Masjid Nabawi, yang terletak di jantung kota Madinah, Arab Saudi, bukanlah sekadar tempat ibadah. Lebih dari itu, masjid ini merupakan monumen sejarah Islam yang kaya akan makna spiritual dan simbol kemegahan arsitektur. Sebagai masjid kedua yang dibangun setelah Masjid Quba, Masjid Nabawi telah mengalami perluasan dan renovasi berkelanjutan selama berabad-abad, hingga kini menjelma menjadi salah satu kompleks ibadah terbesar dan tersuci di dunia, mampu menampung jutaan jamaah setiap harinya. Kemewahannya bukan hanya terletak pada luasnya area, tetapi juga pada detail-detail arsitektur, teknologi modern yang terintegrasi secara harmonis, dan fasilitas yang dirancang untuk kenyamanan para jamaah. Artikel ini akan mengupas enam kemewahan Masjid Nabawi yang memikat hati dan pikiran, berdasarkan informasi dari Islamic Landmarks dan kantor berita Arab Saudi SPA.
1. Kubah Hijau yang Legendaris: Simbol Sejarah dan Kesucian
Kubah hijau yang megah menjadi ikon Masjid Nabawi, sebuah simbol yang mudah dikenali di seluruh dunia. Warna hijau sendiri memiliki signifikansi khusus dalam Islam, diyakini sebagai warna kesukaan Nabi Muhammad SAW. Sejarah kubah ini pun menarik. Awalnya, kubah kayu yang dibangun pada tahun 678 H (1280 M) tidak dicat. Kemudian, berbagai warna pernah menghiasi kubah ini, mulai dari putih, biru, hingga ungu, sebelum akhirnya diwarnai hijau pada masa pemerintahan Sultan Ottoman Abd al-Hamid II pada tahun 1253 H (1837 M). Pengecatan ulang tersebut, selain alasan estetika, juga bertujuan untuk menutupi retakan pada struktur kubah. Sejak saat itu, Masjid Nabawi dikenal luas sebagai "Masjid Kubah Hijau," melambangkan keindahan dan kesucian tempat suci ini.
2. Kubah Perak yang Mengagumkan: Perpaduan Modernitas dan Tradisi
Di samping kubah hijau yang ikonik, terdapat kubah perak yang berkilauan, menambah dimensi keindahan arsitektur Masjid Nabawi. Sejarahnya pun menarik. Selama lebih dari 600 tahun, Masjid Nabawi tidak memiliki kubah. Baru pada abad ke-16, Sultan Mamluk menggunakan kayu untuk membangun kubah. Renovasi besar-besaran di bawah pemerintahan Raja Saudi Abdulaziz Al Saud pada tahun 1916 menghasilkan penggantian kubah dengan struktur perak. Selanjutnya, pada masa pemerintahan Raja Fahad bin Abdul Aziz, kubah perak yang ada saat ini dibangun, terbuat dari baja tahan karat berlapis emas 24 karat. Dengan diameter 26 meter dan berat 160 ton, kubah perak ini merupakan bukti perpaduan harmonis antara tradisi dan teknologi modern, menunjukkan komitmen untuk menjaga keindahan dan kemegahan masjid ini. Percobaan mengecat kubah hijau dengan warna perak pada tahun 2007 untuk menyamakan warna dengan kubah lainnya, menunjukkan betapa pentingnya kubah hijau bagi masyarakat Madinah, yang akhirnya menolak perubahan tersebut dan mengembalikannya ke warna hijau aslinya.
