Jakarta, 12 Januari 2025 – Bulan Rajab, salah satu bulan haram dalam kalender Islam, kembali menyapa umat Muslim di seluruh dunia. Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, sebuah amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW patut menjadi perhatian, yaitu puasa Ayyamul Bidh. Tahun ini, puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan tanggal 13, 14, dan 15 Januari 2025, atau 13, 14, dan 15 Rajab 1446 H.
Puasa Ayyamul Bidh, yang berarti "hari-hari putih," merujuk pada tiga hari di tengah bulan قمري (qamariyah) atau bulan Hijriah, yang ditandai dengan purnama yang terang benderang. Amalan ini memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, diperkuat oleh hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Keutamaan puasa ini mendorong umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan yang penuh berkah ini.
Salah satu hadits yang paling sering dikutip terkait puasa Ayyamul Bidh adalah hadits riwayat Abu Hurairah RA, yang berbunyi (dengan catatan bahwa teks Arab yang diberikan dalam artikel asli tidak dapat diterjemahkan secara akurat tanpa konteks dan referensi hadits yang lebih lengkap): “[Teks Arab yang tidak dapat diterjemahkan secara akurat]”. Hadits ini, yang menurut beberapa riwayat merupakan hadits mutafaq ‘alaih (disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Muslim), menyatakan wasiat Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah RA untuk melaksanakan tiga amalan utama, salah satunya adalah puasa tiga hari dalam sebulan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai hadits ini dapat ditemukan dalam kitab tafsir dan hadits. Para ulama menjelaskan bahwa anjuran puasa tiga hari dalam sebulan ini merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan, beberapa pendapat menyatakan bahwa pahala puasa Ayyamul Bidh setara dengan pahala puasa sebulan penuh, mengingat satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Hal ini tentu saja menjadi motivasi tersendiri bagi umat Muslim untuk menjalankan amalan sunnah yang mulia ini.
Selain hadits riwayat Abu Hurairah RA, hadits lain yang mendukung pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh diriwayatkan oleh Qatadah bin Milhan. Hadits tersebut (dengan catatan yang sama seperti sebelumnya, teks Arab yang diberikan tidak dapat diterjemahkan secara akurat): “[Teks Arab yang tidak dapat diterjemahkan secara akurat]”. Hadits ini secara spesifik menyebutkan anjuran untuk berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan قمري (qamariyah).
Penetapan tanggal 13, 14, dan 15 sebagai hari-hari puasa Ayyamul Bidh berdasarkan perhitungan kalender Hijriah. Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia tahun 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, tanggal 1 Rajab 1446 H jatuh pada tanggal 1 Januari 2025. Oleh karena itu, puasa Ayyamul Bidh tahun ini jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 Januari 2025.
Rincian Tanggal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1446 H:
- Senin, 13 Januari 2025: 13 Rajab 1446 H
- Selasa, 14 Januari 2025: 14 Rajab 1446 H
- Rabu, 15 Januari 2025: 15 Rajab 1446 H
Niat Puasa Ayyamul Bidh:
Seperti ibadah puasa lainnya, niat merupakan rukun yang sangat penting dalam puasa Ayyamul Bidh. Niat ini dibaca pada malam hari sebelum memulai puasa. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh dalam bahasa Arab dan latin beserta artinya:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْبَيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma yaumil bidhi sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala."
Jadwal Imsak dan Buka Puasa (Wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya):
Jadwal imsak dan buka puasa bervariasi tergantung lokasi geografis. Berikut jadwal imsak dan buka puasa untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai contoh:
-
Senin, 13 Januari 2025:
- Imsak: 04.16 WIB
- Subuh: 04.26 WIB
- Maghrib: 18.18 WIB
-
Selasa, 14 Januari 2025:
- Imsak: 04.17 WIB
- Subuh: 04.27 WIB
- Maghrib: 18.18 WIB
-
Rabu, 15 Januari 2025:
- Imsak: 04.17 WIB
- Subuh: 04.27 WIB
- Maghrib: 18.18 WIB
Umat Muslim di daerah lain diharapkan untuk memperoleh informasi jadwal imsak dan buka puasa dari sumber yang terpercaya, seperti Kementerian Agama setempat atau aplikasi penentu waktu sholat yang akurat.
Kesimpulan:
Puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Rajab. Keutamaan puasa ini diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan kedekatan umat Muslim kepada Allah SWT. Dengan memahami tata cara dan niat yang benar, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa Ayyamul Bidh dengan khusyuk dan penuh keberkahan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua. Aamiin.