Jakarta, 20 Oktober 2024 – Umat Islam di Indonesia bersiap menyambut malam Isra Mi’raj yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Berdasarkan kalender Hijriyah 1446 H yang dikeluarkan Kementerian Agama Republik Indonesia, malam Isra Mi’raj tahun ini jatuh pada Minggu, 26 Januari 2025, bertepatan dengan terbenamnya matahari. Momentum ini merupakan kesempatan berharga bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui berbagai amalan ibadah, terutama doa dan dzikir.
Malam Isra Mi’raj, yang menandai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian Sidratul Muntaha, merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam. Peristiwa ini menandai titik kulminasi dari perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan risalah Islam, sekaligus menjadi bukti nyata atas kenabian dan kerasulan beliau. Oleh karena itu, menghidupkan malam Isra Mi’raj dengan amalan-amalan ibadah sunnah menjadi tradisi yang dianjurkan.
Buku "12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun" karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny menguatkan pernyataan bahwa tanggal 27 Rajab merupakan waktu terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. Buku tersebut, dan berbagai referensi lain, mendorong umat Islam untuk mengisi malam tersebut dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Amalan-amalan ini diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan yang melimpah.
Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Isra Mi’raj adalah berdoa. Kitab "Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar" karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri memuat doa khusus yang dapat dipanjatkan pada malam sakral ini. NU Online, mengutip kitab tersebut, menyajikan doa tersebut sebagai berikut (dalam transliterasi dan terjemahannya):
(Teks Arab dan Transliterasi di sini akan diganti dengan teks yang lebih akurat dan terbaca, karena teks yang diberikan dalam pertanyaan tidak terbaca dengan baik. Berikut contoh penggantian yang lebih baik, diperlukan konfirmasi dari sumber yang lebih terpercaya untuk memastikan keakuratannya):
Contoh Doa (Arab dan Transliterasi yang akurat dan terbaca akan ditempatkan di sini)
Contoh: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَاتِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّينَ، وَبِخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِينَ حِينَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّبْعِ وَالْعِشْرِينَ مِنْ رَجَبَ، أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِينَ وَتُجِيبَ دَعْوَاتِي يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ.
Contoh Transliterasi: Allahumma inni as’aluka bimusyahadat asrari al-muhibbin, wa bikhalwatillati khashassta biha sayyidal mursalin hina asrayta bihi lailatas sab’i wal ‘isyrin min Rajab, an tarhama qalbiyal hazin wa tujiiba da’awati ya akramaal akramin.
Contoh Terjemahan: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan penglihatan rahasia-rahasia para kekasih-Mu, dan dengan kekhusyukan yang Engkau khususkan kepada junjungan para rasul, ketika Engkau telah memperjalankan beliau pada malam 27 Rajab, agar Engkau merahmati hatiku yang sedih dan mengabulkan doaku, wahai Yang Maha Mulia di antara yang Maha Mulia.
Tata Cara Membaca Doa:
Sebelum membaca doa tersebut, disarankan untuk mempersiapkan diri dengan berwudhu, mencari tempat yang tenang dan khusyuk, serta membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekhusyukan dan penerimaan doa. Setelah membaca doa, disarankan untuk melanjutkan dengan berdoa sesuai dengan hajat dan kebutuhan pribadi.
Selain doa, dzikir juga merupakan amalan penting yang dapat dikerjakan pada malam Isra Mi’raj. Beberapa dzikir yang dianjurkan antara lain:
1. Istighfar:
Memperbanyak istighfar (memohon ampun kepada Allah SWT) merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beristighfar kepada Allah SWT setiap hari sebanyak 100 kali, niscaya Allah SWT akan menghapus segala kesusahannya, dan akan mengganti segala kekhawatirannya dengan ketenangan.” (Hadits ini perlu dikonfirmasi dengan sumber hadits yang sahih).
Berikut bacaan istighfar yang umum digunakan:
- Arab: أَسْتَغْفِرُ اللهَ
- Latin: Astaghfirullah
- Arti: Aku memohon ampun kepada Allah.
Hadits lain dari Ibnu Umar RA dalam Sunan Abi Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah menyebutkan bacaan istighfar yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW:
(Teks Arab dan Transliterasi di sini akan diganti dengan teks yang lebih akurat dan terbaca, seperti pada doa di atas)
2. Sayyidul Istighfar:
Dzikir Sayyidul Istighfar (dzikir yang paling utama untuk memohon ampun) juga dianjurkan untuk dipanjatkan pada malam Isra Mi’raj. Dzikir ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(Teks Arab dan Transliterasi di sini akan diganti dengan teks yang lebih akurat dan terbaca, seperti pada doa di atas)
Kesimpulan:
Malam Isra Mi’raj merupakan momentum spiritual yang sangat berharga bagi umat Islam. Dengan memperbanyak doa dan dzikir, umat Islam dapat meningkatkan keimanan, bertaubat dari dosa-dosa, dan meraih keberkahan dari Allah SWT. Amalan-amalan sunnah ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan merenungkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang penuh hikmah dan teladan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan malam Isra Mi’raj ini dengan sebaik-baiknya untuk meraih ridho dan ampunan Allah SWT. Aamiin.
(Catatan: Teks Arab dan transliterasi yang terdapat dalam pertanyaan awal perlu diverifikasi keakuratannya dari sumber-sumber terpercaya seperti kitab-kitab hadits dan tafsir yang sahih sebelum digunakan. Contoh-contoh yang diberikan di atas hanyalah ilustrasi dan perlu diganti dengan teks yang akurat dan terbaca.)