ERAMADANI.COM, DENPASAR – Dalam rangka menyambut hari jadi Gerakan Pemuda Ansor yang jatuh pada tanggal 24 April, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Bali atau yang disingkat PW GP Ansor Provinsi Bali mengadakan nonton bareng (Nobar) film “ Bumi itu Bulat”. Kegiatan Nobar film “ Bumi itu Bulat” diselenggarakan di Bioskop Level 21 XXI Jalan Teuku Umar Denpasar dari pukul 19.00 wita hingga selesai.
Selain dihadiri oleh Pengurus dan Anggota Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Bali, kegiatan Nobar juga dihadiri oleh Badan Otonom Nahdlatul Ulama lainnya seperti Muslimat Nahdlatul Ulama, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Udayana, Fatayat Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Barisan Ansor Sebaguna (Banser), dan Pagar Nusa.
Film Baru Garapan Sineas Muda
Film “Bumi itu Bulat “ merupakan film yang sarat akan nilai-nilai Toleransi di Indonesia. Film ini dibintangi oleh artis-artis muda. Diantaranya Rayn Wijaya, Febby Rastanti, Rania Putrisari, Kenny Austin, Qausar Harta Pradana, Aldy Rialdy, Mathias Muchus, Tissa Biani, Alfie Alfandy, Ria Irawan, Arie Kriting,dan Christine Hakim.
Film ini digarap sineas Ron Widodo, bekerja sama dengan Inspira Picture dan GP Ansor. Berkisah tentang pemuda bernama Rahabi (Rayn Wijaya) yang memiliki grup musik Rujak Acapella beranggotakan Hituy yang beragama Islam, Ambo yang ingin menjadd anggota Banser, Markus sang keturunan Tiongoa berkeyakinan Kristen, Sayid seorang Muslim Muhammadiyah asal Tanah Minang, dan Tiara Gadis berhijab yang menyukai Rahabi.
Ayah Rahabi yang bernama Syamsul ( Mathias Muchus ) berprofesi sebagai Anggota Banser. Loyalitas yang tinggi di Banser membuat Syamsul jarang memiliki waktu bersama keluarga. Hingga Rahabi yang mengurusi segala urusan rumah tangga termasuk bercita-cita membiayai adiknya Rara (Tissa Biani) untuk masuk Fakultas Kedokteran dengan cita-citanya merilis album.
Demi mewujudkan cita-cita adiknya, Rahabi bertemu Produser musik bernama Aldi (Ari Kriting). Namun, untuk bisa rekaman musik Rahabi dan kawan-kawan harus mengajak Aisha (Febby Rastanty) untuk bergabung di grup Rujak Acapella.
Cerita Tentang Toleransi Yang Penting Di Sosialisasikan
Aisha merupakan mantan penyanyi yang sudah berhijrah. Jalan terjal untuk mengajak Aisha bergabung banyak ditemui Rahabi mulai dari diperintah untuk mewawancari Ibu Dosen Farah ( Ria Irawan ).
Dia dipecat menjadi dosen karena diduga menyebarkan isu “Hate Speech” dan paham radikalisme. Hingga diajak rekannya untuk berdemo menolak keberadaan organisasi Banser demi bisa mewawancari Ibu Dosen Farah. Sampai akhirnya Rahabi mulai menyadari bahwa yang ia lakukan membuat kawan-kawannya di Rujak Acapella menjadi menjauh.
Pada suatu titik pada akhirnya Rahabi harus mempertahankan teman-temannya di Rujak Acapella ketimbang mimpinya untuk membuat Rujak Acapella memiliki album bersama dengan Aisha.
Aisya Selly Ramadhani, salah seorang penonton dan juga anggota IPPNU Bali mentakan bahwa film “Bumi itu Bulat” mengajarkan generasi muda di Indonesia untuk bisa toleran bukan hanya ke sesama umat Islam, namun ke seluruh umat beragama. “Film ini mengajarkan untuk kita bisa saling bertoleransi, walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu,” ungkapnya. (HAD)