Nabi Muhammad SAW, teladan umat Islam, dikenal atas kesederhanaannya, termasuk dalam hal pola makan. Jauh dari kesan mewah, pilihan makanan beliau mencerminkan gaya hidup sehat dan bijak, berfokus pada nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Meskipun jarang makan, terutama di siang hari karena sering berpuasa, riwayat dari keluarga dan sahabat dekat Nabi SAW mengungkap beberapa makanan favorit yang menjadi bagian penting dari kehidupan beliau. Kajian terhadap menu-menu tersebut tidak hanya memberikan wawasan tentang kehidupan pribadi Nabi, tetapi juga menawarkan perspektif menarik mengenai pola makan sehat yang sejalan dengan ajaran Islam.
Salah satu sumber utama informasi mengenai makanan kesukaan Nabi SAW adalah hadits dan riwayat dari para sahabat, khususnya istri beliau, Aisyah RA. Dari berbagai sumber tersebut, tergambar gambaran jelas tentang kesederhanaan dan kecerdasan beliau dalam memilih makanan yang bergizi. Seperti yang diungkapkan oleh Aisyah RA, "Keluarga Nabi Muhammad SAW tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah SAW wafat." Pernyataan ini menggarisbawahi prinsip kesederhanaan dan kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, bukan kemewahan, dalam kehidupan beliau. Lebih lanjut, buku "Hidup bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam" karya Daeng Naja turut memperkaya pemahaman kita tentang pilihan makanan Nabi SAW, yang ternyata kaya akan manfaat kesehatan.
Berikut beberapa makanan dan minuman kesukaan Nabi Muhammad SAW yang terdokumentasi dengan baik dalam berbagai riwayat:
1. Buah Qitsa: Kelezatan yang Mirip Mentimun:
Qitsa, buah yang mirip mentimun namun berukuran lebih besar, menjadi salah satu makanan favorit Nabi SAW. Riwayat dari Abdullah bin Ja’far RA dan Aisyah RA secara independen menyebutkan bahwa Nabi SAW sering mengonsumsi qitsa, khususnya bersama kurma yang baru masak. Kombinasi ini menunjukkan kecerdasan Nabi dalam menggabungkan rasa dan nutrisi, menciptakan hidangan sederhana namun menyehatkan. Kehadiran qitsa dalam menu Nabi SAW menunjukkan betapa beliau menghargai variasi makanan lokal dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
2. Roti dan Daging: Menu Sederhana, Nutrisi Maksimal:
Meskipun tidak menjadi menu harian, roti dan daging merupakan bagian penting dalam pola makan Nabi SAW. Salah satu menu yang populer adalah tsarid, yaitu campuran roti dan daging dengan kuah. Kombinasi karbohidrat kompleks dari roti dan protein dari daging memberikan energi dan nutrisi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari. Menu ini mencerminkan kepraktisan dan efisiensi dalam menyediakan makanan bergizi, sesuai dengan kondisi kehidupan pada masa itu. Kehadiran tsarid juga menunjukkan bahwa Nabi SAW tidak menghindari makanan yang umum dikonsumsi masyarakat, melainkan mengolahnya dengan bijak dan sederhana.
3. Cuka dan Minyak Zaitun: Rahasia Kesehatan Nabi SAW:
Cuka dan minyak zaitun, dua bahan sederhana namun kaya manfaat, menjadi bagian penting dalam pola makan Nabi SAW. Riwayat dari Aisyah RA menyebutkan bahwa Nabi SAW menganggap cuka sebagai saus yang paling enak. Selain itu, beliau juga menganjurkan konsumsi dan penggunaan minyak zaitun, menyebutnya sebagai produk dari pohon yang diberkahi. Kombinasi roti, cuka, dan minyak zaitun, yang sering dikonsumsi Nabi SAW menjelang sore hari, dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin. Penggunaan cuka dan minyak zaitun menunjukkan perhatian Nabi SAW terhadap kesehatan dan pemanfaatan bahan-bahan alami yang memiliki khasiat terapeutik.
4. Kurma: Buah Istimewa, Simbol Keberkahan:
Kurma, buah yang istimewa dalam budaya Arab, menempati posisi penting dalam pola makan Nabi SAW. Hadits yang diriwayatkan menunjukkan betapa beliau sangat menyukai kurma. Bahkan, dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda, "Wahai Aisyah, bahwa rumah yang tidak ada kurma di dalamnya merupakan kelaparan bagi penghuninya." Pernyataan ini bukan hanya menunjukkan kecintaan beliau terhadap kurma, tetapi juga menekankan pentingnya buah ini sebagai sumber nutrisi dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan gula alami, serat, dan mineral dalam kurma memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
5. Daging Kambing: Sumber Protein Berkualitas:
Daging kambing juga menjadi salah satu makanan favorit Nabi SAW. Riwayat dari Jabir RA menceritakan bagaimana Nabi SAW menikmati hidangan daging kambing yang disajikan oleh keluarga Jabir. Pernyataan Nabi SAW, "Wahai Jabir sepertinya kalian mengetahui kalau kami menyukai daging," menunjukkan bahwa daging, khususnya daging kambing, merupakan sumber protein berkualitas yang penting dalam pola makan beliau. Pilihan daging kambing juga mencerminkan ketersediaan sumber protein hewani pada masa itu dan menunjukkan kesederhanaan Nabi SAW dalam menikmati makanan yang tersedia.
Kesimpulan:
Pola makan Nabi Muhammad SAW mencerminkan kesederhanaan, kecerdasan, dan kepedulian terhadap kesehatan. Menu-menu kesukaan beliau, yang terdiri dari bahan-bahan sederhana dan mudah didapatkan, kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Dari qitsa dan kurma yang kaya serat dan vitamin, hingga roti dan daging yang memberikan energi dan protein, pilihan makanan Nabi SAW menunjukkan kebijaksanaan dalam mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Penggunaan cuka dan minyak zaitun juga menunjukkan perhatian beliau terhadap khasiat bahan alami untuk menjaga kesehatan. Lebih dari sekadar pola makan, pilihan makanan Nabi SAW memberikan teladan bagi kita untuk mengutamakan kesederhanaan, kesehatan, dan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara bijak. Dengan mempelajari pola makan Nabi SAW, kita dapat memperoleh inspirasi untuk menerapkan gaya hidup sehat dan seimbang, sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa. Penelitian lebih lanjut mengenai kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan dari menu-menu tersebut dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang pola makan sehat yang sejalan dengan sunnah Nabi SAW.