ERAMADANI.COM, DENPASAR – Melalui Operasi Antik Agung 2020 yang digelar Polresta Denpasar bersama Satgas CTOC Polda Bali berhasil mengungkap belasan kasus dan puluhan tersangka narkoba.
Dalam kegiatan press conference yang digelar di halaman depan Mapolresta Denpasar pada hari ini, Senin (10/2/2020), dihadiri beberapa media.
Kemudian, Wakapolresta Polresta AKBP I Wayan Jiartana didampingi Kasat Resnarkoba Polresta Denpasar AKP Mikael Hutabarat.
AKBP I Wayan Jiartana mengatakan Operasi Antik ini berlangsung selama 16 hari mulai dari tanggal 22 Januari sampai dengan tanggal 06 Februari 2020 pekan lalu.
“Selama Operasi Antik Agung 2020, jumlah kasus 18 dan 20 orang tersangka. Yang mana dalam pengungkapan ini ditemukan kasus narkoba dan miras,” ujarnya.
Mengungkap Kasus Tersangka Narkoba
Wakapolresta Polresta mengatakan dalam kasus narkotika yang berhasil diungkap ada lima orang yang berperan sebagai bandar atau kurir.
Sedangkan untuk pemakai narkotika atau tersangka narkoba berhasil diungkap oleh Polda Bali sejumlah 15 orang.
Ia menyebutkan bandar atau kurir narkotika yang berhasil diungkap berasal dari Jawa tiga orang, satu dari Bali dan satu orang berasal Rusia.
Untuk pemakai narkoba masing-masing dari Jawa delapan orang, lima dari Bali, Rusia satu orang dan satu dari Sumatera.
“Untuk hasil pengungkapan narkotika barang bukti yang berhasil kita amankan ada sabu seberat 125,7 gram, ekstasi 101 butir dan ganja 1.045 gram,” tambahnya.
Sementara itu dalam pengungkapan Operasi Antik Agung 2020, Polresta Denpasar bersama Satgas CTOC Polda Bali berhasil menyita barang bukti.
Adapun barang bukti yang disita adalah 10 botol minuman beralkohol yang disita dari wilayah hukum Denpasar dan Badung.
Kapolresta Denpasar yang juga Ketua Satgas CTOC mengatakan, pengungkapan ini merupakan komitmen dalam memberantas jaringan narkoba.
Dengan menyelidiki peran pelaku atau tersangka narkoba ini, baik bandar ataupun kurir yang dilakukan dengan intensif.
Sehingga jaringan-jaraingan narkoba bisa dapat diungkapkan dan menghindari penyalahgunaan ke generasi millenial (NET)