Madinah, kota suci kedua bagi umat Islam setelah Mekkah, menyimpan kekayaan sejarah Islam yang tak ternilai. Lebih dari sekadar tempat ibadah utama di Masjid Nabawi, kota ini dipenuhi situs-situs bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan Nabi Muhammad SAW dan perkembangan peradaban Islam awal. Mengunjungi tempat-tempat ini bukan hanya sekadar wisata religi, melainkan juga perjalanan spiritual yang memperdalam pemahaman dan kecintaan terhadap sejarah Islam. Berdasarkan referensi buku "Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah" karya Muslim H. Nasution dan "Ibadah Haji: Proses Perjalanan, Pelaksanaan dan Keutamaan Tempat & Ritual" oleh Abbas Jumadi dkk, berikut beberapa situs bersejarah di Madinah yang patut dikunjungi:
1. Masjid Nabawi: Pusat Ibadah dan Makam Rasulullah SAW
Masjid Nabawi, jantung spiritual Madinah, memiliki sejarah yang begitu lekat dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Awalnya, area sekitar masjid merupakan pemukiman keluarga Rasulullah SAW. Di sebelah timur masjid, terdapat rumah Siti Aisyah RA, yang kini menjadi lokasi makam Rasulullah SAW, Abu Bakar ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab RA. Keutamaan beribadah di Masjid Nabawi sangatlah besar, sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Jabir RA: "Salat di masjidku lebih mulia nilainya 1.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram dan salat di Masjidil Haram lebih mulia nilainya 100.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain." (HR Ibnu Majah). Kompleks Masjid Nabawi juga meliputi Maqsurah, ruang yang dahulu memisahkan tempat Nabi SAW dari jamaah, dan kini menjadi bagian penting dari kompleks pemakaman tersebut. Keberadaan makam tiga tokoh sentral Islam ini menjadikan Masjid Nabawi tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat ziarah yang sangat dihormati.
2. Masjid Quba: Masjid Pertama dalam Sejarah Islam
Berjarak sekitar 5 kilometer dari Masjid Nabawi, ke arah tenggara di luar kota Madinah, terdapat Masjid Quba. Masjid ini memiliki arti penting sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada 8 Rabiul Awal tahun 1 Hijriyah. Arsitektur Masjid Quba yang modern dengan 19 pintu (tiga pintu utama, dua untuk jamaah pria dan satu untuk jamaah wanita), empat menara yang menjulang tinggi, enam kubah besar berdiameter 12 meter, dan 56 kubah kecil berdiameter enam meter, menunjukkan perpaduan antara sejarah dan perkembangan zaman. Namun, nilai sejarahnya tetap tak tergantikan. Di Masjid Quba, salat berjamaah pertama kali dilaksanakan secara terang-terangan, menandai tonggak penting dalam penyebaran Islam. Menurut laman Kementerian Agama Republik Indonesia, lokasi Masjid Quba semula merupakan sumur di perkampungan Bani Amr bin Auf, milik Abu Ayyub Al-Ansari. Unta betina Nabi SAW pertama kali berlutut di sana saat minum air setelah perjalanan hijrah dari Mekkah. Keutamaan Masjid Quba ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sahl bin Hunaif RA: "Barang siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadas) di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah." (HR Ibnu Majah). Hal ini menjadikan Masjid Quba sebagai destinasi utama bagi para jamaah haji dan umrah yang ingin merasakan sentuhan sejarah dan meraih pahala yang besar.
3. Jabal Uhud: Saksi Bisu Pertempuran Uhud
Sekitar 2,5 kilometer dari Masjid Nabawi ke arah utara, terdapat Jabal Uhud, gunung yang menyimpan sejarah kelam sekaligus mulia bagi umat Islam. Jabal Uhud menjadi lokasi Perang Uhud, pertempuran yang diabadikan dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 153-154. Gunung ini memiliki kedudukan khusus dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits, salah satunya: "Gunung Uhud adalah salah satu gunung surga." (HR Baihaqi). Di lereng Jabal Uhud, terdapat makam para syuhada Perang Uhud, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW yang gugur dalam pertempuran tersebut. Beberapa riwayat juga menyebutkan keberadaan makam Nabi Harun AS, saudara Nabi Musa AS, di Jabal Uhud, meskipun kebenarannya masih memerlukan kajian lebih lanjut. Jabal Uhud menjadi tempat refleksi dan penghormatan terhadap pengorbanan para syuhada dalam membela agama Islam.