3. Luas Kompleks yang Mengesankan: Lebih Besar dari Kota Tua Madinah
Luas kompleks Masjid Nabawi saat ini mencapai 82.000 meter persegi, dengan tinggi bangunan mencapai 12,55 meter. Angka ini sangat mengesankan, bahkan lebih besar daripada kota tua Madinah (Yathrib) pada masa awal Islam. Perluasan yang telah dilakukan sebanyak lebih dari 100 kali lipat sejak pembangunan awal, mencerminkan perkembangan dan pertumbuhan umat Islam selama berabad-abad. Kapasitasnya yang mampu menampung lebih dari 3,2 juta jamaah dalam satu waktu, menjadikan Masjid Nabawi sebagai masjid terbesar kedua di dunia, menunjukkan kemampuannya untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang sangat besar, baik untuk salat lima waktu maupun salat Jumat dan shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
4. Penerangan Listrik Pertama di Jazirah Arab: Jejak Modernisasi di Tanah Suci
Masjid Nabawi memiliki keistimewaan lain yang kurang dikenal luas, yaitu sebagai tempat pertama di Jazirah Arab yang mendapatkan penerangan listrik. Pada tahun 1909, di bawah pemerintahan Sultan Ottoman Abdul Hamid II, Masjid Nabawi mulai menggunakan teknologi penerangan listrik yang modern untuk saat itu. Saat ini, keindahan interior Masjid Nabawi semakin diperkuat dengan lebih dari 100.000 bola lampu dan 2.000 lampu gantung yang mempesona. Integrasi teknologi modern ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keamanan, tetapi juga memperkuat kesan kemegahan dan keindahan arsitektur masjid. Selain penerangan, sistem pengeras suara yang canggih dengan 1.000 unit pengeras suara memungkinkan azan terdengar hingga jarak 10 kilometer, memastikan seluruh jamaah dapat mendengar panggilan salat dengan jelas.
5. Kesucian yang Tak Tertandingi: Tempat Kedua Tersuci dalam Islam
Masjid Nabawi menempati posisi istimewa dalam Islam sebagai tempat kedua tersuci setelah Masjidil Haram di Makkah. Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Bukhari (no. 1115), "Janganlah kalian mempersiapkan diri untuk bepergian ke suatu masjid (dengan tujuan mendapatkan pahala shalat) kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku," menegaskan status suci dan pentingnya Masjid Nabawi. Keberadaan makam Nabi Muhammad SAW di dalam kompleks masjid semakin memperkuat nilai spiritual dan kesucian tempat ini. Ribuan jamaah dari seluruh dunia datang untuk beribadah dan merasakan kedamaian spiritual di tempat yang diyakini sebagai tempat paling dekat dengan Rasulullah SAW.
6. Karpet Mewah dengan Teknologi Canggih: Kenyamanan dan Efisiensi Berpadu
Kemewahan Masjid Nabawi juga tercermin dari karpet-karpetnya yang mewah dan nyaman. Lebih dari 25.000 karpet menghiasi area salat, bukan hanya sebagai alas salat, tetapi juga sebagai elemen estetika yang memperindah ruangan. Namun, yang lebih mengesankan adalah teknologi canggih yang terintegrasi dalam setiap karpet. Setiap karpet dilengkapi dengan cip pelacak yang berisi informasi detail, termasuk lokasi, waktu pembersihan, jenis pewangi yang digunakan, dan riwayat perawatannya. Teknologi ini memungkinkan otoritas pengelola masjid untuk melakukan manajemen dan perawatan karpet secara efisien dan efektif. Kerajaan Arab Saudi juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan jamaah dengan menghabiskan lebih dari 81.000 liter cairan pembersih setiap hari, menggunakan 110 kendaraan untuk membersihkan area masjid, dan menggunakan 30 ton parfum untuk mengharumkan ruangan. Komitmen ini menunjukkan betapa pentingnya kenyamanan dan kebersihan bagi para jamaah yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Kesimpulannya, Masjid Nabawi di Madinah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga sebuah mahakarya arsitektur dan teknologi yang mencerminkan kekayaan sejarah dan kebesaran Islam. Keenam kemewahan yang telah diuraikan di atas hanyalah sebagian kecil dari keindahan dan keistimewaan masjid ini. Kunjungan ke Masjid Nabawi merupakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan, dimana keindahan arsitektur, kenyamanan fasilitas, dan nilai sejarah berpadu menciptakan suasana yang khusyuk dan damai bagi para jamaah. Kemegahan Masjid Nabawi merupakan bukti nyata komitmen pemerintah Arab Saudi untuk menjaga dan melestarikan tempat suci ini, serta menyediakan fasilitas terbaik bagi jutaan jamaah yang datang setiap tahunnya.