Sydney, Australia – Komunitas Muslim Australia bersiap menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H yang jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini diumumkan oleh Dewan Fatwa Australia setelah melalui proses perhitungan yang teliti terkait visibilitas hilal, bulan sabit muda penanda dimulainya bulan Ramadhan. Pengumuman resmi disampaikan oleh Ketua Dewan Fatwa Australia, Ibrahim Abu Mohamad, pada Selasa, 25 Februari 2025, melalui rilis pers dan media sosial Dewan Imam Nasional Australia (ANIC).
Keputusan Dewan Fatwa Australia ini didasarkan pada metode perhitungan astronomis yang memperhatikan beberapa faktor krusial. Metode ini, yang telah diadopsi secara luas oleh banyak ulama, dewan fatwa, dan negara-negara Muslim di dunia, mempertimbangkan tiga elemen utama: waktu kelahiran bulan (konjungsi) sebelum matahari terbenam, durasi visibilitas bulan setelah matahari terbenam, dan kemungkinan pengamatan bulan sabit muda tersebut dengan mata telanjang.
Penggunaan metode perhitungan yang komprehensif ini menunjukan komitmen Dewan Fatwa Australia terhadap akurasi dan kehati-hatian dalam menentukan awal Ramadhan. Hal ini penting mengingat perbedaan geografis di Australia yang luas, yang berdampak pada waktu terbenamnya matahari dan visibilitas hilal.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, Dewan Fatwa Australia menyimpulkan bahwa hilal akan terlihat di beberapa wilayah Australia. Di Sydney, ibukota negara bagian New South Wales, hilal diperkirakan akan terlihat selama 12 menit setelah matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025. Lebih rincinya, matahari terbenam di Sydney diprediksi terjadi pada pukul 7.32 PM (AEST), sementara hilal akan terbenam pada pukul 7.44 PM. Artinya, terdapat jendela waktu selama 12 menit bagi masyarakat untuk mengamati hilal sebelum menghilang di balik cakrawala.
Sementara itu, di Perth, ibukota negara bagian Western Australia, waktu visibilitas hilal sedikit lebih panjang. Matahari diprediksi terbenam pada pukul 6.52 PM (AWST), dan hilal akan terbenam pada pukul 7.08 PM, memberikan waktu pengamatan selama 16 menit. Perbedaan waktu visibilitas hilal antara Sydney dan Perth ini mencerminkan perbedaan geografis dan waktu matahari terbenam di kedua kota tersebut.
Perbedaan waktu visibilitas hilal di berbagai wilayah Australia ini menunjukkan kompleksitas dalam menentukan awal Ramadhan berdasarkan pengamatan hilal. Faktor-faktor seperti kondisi cuaca, polusi udara, dan ketinggian lokasi pengamatan juga dapat mempengaruhi visibilitas hilal. Oleh karena itu, penggunaan metode perhitungan astronomis yang akurat menjadi sangat penting untuk memastikan konsistensi dan keadilan dalam penetapan awal Ramadhan di seluruh wilayah Australia.
Dengan mempertimbangkan perhitungan astronomis yang teliti dan potensi visibilitas hilal di berbagai wilayah Australia, Grand Mufti Australia, yang juga merupakan Ketua Dewan Fatwa Australia, menetapkan dimulainya puasa Ramadhan 1446 H pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Shalat Tarawih, shalat sunnah khusus di bulan Ramadhan, diizinkan untuk dilaksanakan mulai Jumat malam, 28 Februari 2025, setelah shalat Isya.
Keputusan ini tentu saja telah melalui proses diskusi dan pertimbangan yang matang di internal Dewan Fatwa Australia. Namun, Dewan Fatwa Australia dengan bijak mengakui dan menghormati potensi perbedaan pendapat di kalangan ulama dan imam terkait penetapan awal Ramadhan. Hal ini menunjukkan sikap toleransi dan pemahaman yang tinggi terhadap keragaman interpretasi dalam ajaran Islam.
Dalam rilis persnya, Dewan Fatwa Australia dan Dewan Imam Nasional Australia secara eksplisit menyerukan kepada seluruh umat Islam di Australia untuk saling menghormati perbedaan pendapat yang mungkin muncul terkait penetapan awal Ramadhan. Ajakan untuk menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan ini menjadi pesan penting yang perlu ditekankan. Perbedaan pendapat dalam hal ini tidak boleh menjadi penyebab perpecahan, melainkan menjadi kesempatan untuk saling belajar dan memperkaya pemahaman keagamaan.
Penetapan awal Ramadhan di Australia selalu menjadi isu yang sensitif dan penting bagi komunitas Muslim di negara tersebut. Hal ini mengingat jumlah penduduk Muslim yang terus meningkat dan peran penting Ramadhan dalam kehidupan spiritual mereka. Oleh karena itu, transparansi dan kejelasan dalam proses penetapan awal Ramadhan sangatlah krusial untuk membangun kepercayaan dan pemahaman di antara umat Islam.
Penggunaan metode perhitungan astronomis yang modern dan akurat dalam menentukan awal Ramadhan menunjukkan adaptasi dan perkembangan dalam pemahaman keagamaan di kalangan komunitas Muslim Australia. Metode ini tidak hanya mempertimbangkan aspek keagamaan, tetapi juga aspek ilmiah dan praktis untuk memastikan keakuratan dan efisiensi dalam penetapan awal Ramadhan.
Ke depan, diharapkan agar proses penetapan awal Ramadhan di Australia terus dilakukan dengan transparan dan melibatkan berbagai pihak terkait. Komunikasi yang efektif antara Dewan Fatwa Australia, Dewan Imam Nasional Australia, dan komunitas Muslim secara luas sangat penting untuk memastikan pemahaman dan penerimaan yang luas terhadap keputusan yang diambil. Dengan demikian, bulan suci Ramadhan dapat dijalani dengan penuh khusyuk dan persatuan di tengah keberagaman komunitas Muslim Australia.
Perlu diingat bahwa penetapan awal Ramadhan berdasarkan hilal merupakan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad dalam Islam. Namun, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memberikan alat dan metode yang lebih akurat untuk menentukan visibilitas hilal. Penggunaan metode perhitungan astronomis yang modern tidak mengurangi nilai spiritual Ramadhan, melainkan justru membantu dalam memastikan keakuratan dan konsistensi dalam penetapan awal bulan suci ini.
Kesimpulannya, penetapan awal Ramadhan 1446 H di Australia pada tanggal 1 Maret 2025 merupakan hasil dari proses yang teliti dan komprehensif yang melibatkan perhitungan astronomis yang akurat dan pertimbangan berbagai faktor. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan pentingnya akurasi, transparansi, dan penghormatan terhadap perbedaan pendapat di kalangan ulama. Semoga bulan Ramadhan ini membawa keberkahan dan mempererat ukhuwah Islamiyah di seluruh komunitas Muslim Australia.