4. Masjid Ghamamah (Masjid Musola): Masjid Salat Id Pertama
Masjid Ghamamah, atau yang juga dikenal sebagai Masjid Musola, terletak di arah barat daya Masjid Nabawi, sekitar 500 meter. Masjid ini memiliki sejarah sebagai tempat Rasulullah SAW melaksanakan salat Idul Fitri pertama kali. Pada zaman Nabi SAW, area ini merupakan alun-alun atau tanah lapang di tengah kota, yang kemudian berkembang menjadi masjid yang dihormati.
5. Masjid Qiblatain: Masjid Dua Kiblat
Masjid Qiblatain, yang awalnya bernama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas rumah Bani Salamah, memiliki keunikan sejarah sebagai masjid yang pernah memiliki dua kiblat. Perubahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah terjadi di masjid ini, menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam.
6. Masjid Miqat (Masjid Bir Ali/Abyar Ali): Titik Awal Ihram
Masjid Miqat, juga dikenal sebagai Masjid al-Muhrim, terletak di Zul Hulaifah. Saat ini, masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Bir Ali atau Abyar Ali. Masjid ini memiliki peran penting sebagai tempat Rasulullah SAW dan para sahabat mengambil miqat (menetapkan niat) untuk berihram sebelum melaksanakan ibadah haji. Masjid ini menjadi titik awal perjalanan spiritual menuju Mekkah bagi para jamaah haji.
7. Masjid Al-Ijabah: Masjid Doa Mustajab
Terletak di sebelah utara barat laut Masjid Nabawi, Masjid Al-Ijabah, yang awalnya bernama Manazil Bani Muawiyah, dikenal karena Rasulullah SAW pernah singgah di tempat ini dan melaksanakan salat dua rakaat dengan doa yang sangat panjang. Karena itu, masjid ini diyakini sebagai tempat doa yang mustajab.
8. Masjid Khamsah/Khandaq: Jejak Peristiwa Penggalian Parit
Masjid Khamsah, atau Masjid Khandaq (Khandaq berarti parit), mengingatkan kita pada peristiwa penggalian parit pertahanan selama pengepungan Madinah oleh kaum kafir Quraisy. Peninggalan Perang Khandaq yang masih ada saat ini adalah lima unit pos jaga dari tujuh unit yang semula ada. Beberapa riwayat menyatakan bahwa masjid dibangun di atas bekas pos penjagaan tersebut.
9. Masjid Jum’ah: Masjid Salat Jumat Bersejarah
Masjid Jum’ah, yang terletak sekitar 500 meter di utara Masjid Quba, memiliki sejarah sebagai tempat Rasulullah SAW melaksanakan salat Jumat berjamaah. Dulunya, area ini merupakan pemukiman Bani Salim bin Auf.
10. Masjid Abi Dzarr al-Ghifari (Masjid as-Sajadah): Masjid Sujud Panjang
Masjid Abi Dzarr al-Ghifari, yang dulunya bernama Masjid al-Bukhair, terletak di sebuah perkebunan sekitar 650 meter dari Masjid Nabawi. Masjid ini juga disebut Masjid as-Sajadah karena Rasulullah SAW pernah singgah dan melaksanakan salat dua rakaat dengan sujud yang sangat panjang.
Kesimpulannya, Madinah bukan hanya kota suci yang dipenuhi dengan tempat ibadah, tetapi juga museum hidup yang menyimpan jejak sejarah Islam yang luar biasa. Setiap situs bersejarah di atas memiliki kisah dan keutamaan tersendiri yang patut dipelajari dan direnungkan. Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, kita dapat lebih memahami perjalanan Nabi Muhammad SAW, perjuangan para sahabat, dan perkembangan peradaban Islam, sekaligus memperdalam keimanan dan kecintaan kita terhadap agama Islam.