Sholat Tasbih, sebuah amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW, kembali menjadi sorotan sebagai salah satu ibadah yang diyakini memiliki keutamaan luar biasa, bahkan mampu menghapus dosa-dosa hamba. Amalan ini, yang terdiri dari empat rakaat dengan bacaan tasbih sebanyak 300 kali, mendapat perhatian khusus dari kalangan muslim yang mendambakan pengampunan dan kedekatan dengan Allah SWT. Namun, pemahaman yang komprehensif mengenai sholat tasbih, termasuk tata cara pelaksanaannya dan keutamaan yang dijanjikan, seringkali masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Tata Cara Sholat Tasbih: Kesederhanaan yang Bermakna
Sholat Tasbih, sebagaimana namanya, menekankan pada pengulangan kalimat tasbih di setiap gerakan sholat. Keunikannya terletak pada frekuensi bacaan tasbih yang lebih banyak dibandingkan sholat sunnah lainnya. Menurut beberapa referensi, seperti buku "Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW" karya Ustadz Arif Rahman, sholat ini dapat dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam hari, memberikan fleksibilitas bagi para pelakunya.
Kalimat tasbih yang dianjurkan adalah:
"Subhānallāhi wal-ḥamdu lillāhi wa lā ilāha ill-Allāhu wallāhu akbar."
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."
Kalimat ini diulang sebanyak 15 kali pada setiap gerakan sholat, dengan rincian sebagai berikut:
- 15 kali saat berdiri setelah membaca Al-Fatihah dan surat pendek.
- 10 kali saat ruku’.
- 10 kali saat i’tidal (bangun dari ruku’).
- 10 kali saat sujud pertama.
- 10 kali saat duduk di antara dua sujud.
- 10 kali saat sujud kedua.
- 10 kali saat duduk setelah salam.
Total bacaan tasbih dalam satu rakaat mencapai 75 kali, sehingga dalam empat rakaat sholat tasbih, seorang muslim akan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 300 kali. Tata cara ini menekankan pada penghayatan dan keikhlasan dalam setiap bacaan, bukan hanya sekedar memenuhi jumlah repetisi.
Fleksibilitas Waktu Pelaksanaan: Sesuai Kemampuan dan Kesempatan
Rasulullah SAW, dalam hadits yang diriwayatkan, memberikan kelonggaran dalam hal frekuensi pelaksanaan sholat tasbih. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya niat dan kesungguhan dalam beribadah, dibandingkan dengan keterbatasan waktu atau kemampuan fisik. Anjuran Rasulullah SAW menunjukkan tingkatan pelaksanaan sholat tasbih berdasarkan kemampuan masing-masing individu:
- Setiap malam: Idealnya, sholat tasbih dikerjakan setiap malam. Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Setiap minggu: Bagi mereka yang memiliki kesibukan, melakukannya setiap minggu masih termasuk dalam kategori yang dianjurkan.
- Setiap bulan: Jika kendala waktu dan kesibukan masih menjadi penghalang, melakukannya setiap bulan tetap memberikan pahala dan manfaat.
- Setiap tahun: Bahkan sekali setahun pun masih tetap dianjurkan, menunjukkan upaya untuk menjalankan ibadah sunnah yang bernilai tinggi.
- Sekali seumur hidup: Bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kondisi lainnya, melakukan sholat tasbih sekali seumur hidup tetap dianggap sebagai amalan yang bernilai di sisi Allah SWT.
Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa Allah SWT menghargai usaha dan keikhlasan hambanya, bukan hanya sempurna dalam kuantitas ibadah.
Keutamaan Sholat Tasbih: Ampunan Dosa dan Kedekatan dengan Allah
Keutamaan sholat tasbih, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits dan kitab, sangatlah besar. Salah satu keutamaan yang paling sering diungkap adalah penghapusan dosa. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dan dikutip dalam buku "Panduan Sholat Rasulullah 2" karya Imam Abu Wafa, menjelaskan secara rinci keutamaan ini. Hadits tersebut mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan pamannya, Abbas bin Abdul Muththalib, sholat tasbih dengan janji pengampunan dosa.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa dengan mengerjakan sholat tasbih, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa pelakunya, baik dosa yang besar maupun kecil, dosa yang lama maupun baru, dosa yang disengaja maupun tidak disengaja, dosa yang terang-terangan maupun rahasia. Ini merupakan janji yang sangat menarik dan memberikan motivasi yang kuat bagi para muslim untuk mengamalkan sholat tasbih.
Ibnu Nashiruddin ad-Dimasqi, seorang ulama terkemuka, menyatakan bahwa hadits ini telah dishahihkan oleh Abu Dawud dan Abu Bakar al-Ajuri. Pernyataan kedua ulama ini menguatkan kesahihan hadits tersebut dan menegaskan keutamaan sholat tasbih sebagai amalan yang diridhoi Allah SWT.
Lebih dari Sekedar Penghapus Dosa: Pintu Menuju Ridha Ilahi
Keutamaan sholat tasbih bukan hanya terbatas pada penghapusan dosa. Amalan ini juga diyakini sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan, dan mendapatkan ridha-Nya. Proses pengulangan kalimat tasbih secara khusyuk dan khusyu’ akan menjernihkan hati, menenangkan jiwa, dan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Melalui sholat tasbih, seorang muslim akan terus menerus mengingat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, sehingga akan terhindar dari kesombongan dan keangkuhan. Ia akan selalu merasa kecil di hadapan Allah SWT dan selalu berharap kepada-Nya dalam setiap urusan kehidupannya.
Kesimpulan: Menggapai Ampunan dan Kedekatan dengan Allah SWT melalui Sholat Tasbih
Sholat tasbih merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan yang sangat besar. Keutamaan utamanya adalah penghapusan dosa, baik dosa besar maupun kecil, lama maupun baru, disengaja maupun tidak disengaja. Namun, keutamaan ini tidak hanya terbatas pada penghapusan dosa saja, melainkan juga sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan ridha-Nya.
Penting untuk diingat bahwa keikhlasan dan kekhusyu’an dalam mengerjakan sholat tasbih merupakan faktor penting untuk mendapatkan keutamaan yang dijanjikan. Oleh karena itu, sebaiknya sholat tasbih dikerjakan dengan penuh konsentrasi dan keikhlasan, tanpa tergesa-gesa dan tanpa terbebani oleh pikiran lain.
Fleksibilitas waktu pelaksanaan sholat tasbih menunjukkan bahwa Allah SWT menghargai usaha dan keikhlasan hambanya. Meskipun tidak mampu mengerjakannya setiap hari, mengerjakannya sesuai kemampuan tetap memberikan pahala dan manfaat. Yang penting adalah niat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah ini. Semoga uraian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang sholat tasbih dan mendorong kita untuk mengamalkannya dengan penuh keikhlasan. Wallahu a’lam bishawab.