Jakarta, 4 Februari 2025 – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah gencar berupaya meningkatkan kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat. Langkah-langkah strategis yang diambil, mulai dari kolaborasi lintas sektor hingga pelatihan peningkatan kapasitas warga Nahdliyin, mencerminkan komitmen organisasi terbesar di Indonesia ini dalam menjawab tantangan ekonomi dan sosial di era modern. Peran ini semakin krusial mengingat jumlah warga Nahdliyin yang signifikan di Indonesia.
Wakil Presiden RI periode 2019-2024, K.H. Ma’ruf Amin, dalam pernyataan yang dikutip dari laman resmi Wakil Presiden Republik Indonesia pada 1 Februari 2025, menekankan pentingnya peran NU dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Beliau, yang juga merupakan salah satu kiai sepuh NU, menyatakan bahwa organisasi sebesar NU tidak boleh tinggal diam. "Akan tetapi dalam gerakan kemasyarakatan NU perlu melakukan upaya-upaya yang lebih maksimal agar tidak tertinggal, terutama dalam bidang ekonomi dan teknologi informasi untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk warga NU," tegasnya.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi urgensi adaptasi dan inovasi dalam strategi pemberdayaan masyarakat. K.H. Ma’ruf Amin secara khusus menyoroti perlunya strategi yang terukur untuk mendorong peningkatan kelas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mengingat UMKM di Indonesia mencapai 99% dan mayoritas di antaranya merupakan warga NU, peningkatan daya saing UMKM menjadi kunci penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga Nahdliyin.
"Langkah yang perlu dilakukan juga adalah menumbuhkan para pengusaha baru melalui inkubasi dari kalangan nahdliyin sesuai dengan semangat nahdlatu al tujjar (kebangkitan para pengusaha) yang telah digaungkan oleh para ulama pada tahun 1918," imbuhnya. Pernyataan ini mengisyaratkan pentingnya menghidupkan kembali semangat kewirausahaan yang telah lama menjadi bagian dari sejarah NU, dengan pendekatan modern dan terstruktur. Bukan hanya sekadar semangat, tetapi juga dukungan sistematis dan terintegrasi untuk membina para pengusaha muda Nahdliyin.
Lebih lanjut, K.H. Ma’ruf Amin juga menekankan peran aktif NU dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini mencakup pengembangan industri halal, bisnis syariah, dan keuangan syariah yang semakin berkembang pesat. Penguatan tata kelola dana sosial Islami, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf, juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Inisiatif ini selaras dengan program pemerintah yang juga tengah gencar mendorong pengembangan ekonomi syariah. NU, dengan basis massa yang besar dan jaringan yang luas, memiliki potensi signifikan untuk menjadi penggerak utama dalam sektor ini.
Namun, tantangan di era digital juga tidak boleh diabaikan. K.H. Ma’ruf Amin menyoroti pentingnya adaptasi NU terhadap perkembangan teknologi informasi yang telah membawa disrupsi di berbagai sektor. "Saya mengetahui bahwa NU sudah mengembangkan berbagai platform digital dalam banyak kegiatan yang dilakukan. Namun tetap perlu adanya penguatan terutama dalam rangka mengharmonisasikan platform digital dan kontennya sesuai dengan tuntutan aspirasi masyarakat khususnya kalangan milenial," jelasnya. Pernyataan ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efektivitas program-program pemberdayaan. Namun, harmoni antara teknologi dan nilai-nilai keislaman yang dianut NU menjadi poin penting yang perlu diperhatikan.
Upaya PBNU untuk meningkatkan kesejahteraan umat tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi. PBNU juga berupaya memperkuat visi dan misi kebangsaan melalui berbagai program, salah satunya adalah Sarasehan Ulama bertema ‘Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU’. Acara yang diselenggarakan pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta ini bertujuan untuk menggali kontribusi ulama NU dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Asta Cita.
Sarasehan ini akan menjadi forum diskusi intensif bagi para ulama NU untuk membahas peran mereka dalam mewujudkan Asta Cita ke-7, sekaligus menunjukkan komitmen NU dalam pembangunan nasional. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui detikcom, menunjukkan upaya PBNU untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan melibatkan masyarakat dalam diskusi penting ini. Siaran langsung ini juga mencerminkan upaya NU untuk memanfaatkan teknologi digital dalam menyebarkan informasi dan gagasan.
Secara keseluruhan, upaya PBNU dalam meningkatkan kesejahteraan umat menunjukkan sebuah strategi terintegrasi yang mencakup berbagai aspek, dari pemberdayaan ekonomi hingga penguatan nilai-nilai kebangsaan. Fokus pada UMKM, pengembangan ekonomi syariah, dan pemanfaatan teknologi digital menunjukkan kesadaran NU akan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menjawab tantangan zaman. Namun, kesuksesan strategi ini sangat bergantung pada implementasi yang efektif dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga swasta, maupun masyarakat luas. Peran NU sebagai organisasi besar dengan basis massa yang luas memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator perubahan dan penggerak utama dalam mewujudkan kesejahteraan umat di Indonesia.
Keberhasilan program-program tersebut juga bergantung pada beberapa faktor kunci. Pertama, perlu adanya koordinasi dan sinergi yang kuat antar berbagai lembaga dan program di bawah naungan PBNU. Kedua, pentingnya melibatkan secara aktif para warga Nahdliyin dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program tersebut. Ketiga, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan sumber daya menjadi hal yang krusial untuk membangun kepercayaan dan memastikan efektivitas program. Keempat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, baik di tingkat pengurus maupun di tingkat akar rumput, merupakan investasi jangka panjang yang penting untuk keberlanjutan program-program tersebut.
Tantangan ke depan tentu masih banyak. Perubahan sosial dan ekonomi yang dinamis membutuhkan adaptasi dan inovasi yang berkelanjutan. PBNU perlu terus memantau perkembangan terkini dan menyesuaikan strategi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun organisasi masyarakat sipil, sangat penting untuk memperkuat dampak dari program-program yang dijalankan. Dengan komitmen dan strategi yang tepat, NU dapat memainkan peran yang semakin strategis dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan berkontribusi pada pembangunan bangsa Indonesia. Sarasehan Ulama dan berbagai inisiatif lainnya menjadi langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Keberhasilannya akan menjadi bukti nyata kontribusi NU dalam membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat.