Jakarta, 4 Februari 2025 – Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan "Asta Cita," delapan prioritas strategis pembangunan nasional. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif yang selaras dengan visi kebangsaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut NU, sekaligus mencerminkan aspirasi umat Islam di Indonesia.
Pernyataan dukungan tersebut bukan sekadar retorika politik, melainkan manifestasi dari pemahaman kebangsaan yang telah tertanam kuat dalam struktur organisasi NU, dari tingkat pusat hingga ranting. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden ke-13 RI, KH Ma’ruf Amin, dalam sambutannya pada Konferensi Besar (Konbes) NU. "Salah satu bentuk evaluasi yang membanggakan adalah NU telah menjadi organisasi pioner yang mampu menyatukan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dalam satu nafas dakwah dan perjuangan," ujar KH Ma’ruf Amin, seperti dikutip dari laman resmi Wapres RI.
Konsistensi NU dalam membangun sinergi antara nilai-nilai agama dan kepentingan nasional terlihat nyata dalam berbagai programnya. Salah satu contohnya adalah pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Riau. Universitas ini tidak hanya bertujuan mencetak kader-kader NU yang unggul, tetapi juga pemimpin-pemimpin masa depan yang berkarakter toleran, amanah, dan berkomitmen pada pembangunan nasional. Ketua Karteker PWNU Riau, H. Suleman, menekankan pentingnya pemimpin NU yang mampu mengakomodasi seluruh aspirasi masyarakat tanpa diskriminasi etnis atau suku, mencerminkan prinsip-prinsip inklusivitas yang dipegang teguh oleh NU.
Komitmen NU terhadap pembangunan nasional yang merata juga tercermin dalam fokusnya pada sektor pendidikan. NU menyadari pentingnya pendidikan sebagai pilar kemajuan bangsa dan telah berkontribusi signifikan dalam bidang ini selama bertahun-tahun. Namun, tantangan ke depan semakin kompleks, terutama dengan perkembangan teknologi dan perubahan lanskap pendidikan global. Hal ini diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, yang menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan lembaga pendidikan, termasuk NU, untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, juga menunjukkan keseriusannya dalam mendukung peran NU dalam pembangunan nasional. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah rencana pembangunan infrastruktur sekolah di lingkungan NU sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target pembangunan infrastruktur secara cepat dan efisien, dengan melibatkan peran aktif organisasi masyarakat seperti NU.
Langkah strategis lainnya yang diambil NU adalah penyusunan "government system" selama tiga tahun terakhir oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). Sistem ini, menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, siap diimplementasikan secara menyeluruh, dengan fokus awal pada bidang pendidikan dan keluarga. KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan PBNU merupakan kegiatan penyangga yang bertujuan untuk mendukung program utama di bidang pendidikan dan keluarga, yang diharapkan akan berdampak nyata bagi masyarakat luas.
Puncak dari komitmen NU dalam mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo ditandai dengan penyelenggaraan sarasehan ulama bertema "Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU" pada tanggal 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) 2025 dan menjadi forum penting bagi para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan untuk membahas secara mendalam delapan prioritas strategis pemerintahan.
Sarasehan ini bukan hanya sekadar diskusi akademis, tetapi juga merupakan deklarasi nyata dukungan NU terhadap program-program pemerintah. Melalui acara ini, NU kembali menegaskan peran strategisnya sebagai penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. NU tidak hanya berperan sebagai penentu arah kebijakan, tetapi juga sebagai pengawas dan pengontrol agar program-program pemerintah berjalan sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Kehadiran NU dalam mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto memiliki implikasi yang sangat luas bagi pembangunan nasional. Dukungan tersebut tidak hanya memberikan legitimasi politik, tetapi juga memperkuat basis sosial politik pemerintah. NU, dengan basis massa yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk opini publik dan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Kolaborasi antara pemerintah dan NU dalam mewujudkan Asta Cita diharapkan mampu menciptakan sinergi yang positif dan efektif. Pemerintah dapat memanfaatkan jaringan dan basis massa NU untuk mensosialisasikan program-programnya dan memastikan pencapaian target pembangunan. Sementara itu, NU dapat memanfaatkan dukungan pemerintah untuk memperkuat program-programnya dan memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, kolaborasi ini juga perlu diimbangi dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Pemerintah perlu memastikan bahwa program-program yang dijalankan bersama NU benar-benar berdampak positif bagi masyarakat dan tidak menimbulkan kesenjangan sosial. NU juga perlu memastikan bahwa dukungannya terhadap pemerintah tetap berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan kepentingan nasional.
Kesimpulannya, dukungan NU terhadap Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto merupakan langkah strategis yang penting bagi pembangunan nasional. Kolaborasi antara pemerintah dan NU, jika dijalankan dengan baik dan transparan, dapat menciptakan sinergi yang positif dan efektif dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sarasehan ulama yang diselenggarakan merupakan bukti nyata komitmen NU dalam mendukung program pemerintah dan menjadi bagian integral dalam pembangunan bangsa. Keberhasilan kolaborasi ini akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan pemerintahan Prabowo Subianto dalam mencapai visi pembangunan nasionalnya. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan kolaborasi ini demi terwujudnya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.