Jakarta, 17 Januari 2025 – Suksesnya Zendo, platform ojek online yang kini beroperasi di 70 kota di Indonesia, tak lepas dari sosok inspiratif di baliknya: Lutfy Azizah. Perempuan kelahiran Tulungagung, Jawa Timur ini, yang dulunya seorang guru Taman Kanak-Kanak (TK) dengan penghasilan Rp 150.000 per bulan, kini memimpin perusahaan teknologi yang telah menjelma menjadi tulang punggung perekonomian digital di berbagai daerah. Kisah perjalanan Lutfy Azizah dari seorang pendidik menjadi CEO sebuah perusahaan rintisan yang sukses ini patut menjadi inspirasi bagi para wirausahawan muda di Indonesia.
Perjalanan Lutfy Azizah menuju kesuksesan Zendo bukanlah hal yang instan. Semuanya bermula pada akhir September 2014, ketika ia memulai bisnisnya dengan modal sederhana dan memanfaatkan teknologi yang ada saat itu: BlackBerry Messenger (BBM). Dengan nama Zendo, singkatan dari Zein Delivery Order – Zein diambil dari nama anaknya – Lutfy memulai langkah pertamanya dalam dunia bisnis digital. Inisiatifnya yang berani dan jeli melihat peluang di tengah perkembangan teknologi informasi menjadi pondasi awal keberhasilannya.
Awalnya, Lutfy Azizah membangun Zendo seorang diri. Dedikasi dan kerja kerasnya yang luar biasa terlihat dari riwayat pendidikan dan pengalaman kerjanya. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Lutfy merupakan lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Tulungagung tahun 2010. Sebelum terjun ke dunia bisnis, ia mengabdikan dirinya sebagai seorang pendidik, mengajar di TK Aisyiyah Bangau Putih dari tahun 2006 hingga 2010. Pengalamannya sebagai guru TK, meskipun dengan penghasilan yang terbatas, telah membekali dirinya dengan kemampuan manajemen waktu, kesabaran, dan keuletan – kualitas-kualitas yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan sebuah bisnis.
Keanggotaan Lutfy Azizah dalam Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menjadi titik balik penting dalam perkembangan Zendo. SUMU, wadah usaha bagi pengusaha Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah, memberikan akses jaringan dan dukungan yang signifikan bagi Lutfy. Jaringan luas SUMU memungkinkan Zendo untuk berkembang pesat dan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal SUMU, Ghufron Mustaqim, yang menyatakan bahwa ekspansi Zendo ke puluhan kota besar di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi para anggota SUMU, mayoritas dari mereka adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Teman-teman anggota SUMU yang juga mayoritas adalah UMKM, mereka membuat Zendo di masing-masing tempat. Ini tetap bisnisnya Mba Lutfy dan dengan bantuan jaringan Muhammadiyah, (Zendo) bisa hadir di puluhan kota di Indonesia," ujar Ghufron dalam wawancara dengan detikHikmah pada Kamis, 16 Januari 2024. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam membangun sebuah bisnis yang berkelanjutan. Zendo tidak hanya menjadi platform ojek online biasa, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana jaringan dan kolaborasi dapat mempercepat pertumbuhan bisnis.
Perkembangan Zendo yang pesat juga dibuktikan dengan penghargaan yang diraihnya. Pada tahun 2024, Zendo berhasil meraih penghargaan sebagai peserta terbaik sektor teknologi pada ajang Entredev 2024, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Kementerian UMKM RI. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas kerja keras dan dedikasi Lutfy Azizah serta timnya dalam membangun dan mengembangkan Zendo.
"Keberhasilan Zendo diraih berkat rahmat Allah SWT dan karena impact dari keanggotaan dan kolaborasi dengan Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU)," ungkap Lutfy Azizah menanggapi penghargaan tersebut. Pernyataan ini menunjukkan rasa syukur dan pengakuan atas peran penting SUMU dalam perjalanan Zendo. Kolaborasi yang kuat antara Zendo dan SUMU menjadi contoh bagaimana sebuah organisasi kemasyarakatan dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
Saat ini, Zendo telah berkembang menjadi platform layanan yang komprehensif. Tidak hanya menyediakan layanan ojek online untuk penumpang, Zendo juga menawarkan layanan antar makanan, pengiriman barang, jasa kebersihan, hingga perbaikan rumah. Layanan yang beragam ini menunjukkan kemampuan Zendo untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Aksesibilitas Zendo juga sangat mudah, baik melalui aplikasi resmi maupun melalui pesan WhatsApp di akun Instagram resmi @zendo_id. Kemudahan akses ini menjadi kunci keberhasilan Zendo dalam menjangkau berbagai kalangan masyarakat.
Dengan lebih dari 700 mitra pengemudi yang tersebar di 70 kota di Indonesia, Zendo telah menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada perekonomian lokal. Keberhasilan Zendo tidak hanya diukur dari segi profitabilitas semata, tetapi juga dari dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya. Zendo telah menjadi contoh nyata bagaimana sebuah bisnis dapat tumbuh dan berkembang sambil memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kisah Lutfy Azizah dan Zendo menjadi bukti bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi. Perempuan yang dulunya seorang guru TK dengan penghasilan terbatas ini telah membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan dukungan jaringan yang kuat, siapa pun dapat mencapai impiannya. Zendo bukan hanya sebuah platform ojek online, tetapi juga sebuah inspirasi bagi para wirausahawan muda di Indonesia untuk berani bermimpi dan mewujudkan impian tersebut dengan kerja keras dan inovasi. Tagline Zendo, "Apa Aja di Mana Aja," bukan hanya slogan pemasaran, tetapi juga cerminan dari komitmen dan dedikasi Lutfy Azizah untuk selalu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Kisah Lutfy Azizah menjadi bukti nyata bahwa potensi dan inovasi dapat muncul dari mana saja, bahkan dari seorang guru TK yang penuh semangat dan tekad. Kisahnya menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin berjuang untuk meraih kesuksesan, menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan kolaborasi yang tepat, impian setinggi langit pun dapat diwujudkan.