Jakarta, 27 Januari 2025 – Masjid Istiqlal, ikon kebanggaan umat Islam Indonesia, mengadakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1446 H yang berlangsung meriah dan khidmat pada Senin, 27 Januari 2025. Peringatan tahunan yang sarat makna spiritual ini mengangkat tema "Membumikan Bahasa Langit: Membincang Kemuliaan Ibadah Shalat," sebuah tema yang relevan dan menggugah refleksi mendalam bagi seluruh jamaah. Acara yang terbuka untuk umum ini berhasil menarik minat ribuan jamaah dari berbagai penjuru Jabodetabek dan sekitarnya, menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam ini.
Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal tahun ini tidak hanya sekadar seremonial keagamaan biasa. Panitia penyelenggara, dengan perencanaan matang dan visi yang jelas, berhasil menghadirkan deretan pembicara terkemuka dari berbagai latar belakang keilmuan dan pengalaman, membuat acara ini menjadi kajian ilmiah dan spiritual yang berbobot. Para pembicara, yang merupakan tokoh-tokoh berpengaruh di kancah nasional maupun internasional, memberikan perspektif yang beragam dan memperkaya pemahaman jamaah tentang makna Isra Miraj dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Di antara jajaran pembicara yang hadir, nama-nama besar seperti Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, dan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, dua ulama terpandang yang dikenal luas akan kepakaran dan wawasan keislamannya yang mendalam, mencuri perhatian. Keduanya, dengan gaya bahasa yang lugas dan mudah dipahami, mampu menyampaikan materi kajian dengan begitu memikat, mengajak jamaah untuk merenungkan kembali esensi ibadah shalat sebagai tiang agama. Kehadiran mereka menjadi magnet tersendiri yang menarik minat banyak jamaah untuk hadir langsung di Masjid Istiqlal.
Kehadiran Habib Husein bin Ja’far Alhadar, tokoh agama yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang modern dan inspiratif, menambah semarak acara ini. Dengan gaya penyampaian yang khas dan mampu menyentuh hati, Habib Husein berhasil membawakan materi kajian yang relevan dengan kehidupan anak muda masa kini, menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai agama dengan realitas sosial yang dinamis. Ia berhasil menguraikan makna Isra Miraj dengan cara yang mudah dicerna dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, membuat pesan-pesan agama menjadi lebih dekat dan relevan bagi generasi muda.
Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran tokoh agama lainnya yang tak kalah berpengaruh, yakni KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha. Kehadiran Gus Baha, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menambah kekayaan intelektual dan spiritual acara ini. Gus Baha, yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang jenaka namun sarat makna, memberikan pencerahan tersendiri bagi jamaah yang hadir. Kehadirannya yang dijadwalkan pada pukul 19.30 WIB, setelah acara inti selesai, menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat untuk mendengarkan wejangan dari ulama karismatik ini.
Lebih lanjut, acara peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal juga dihadiri oleh perwakilan dari Majelis Nurul Musthofa, diwakili oleh Habib Abdullah bin Ja’far Assegaf. Kehadiran perwakilan dari majelis yang dikenal dengan tradisi keilmuan dan spiritualnya yang tinggi ini, menunjukkan sinergi dan kolaborasi antar lembaga keagamaan dalam rangka memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperkokoh nilai-nilai keislaman di Indonesia. Selain itu, Ustadz Hasan Saifourrizal dan para Dewan Syuro serta Dewan Guru Majelis Rasulullah Pusat turut hadir, memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi kesuksesan acara ini.
Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 14.00 WIB di lantai utama Masjid Istiqlal ini dirancang secara terstruktur dan sistematis. Panitia penyelenggara, dengan manajemen yang baik, berhasil memastikan kelancaran acara dari awal hingga akhir. Fasilitas yang memadai, tata suara yang jernih, dan pengaturan tempat duduk yang rapi, menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi jamaah untuk mengikuti acara dengan khusyuk.
Bagi jamaah yang tidak dapat hadir secara langsung, panitia juga menyediakan siaran langsung melalui kanal YouTube resmi Masjid Istiqlal. Hal ini menunjukkan komitmen panitia untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memastikan agar pesan-pesan Isra Miraj dapat tersampaikan kepada masyarakat secara maksimal. Inisiatif ini merupakan langkah yang inovatif dan efektif dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan memperluas jangkauan dakwah.
Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal tahun ini bukan hanya sekadar acara keagamaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam. Kehadiran tokoh-tokoh agama dari berbagai latar belakang, menunjukkan keragaman dan kekayaan khazanah keislaman di Indonesia. Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa Masjid Istiqlal, sebagai masjid negara, berperan aktif dalam membina dan mengayomi umat Islam di Indonesia.
Tema "Membumikan Bahasa Langit: Membincang Kemuliaan Ibadah Shalat" sendiri merupakan refleksi mendalam tentang pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai spiritual yang diperoleh dari peristiwa Isra Miraj dalam kehidupan sehari-hari. Shalat, sebagai ibadah yang paling utama, diharapkan dapat menjadi pondasi bagi kehidupan yang lebih baik, sejalan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Secara keseluruhan, peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal tahun ini dapat dikatakan sebagai sukses besar. Kehadiran para ulama terkemuka, tema yang relevan, dan manajemen acara yang terstruktur, berhasil menciptakan acara yang bermakna, menginspirasi, dan mampu menyentuh hati para jamaah. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Isra Miraj tidak hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat iman, meningkatkan pemahaman agama, dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga semangat Isra Miraj ini dapat terus menginspirasi dan menggerakkan seluruh umat Islam untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur agama.