Jakarta, 16 Mei 2025 – Kementerian Luar Negeri Arab Saudi meluncurkan kecaman keras terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza, yang dinilai sebagai eskalasi brutal dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional. Serangan-serangan yang menargetkan warga sipil Palestina, termasuk penghancuran infrastruktur vital seperti rumah sakit, telah memicu gelombang kecaman internasional, dengan Arab Saudi berada di garis depan mengecam tindakan tersebut.
Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang dikutip dari Arab News pada Jumat (16 Mei 2025), dengan tegas mengecam apa yang disebut sebagai "kelanjutan kejahatan genosida Israel" terhadap penduduk sipil Gaza. Pernyataan tersebut tidak hanya mengutuk serangan-serangan yang telah menewaskan dan melukai puluhan warga sipil, tetapi juga menekankan tanggung jawab penuh pasukan pendudukan Israel atas pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.
Insiden yang menjadi titik puncak kecaman ini adalah serangan udara Israel pada Selasa (13 Mei 2025) di sekitar Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya 28 korban jiwa, menghancurkan infrastruktur rumah sakit yang merupakan satu-satunya fasilitas tersisa yang menyediakan perawatan medis, khususnya bagi pasien kanker, di wilayah yang terkepung tersebut. Kerusakan yang diakibatkan serangan tersebut membuat rumah sakit tersebut terpaksa ditutup pada hari Kamis (15 Mei 2025), meninggalkan ribuan pasien dalam keadaan rentan dan tanpa akses perawatan medis yang memadai.
Lebih dari sekadar angka korban jiwa, serangan ini menggambarkan pola operasi militer Israel yang semakin mengkhawatirkan. Laporan-laporan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa serangan-serangan tersebut tidak hanya menargetkan infrastruktur militer, tetapi juga secara sengaja atau tidak sengaja menargetkan warga sipil dan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur publik lainnya. Jalan-jalan menuju rumah sakit juga dilaporkan hancur, mempersulit akses bagi tim medis dan ambulans untuk mencapai korban yang membutuhkan pertolongan. Hal ini menunjukkan adanya pola yang sistematis dan terencana untuk membatasi akses warga sipil terhadap perawatan medis dan bantuan kemanusiaan.
Kecaman Arab Saudi bukanlah reaksi spontan terhadap insiden tunggal. Pernyataan tersebut mencerminkan keprihatinan yang mendalam dan berkelanjutan atas situasi kemanusiaan di Gaza, yang telah lama menderita di bawah blokade ketat dan serangan-serangan militer berulang. Arab Saudi, sebagai negara dengan pengaruh signifikan di dunia Arab dan Islam, telah lama menjadi pendukung hak-hak rakyat Palestina dan menyerukan diakhirinya pendudukan Israel serta ditegakkannya solusi dua negara berdasarkan resolusi PBB.
Seruan Arab Saudi untuk gencatan senjata segera di Gaza merupakan langkah penting dalam upaya untuk menghentikan kekerasan dan mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Desakan untuk dukungan internasional bagi Palestina dan akuntabilitas global untuk mengakhiri pelanggaran hukum internasional oleh Israel juga menunjukkan komitmen Arab Saudi untuk memastikan bahwa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang tidak dibiarkan begitu saja.
Pernyataan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya peran komunitas internasional dalam melindungi warga sipil di zona konflik. Kegagalan komunitas internasional untuk bertindak tegas dan efektif dalam menghentikan pelanggaran hukum humaniter internasional telah memungkinkan terjadinya siklus kekerasan yang berkelanjutan di Gaza. Arab Saudi, melalui kecaman kerasnya, menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan organisasi internasional lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dan efektif untuk melindungi warga sipil Palestina dan menghentikan eskalasi militer Israel.
Lebih lanjut, pernyataan Arab Saudi menyoroti perlunya penyelidikan independen dan transparan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama konflik. Penyelidikan tersebut harus dilakukan oleh badan internasional yang kredibel dan imparsial, untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Hal ini penting tidak hanya untuk memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga untuk mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa depan.
Situasi di Gaza saat ini merupakan krisis kemanusiaan yang mendesak dan membutuhkan respons internasional yang segera dan komprehensif. Arab Saudi, melalui kecaman kerasnya, telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya untuk melindungi warga sipil Palestina. Namun, kecaman semata tidak cukup. Diperlukan tindakan nyata dan konkret dari komunitas internasional, termasuk sanksi yang efektif terhadap Israel jika mereka terus melanggar hukum internasional dan melakukan kejahatan perang.
Keheningan internasional atas pelanggaran yang dilakukan oleh Israel hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina. Oleh karena itu, Arab Saudi menyerukan kepada semua negara dan organisasi internasional untuk berdiri bersama rakyat Palestina dan menuntut diakhirinya pendudukan, penghentian kekerasan, dan ditegakkannya solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan. Hanya dengan tindakan kolektif dan tegas dari komunitas internasional, konflik di Gaza dapat diakhiri dan hak-hak rakyat Palestina dapat terlindungi.
Perlu diingat bahwa angka korban jiwa yang disebutkan dalam berita ini mungkin masih sementara dan bisa saja meningkat seiring dengan perkembangan situasi di lapangan. Akses informasi yang terbatas di Gaza juga menyulitkan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan akurat tentang dampak sebenarnya dari serangan-serangan tersebut. Namun, pernyataan Arab Saudi yang tegas dan mengecam tindakan Israel sebagai "genosida" menunjukkan keparahan situasi dan mendesaknya kebutuhan akan intervensi internasional yang efektif.
Kesimpulannya, kecaman Arab Saudi terhadap eskalasi militer Israel di Gaza merupakan langkah penting dalam upaya untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil. Namun, kecaman ini harus diiringi dengan tindakan nyata dari komunitas internasional untuk memastikan bahwa pelanggaran hukum internasional dipertanggungjawabkan dan hak-hak rakyat Palestina dihormati dan dilindungi. Dunia internasional tidak boleh tinggal diam dan harus bertindak tegas untuk mencegah terjadinya tragedi kemanusiaan yang lebih besar di Gaza. Perlu adanya tekanan internasional yang kuat dan terkoordinasi untuk memaksa Israel menghentikan serangannya dan memulai proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Nasib rakyat Palestina tergantung pada tindakan segera dan efektif dari komunitas internasional.
