ERAMADANI.COM, DENPASAR – Hari ini ramainya pemberitaan soal berpulangnya Ashraf Sinclair lelaki berkewarganegaraan Malaysia dan juga suami dari Bunga Citra Lestari yang menghembuskan nafas terakhirnya sebab serangan jantung, pada Selasa (18/02/2020).
Ashraf tutup usia diumur yang masih terbilang muda yaitu 40 tahun sebab, memang tak ada siapapun di atas bumi yang mengetahui kapan kematian menghampiri.
Kita sering melupakan pentingnya kesehatan, dikarenakan usia yang masih muda, tapi apakah kamu tahu bahwa sebagian besar serangan jantung dialami orang dengan usia muda.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, penyakit jantung memang kerap disebut sebagai silent killer, sebab bisa menyerang siapa pun dan kapan pun hingga mengakibatkan kematian.
Penyakit ini memang lebih banyak dilatari faktor usia. Yakni pada pria sekitar di atas 50 tahun sementara perempuan pada usia di atas 65 tahun.
Tapi studi terbaru menunjukkan orang-orang yang masih muda justru rentan pula terserang jantung. Mereka berusia antara 20 hingga 40 tahun.
Beberapa penyebabnya menurut laman Health Cleve and Clinic, adalah gaya hidup dan diabetes. Ahli jantung Luke Laffin mengatakan faktor terbesar meningkatnya risiko penyakit ini pada usia muda adalah diabetes.
Cara Mencegah Serangan Jantung pada Usia Muda

Nah, lantas bagaimana mencegah serangan jantung kedua atau susulan setelah terjadi serangan jantung pertama? Kini pencegahan utama dilakukan dengan lebih memperhatikan gaya hidup.
Mulailah dari makan makanan bergizi, tidak merokok, mengelola stress, olahraga secukupnya dan menjaga tekanan darah.
Kamu juga diminta untuk konsisten menjaga pola hidup sehat dan berhati-hati memilih jenis makanan. Beberapa jenis makanan yang berkontribusi mengakibatkan diabetes misalnya makanan cepat saji.
Kamu juga perlu mengetahui sejumlah perilaku yang memicu penyakit ini. Beberapa yang patut diwaspadai adalah obesitas, pola makan yang buruk dan kurang olahraga, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, dan riwayat kesehatan keluarga.
Jika kamu termasuk salah satu orang yang berisiko, misalnya dari penyakit jantung bawaan keluarga, maka sadari sejak awal. Laffin mengatakan, perlu deteksi gejala dan pengakuan yang jujur.
“Tidak malah mengingkari dan mengatakan, ‘ah saya masih terlalu muda’. Ketika kita kini tahu bahwa sebagian besar serangan jantung dialami orang dengan usia muda, maka penting untuk melakukan konsultasi personal berdasar faktor risiko,” sambung Laffin.
Pedoman kesehatan merekomendasikan orang berusia 20 hingga 39 tahun tanpa risiko penyakit bawaan, juga perlu melakukan penilaian kesehatan jantung dan pembuluh darah secara berkala.
Sementara mereka yang memiliki risiko genetik atau keturunan, disarankan sedini mungkin berkonsultasi dengan dokter, agar tidak terjadi yang tidak diinginkan.
Pada dasarnya yang lebih penting adalah memahami faktor risikonya, entah itu dari tekanan darah, lingkar pinggang atau pertanda lain. Kemudian bergegaslah memperbaiki pola hidup.
“Apapun yang bisa kita lakukan sejak dini, semakin baik. Kita perlu membiasakan diri, dan anak-anak kita, terutama soal obesitas,” tutur Laffin
“Kita harus waspada dengan faktor risiko serangan jantung mengingat, tingkat serangan jantung pada usia muda terus meningkat,”tambahnya.
Sebelum semuanya terlambat dan menjadi penyesalan, alangkah baiknya kamu untuk konsultasi ke dokter atau ubahlah gaya hidup kepada kehidupan yang lebih sehat. (MYR)