Kota Blitar, Jawa Timur, kini memiliki destinasi spiritual baru yang memikat: Masjid Ar Rahman. Berlokasi di Jalan Ciliwung No. 2, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, masjid megah ini bukan sekadar tempat ibadah, melainkan sebuah replika arsitektur dan suasana yang mengingatkan akan keanggunan Masjid Nabawi di Madinah. Dengan luas hampir 5.000 meter persegi dan kapasitas hingga 3.000 jemaah, Masjid Ar Rahman telah menjadi salah satu masjid terbesar dan terindah di Kota Blitar, sekaligus destinasi religi yang menarik perhatian baik warga lokal maupun wisatawan.
Dibangun pada tahun 2018 dan diresmikan pada 25 Desember 2019 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, Masjid Ar Rahman merupakan buah karya dan cita-cita mulia Abah H. M. Hariyanto, Presiden Direktur Mayangkara Group, perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Kediri, Blitar, Tulungagung, dan Banyuwangi. Inspirasi pembangunan masjid ini bermula dari pengalaman spiritual Abah Hariyanto selama menunaikan ibadah haji. Seperti yang diungkapkan oleh Nisa, pemandu Masjid Ar Rahman kepada tim detikHikmah pada Jumat, 17 Januari 2025, "Abah Hariyanto waktu haji pertama merasakan kenikmatan ibadah yang paling nikmat itu di Masjid Nabawi. Ketika pulang, beliau ingin mewujudkan rasa rindunya dengan membuat Masjid Ar Rahman yang dibuat dengan konsep mirip seperti Masjid Nabawi. Selain itu, Abah juga ingin semua orang yang salat di sini bisa merasakan suasana yang sama dengan salat di Masjid Nabawi."
Arsitektur Masjid Ar Rahman mengadopsi gaya Utsmaniyah Mamluk, menghadirkan nuansa khas Timur Tengah yang begitu kental. Sejak memasuki area masjid, pengunjung akan disambut oleh gapura megah berbentuk Al-Qur’an yang dipayungi beberapa payung besar, mengingatkan akan pemandangan ikonik di Masjid Nabawi. Payung-payung tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari terik matahari dan hujan, tetapi juga memperkaya estetika pelataran masjid. Sentuhan-sentuhan detail semakin memperkuat kesan berada di tanah suci, seperti miniatur Maqam Ibrahim dan dinding bergambar Ka’bah yang terpasang di bagian depan masjid.
Suasana spiritual begitu terasa begitu melangkahkan kaki ke dalam bangunan utama. Aroma wangi yang menenangkan menyelimuti seluruh ruangan, berpadu dengan karpet bergaya Turki dan aroma parfum khas Masjid Nabawi. Interior masjid dirancang dengan detail yang mengagumkan, meniru keindahan Masjid Nabawi dengan kombinasi warna krem, hitam, dan emas pada atap bangunan serta ornamen-ornamen yang serupa. Kesamaan ini tidak hanya sebatas pada tampilan visual, tetapi juga berhasil menciptakan suasana khusyuk dan damai yang menenangkan jiwa.
Mihrab imam masjid menjadi pusat perhatian tersendiri. Keindahannya semakin dipercantik dengan penggunaan kiswah asli yang pernah digunakan di Baitullah pada tahun 2009. Kiswah berwarna hitam dengan corak emas ini menambah keanggunan dan nilai historis mihrab. Sentuhan arsitektur lain yang menarik perhatian adalah tiang-tiang dengan ukiran bunga khas Timur Tengah, serupa dengan yang terdapat di Masjid Sheikh Zayed, Abu Dhabi, yang semakin memperkaya kekayaan detail arsitektur masjid ini.
Fasilitas pendukung di Masjid Ar Rahman juga dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan para jemaah. Area wudhu pria dilengkapi dengan kolam air mancur estetik khas Timur Tengah yang dilengkapi keran-keran berwudhu yang modern dan higienis. Kebersihan dan kerapian toilet juga menjadi perhatian khusus, memastikan para jemaah merasa nyaman dan tenang selama beribadah. Sebagai tambahan fasilitas, tersedia loker untuk menyimpan barang bawaan, serta sajian minuman gratis seperti teh, kopi, dan wedang jahe yang menambah kehangatan dan keramahan suasana.
Masjid Ar Rahman tidak hanya unggul dalam aspek arsitektur dan fasilitas, tetapi juga dalam perencanaan tata ruangnya. Dengan luas hampir 5.000 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 3.000 jemaah, menunjukkan perencanaan yang matang untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang besar, terutama pada hari-hari besar keagamaan. Hal ini menunjukkan komitmen pengelola masjid untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah yang datang.
Keberadaan Masjid Ar Rahman di Blitar bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi juga sebuah simbol dari semangat keagamaan dan cita-cita mulia untuk menghadirkan suasana spiritual yang menenangkan bagi umat Islam. Replika Masjid Nabawi ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik minat banyak orang untuk berkunjung, merasakan suasana spiritual yang menenangkan, dan mengagumi keindahan arsitektur Islam yang begitu memukau. Masjid Ar Rahman telah berhasil mewujudkan mimpi Abah Hariyanto untuk menghadirkan sepenggal surga di tengah Kota Blitar, sebuah tempat di mana setiap jemaah dapat merasakan kedamaian dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Keberadaan masjid ini juga berkontribusi pada perkembangan pariwisata religi di Kota Blitar, menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi dan merasakan keindahan arsitektur serta suasana spiritual yang begitu khas.
Lebih dari sekadar tempat ibadah, Masjid Ar Rahman telah menjadi ikon baru Kota Blitar, sebuah bukti nyata dari dedikasi dan komitmen untuk membangun tempat ibadah yang megah, nyaman, dan inspiratif. Keberadaannya menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Blitar dan sekitarnya, serta menjadi bukti nyata bahwa keindahan arsitektur dan suasana spiritual yang menenangkan dapat hadir di tengah kehidupan modern. Dengan segala keistimewaannya, Masjid Ar Rahman layak menjadi destinasi wisata religi yang patut dikunjungi dan diresapi keindahannya, baik bagi mereka yang mencari ketenangan spiritual maupun bagi mereka yang ingin mengagumi keindahan arsitektur Islam. Keberadaan masjid ini menjadi bukti nyata bahwa semangat keagamaan dan keindahan arsitektur dapat bersatu padu menciptakan sebuah mahakarya yang menginspirasi.