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW berisi ajaran-ajaran tentang tauhid, akhlak, hukum, dan ibadah.
Akidah Islam: Landasan Kehidupan yang Bermakna
Akidah Islam bukan sekadar konsep abstrak, melainkan pondasi kehidupan yang bermakna. Ia memberikan arah, tujuan, dan motivasi bagi setiap Muslim dalam menjalani hidup di dunia. Akidah Islam mengajarkan tentang:
- Keesaan Allah: Membangun hubungan spiritual yang erat dengan Allah SWT, menjauhkan diri dari penyembahan selain Allah, dan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan hidup.
- Kerasulan Muhammad: Menerima dan mengamalkan ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, menjadikan beliau sebagai suri tauladan, dan mengikuti jejak langkah beliau dalam menyebarkan risalah Islam.
- Keadilan Allah: Mempercayai bahwa Allah SWT adalah Mahaadil dan tidak akan menzalimi hamba-Nya. Keyakinan ini mendorong setiap Muslim untuk berlaku adil kepada diri sendiri, sesama manusia, dan makhluk hidup lainnya.
- Kehidupan Akhirat: Mempercayai adanya kehidupan setelah kematian, yaitu kehidupan di akhirat. Keyakinan ini mendorong setiap Muslim untuk beramal saleh di dunia agar mendapatkan pahala dan kebahagiaan di akhirat.
Rukun Iman: Enam Pilar Keyakinan
Akidah Islam berpijak pada enam rukun iman, yaitu:
- Iman kepada Allah SWT: Mempercayai keberadaan Allah SWT sebagai pencipta, pemelihara, dan penguasa segala sesuatu.
- Iman kepada malaikat-malaikat-Nya: Mempercayai keberadaan malaikat sebagai makhluk Allah yang bertugas menjalankan perintah-Nya.
- Iman kepada kitab-kitab-Nya: Mempercayai keberadaan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para nabi-Nya, seperti Al-Quran, Taurat, Injil, dan Zabur.
- Iman kepada para rasul-Nya: Mempercayai keberadaan para nabi dan rasul yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia.
- Iman kepada hari akhir: Mempercayai adanya hari kiamat, yaitu hari berakhirnya dunia dan dimulainya kehidupan di akhirat.
- Iman kepada qada dan qadar-Nya: Mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT.
Dasar Akidah Islam: Al-Quran dan Hadits
Dasar akidah Islam adalah Al-Quran dan hadits. Al-Quran, kitab suci umat Islam, merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Hadits, ucapan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW, merupakan sumber ajaran Islam setelah Al-Quran.
Tujuan Akidah Islam: Ketenangan Jiwa dan Kebahagiaan Abadi
Tujuan akidah Islam adalah terwujudnya kehidupan manusia yang tentram, damai, dan tenang untuk menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan terutama di akhirat.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 112: "Tidak demikian! Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah serta berbuat ihsan, akan mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka, dan mereka pun tidak bersedih."
Akidah Islam memberikan ketenangan jiwa dengan memberikan kepastian tentang keberadaan Allah SWT, tujuan hidup, dan masa depan. Ia juga memberikan kebahagiaan abadi dengan janji surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Syahadat: Gerbang Menuju Kehidupan yang Bermakna
Dua kalimat syahadat merupakan gerbang menuju kehidupan yang bermakna. Dengan mengucapkan syahadat, seorang Muslim memasuki dunia Islam, menjalani hidup dengan pedoman akidah yang benar, dan mengarungi samudra kehidupan dengan penuh keyakinan dan harapan.
Rasulullah SAW bersabda: "Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci." (HR Bukhari Muslim).
Kesimpulan
Akidah Islam, yang terukir dalam dua kalimat syahadat, merupakan pondasi iman yang kokoh. Ia melandasi seluruh ajaran dan ibadah dalam Islam, memberikan arah, tujuan, dan motivasi bagi setiap Muslim dalam menjalani hidup di dunia, dan menjanjikan kebahagiaan abadi di akhirat. Dengan memahami dan mengamalkan akidah Islam, setiap Muslim dapat menjalani hidup dengan penuh makna, ketenangan, dan harapan.