ERAMADANI.COM, DENPASAR – Untuk mempererat silahturahmi dan memperkokoh toleransi, Undhira Muslim Comunity (UMC) adakan acara nonton bareng 99 cahaya di langit Eropa.
Nonton bareng inI dilakukan di ruang Teater Universitas Dyhana Pura, Dalung, pada Sabtu (14/12/2019) lalu pukul 13.00 wita.
Acara yang diselengaragakan oleh komunitas Mahasiswa Muslim Undira berjalan dengan khidmat, walaupun komunitasnya baru berdiri sejak tahun 2018 silam.
Tasya Maharantrisna selaku ketua panitia manyampaikan, selain untuk memperkuat silahturahmi antara anggota internal dan menggalakkan toleransi.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan UMC pada kalangan eksternal atau pada masyarakat luas seperti komunitas mahasiswa muslim lainnya.
“Acara kami ini bertujuan untuk memperkenalkan agama Islam dan sikap toleransi,” tuturnya.
“Sasaran kami lebih kepada anggota internal kami agar lebih akrab dan solid, kami juga ingin memperkenalkan komunitas muslim kami” lanjutnya.
Walaupun kampus ini didominasi mahasiswa kristen akan tetapi juga terdapat komunitas muslim di dalamnya.
Kegiatan ini juga di dukung oleh pihak kampus “Pihak kampus juga tidak mempersulit kami menjalankan acara ini”, pungkasnya.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa
Nah, untuk film yang mereka tanyangkan adalah 99 Cahaya di Langit Eropa, karena menurut pihak UMC sangat cocok untuk mengenalkan Islam dan mengajarkan toleransi
“Kenapa kami pilih film ini karena banyak nilai positif yang sesuai dengan tujuan acara kami” ujar Tasya.
Selain itu, film ini diangkat dari novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berdasarkan pengalaman mereka ketika belajar di Eropa. Jadi memang tidak mengada-ngada. Beda dengan kebanyakan film Indonesia.
Selain mengisahkan pengalaman seorang jurnalis asal Indonesia yang sedang menemani suaminya menjalani kuliah doktorat di Vienna, Austria.
Juga mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa.
Yang dibawa oleh bangsa Turki di era Merzifonlu Kara Mustafa Pasha dari Kesultanan Utsmaniyah. (IAA)