Jakarta, 3 Februari 2025 – Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, kembali menegaskan komitmennya yang tak tergoyahkan dalam memperkuat ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Deklarasi ini bukan sekadar pernyataan simbolik, melainkan manifestasi dari perjalanan panjang NU dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merawat nilai-nilai luhur kebangsaan. Peran NU dalam konteks ini semakin krusial di tengah dinamika sosial politik dan tantangan ideologi yang terus berkembang.
Sejak deklarasi resmi penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Sukorejo, 21 Desember 1983, NU telah menempatkan Pancasila sebagai ruh dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Deklarasi tersebut, yang berbunyi, "Bismillahirrahmanirrahim…", menandai tonggak sejarah penting dalam hubungan harmonis antara ajaran Islam dan ideologi negara. Dokumen tersebut, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah NU, menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar simbol negara, melainkan landasan filosofis yang sejalan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Komitmen NU ini kembali ditegaskan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozi. Dalam pernyataan yang dikutip dari website Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kamis (30/1/2025), beliau menegaskan bahwa NU akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga NKRI. “NU adalah organisasi yang sudah besar, selalu menjadi garda terdepan menjaga NKRI, hal ini terbukti dari proses sejarah, terjadi tarik menarik untuk menentukan Pancasila menjadi ideologi negara,” tegas KH. Aziz. Pernyataan ini merefleksikan peran historis NU dalam memperjuangkan dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara di tengah berbagai pergolakan politik sepanjang sejarah Indonesia.
Lebih jauh, KH. Aziz menekankan bahwa Pancasila telah menjadi bagian integral dari ajaran agama dan kehidupan berbangsa. “Pancasila adalah ruh dari agama itu sendiri, oleh karena itu kepada pemuda, tokoh agama, sejarah ini tidak boleh dilupakan,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang Pancasila, bukan hanya sebagai sekadar aturan formal, melainkan sebagai nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ini ditujukan khususnya kepada generasi muda, agar mereka memahami dan meneruskan perjuangan mempertahankan ideologi Pancasila.
Penguatan komitmen NU terhadap Pancasila juga terlihat dalam keselarasannya dengan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aktif terlibat dalam upaya memperkuat visi kebangsaan tersebut melalui berbagai program, salah satunya adalah Sarasehan Ulama dengan tema ‘Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU’. Acara yang akan berlangsung pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta ini menjadi bukti nyata komitmen NU dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, menjelaskan tujuan utama Sarasehan Ulama ini. “Yang diangkat tahun ini kita ingin mengikuti Asta Citanya presiden dengan memperkuat masyarakat. Kita ingin bekerja bersama umat menuju Indonesia yang maslahat dalam rangka merealisasikan Asta Cita,” jelasnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya sekedar mendukung program pemerintah, tetapi juga secara aktif berpartisipasi dalam merumuskan dan merealisasikan program tersebut, dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada maslahat umat.
Sarasehan Ulama ini diharapkan menjadi wadah konsolidasi yang efektif untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja NU di berbagai jenjang kepengurusan. Dengan melibatkan para ulama dari berbagai daerah, acara ini akan menghasilkan rumusan strategis yang komprehensif dalam upaya memperkuat Pancasila dan mewujudkan cita-cita Asta Cita. Diskusi yang mendalam mengenai berbagai poin dalam Asta Cita akan menghasilkan rekomendasi yang relevan dan aplikatif bagi pembangunan bangsa.
Kehadiran NU dalam konteks ini bukan hanya sekedar peran pendukung, melainkan sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan cita-cita keadilan sosial. NU, dengan basis massa yang luas dan jaringan yang kuat di seluruh Indonesia, memiliki peran kunci dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Peran ini semakin penting di tengah maraknya informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui berbagai program dan kegiatan, NU secara konsisten berupaya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, melalui pendidikan agama dan pendidikan karakter. NU juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, yang bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Dengan demikian, NU tidak hanya berperan sebagai penjaga ideologi, tetapi juga sebagai perekat sosial yang mampu menjaga harmoni dan kerukunan antar umat beragama.
Live streaming Sarasehan Ulama PBNU melalui detikcom pada 4 Februari 2025 pukul 13.00 WIB memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk menyaksikan langsung acara tersebut. Hal ini menunjukkan transparansi dan keterbukaan NU dalam menjalankan program-programnya, serta komitmennya untuk melibatkan masyarakat dalam upaya memperkuat Pancasila dan NKRI. Akses yang mudah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan komitmen NU dalam menjaga keutuhan bangsa.
Kesimpulannya, kiprah NU dalam memperkuat ideologi Pancasila merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Komitmen NU yang konsisten dan berkelanjutan ini menjadi bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya sekadar simbol negara, melainkan nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran NU sebagai benteng kokoh Pancasila di tengah dinamika kebangsaan semakin penting dan strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti NU, Indonesia dapat terus menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sarasehan Ulama ini menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi penguatan ideologi Pancasila dan pembangunan bangsa ke depan.