Masjid, sebagai rumah Allah SWT di muka bumi, memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam. Bukan sekadar tempat sholat lima waktu, masjid menjadi pusat berbagai aktivitas keagamaan, pusat pembelajaran, dan pusat peradaban umat Islam. Namun, memasuki dan meninggalkan masjid bukanlah sekadar tindakan fisik, melainkan perilaku yang sarat makna spiritual dan diatur oleh adab-adab tertentu. Salah satu sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW adalah membaca doa ketika keluar masjid, sebuah amalan yang mengandung permohonan keberkahan dan perlindungan ilahi setelah menunaikan ibadah.
Landasan Dalil dan Makna Doa Keluar Masjid
Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibn Majah, menjadi landasan utama pentingnya membaca doa keluar masjid. Hadits tersebut, sebagaimana dikutip dari buku "Zikir dan Doa Penghuni Surga" karya Supriyadi, menyatakan: “Jika salah satu di antara kalian itu masuk masjid, salamlah kepada Nabi SAW (bershalawat), kemudian berdoalah, ‘Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.’ Ketika keluar, berdoalah (sebagaimana lafalnya), ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.’”
Doa keluar masjid, dengan demikian, bukan sekadar ritual belaka, melainkan permohonan tulus kepada Allah SWT untuk mendapatkan fadilah, yaitu keutamaan dan keberkahan yang hanya dapat diberikan oleh-Nya. Amalan ini mencerminkan penghormatan dan kesyukuran atas kesempatan yang telah diberikan untuk beribadah di tempat suci. Lebih dari itu, doa ini juga menjadi pengingat bagi setiap muslim untuk senantiasa menjaga ketergantungan kepada Allah SWT dan mengakui bahwa segala keberhasilan dan kebaikan semata-mata berasal dari rahmat-Nya. Meninggalkan masjid dengan doa ini menandai peralihan dari suasana khusyuk beribadah di rumah Allah menuju kehidupan duniawi, namun tetap dengan membawa bekal spiritual yang telah diperoleh.
Lafal Doa Keluar Masjid: Arab, Latin, dan Artinya
Terdapat dua versi doa keluar masjid yang umum dikenal, yaitu versi pendek dan versi panjang. Berikut lafal dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan artinya, dikutip dari berbagai sumber rujukan, termasuk buku "Fiqih Sunnah 1" karya Sayyid Sabiq (terjemahan Abu Aulia dkk.):
1. Doa Keluar Masjid Versi Pendek:
- Arab: اللهم إني أسألك من فضلك
- Latin: Allahumma inni as-aluka min fadhlik.
- Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.
2. Doa Keluar Masjid Versi Panjang:
- Arab: بسم الله اللهم صل على محمد اللهم اغفر لي ذنوبي وافتح لي أبواب فضلك اللهم إصمني من الشيطان الرجيم
- Latin: Bismillah. Allahumma shalli ‘ala Muhammadin. Allahumma ighfirli dzunubi wa iftah li abwaba fadhlika. Allahumma ishimni min asy-Syaithani r-rajim.
- Artinya: Dengan nama Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu keutamaan-Mu. Ya Allah, lindungilah aku dari godaan setan yang terkutuk.
Versi panjang memuat permohonan ampun atas dosa-dosa, permohonan dibukakan pintu-pintu keberkahan, dan permohonan perlindungan dari godaan setan. Hal ini menunjukkan kesadaran akan kelemahan manusia dan kebutuhan akan pertolongan Allah SWT dalam menjalani kehidupan setelah meninggalkan tempat suci.
Adab-Adab di Dalam Masjid: Menjaga Kesucian dan Kesopanan
Menjaga adab di dalam masjid merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Adab-adab ini mencerminkan penghormatan terhadap kesucian masjid dan kesopanan dalam berinteraksi dengan sesama jamaah. Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan, berdasarkan referensi buku "Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati" karya Thoriq Aziz Jayana dan "Buku Pintar 50 Adab Islam" karya Arfiani:
-
Bersuci: Menjaga kesucian diri dari hadas kecil maupun hadas besar sebelum memasuki masjid merupakan syarat utama. Kebersihan lahir dan batin menjadi prasyarat untuk menunaikan ibadah dengan khusyuk.
-
Pakaian yang Sopan dan Bersih: Memakai pakaian yang bersih, rapi, dan sopan merupakan wujud penghormatan terhadap kesucian masjid. Pakaian yang digunakan hendaknya menutup aurat dengan sempurna, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
-
Menghindari Telanjang: Bertelanjang, baik sebagian maupun seluruh tubuh, dilarang di dalam masjid. Menjaga aurat merupakan kewajiban setiap muslim, terlebih di tempat suci seperti masjid.
-
Menggunakan Wangi-Wangi (bagi laki-laki): Menggunakan wewangian yang harum dianjurkan bagi laki-laki, sebagai bentuk penghormatan dan menciptakan suasana yang nyaman untuk beribadah. Namun, bagi perempuan, dianjurkan untuk menghindari wewangian yang menyengat atau riasan yang mencolok.
-
Berzikir dan Bershalawat dalam Perjalanan: Perjalanan menuju masjid hendaknya diisi dengan zikir dan shalawat, sebagai bentuk persiapan spiritual sebelum memasuki rumah Allah.
-
Masuk dengan Tenang dan Mendahulukan Kaki Kanan: Memasuki masjid dengan tenang dan mendahulukan kaki kanan merupakan sunnah yang menunjukkan penghormatan dan kesopanan.
-
Membaca Doa Masuk Masjid: Membaca doa masuk masjid merupakan amalan yang dianjurkan untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
-
Sholat Tahiyyatul Masjid: Menunaikan sholat sunnah Tahiyyatul Masjid dua rakaat setelah masuk masjid merupakan amalan yang dianjurkan.
-
Menjaga Akhlak: Menjaga akhlak dan perilaku di dalam masjid sangat penting. Menghindari perilaku seperti berbisik, berbicara keras, bercanda berlebihan, meludah, kentut, dan perbuatan lain yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah merupakan kewajiban. Merokok, bersiul, dan mengotori masjid juga dilarang.
-
Tidak Memilih Tempat Khusus: Tidak boleh memilih atau memesan tempat tertentu di masjid, karena masjid adalah tempat umum yang harus digunakan bersama-sama.
-
Tidak Melintasi Orang yang Sedang Sholat: Menghindari melintasi orang yang sedang sholat merupakan bentuk penghormatan terhadap ibadahnya.
-
Tidak Melangkahi Orang yang Sedang Duduk atau Membaca Al-Qur’an: Menghormati orang yang sedang beribadah atau membaca Al-Qur’an dengan tidak melangkahi mereka.
-
Tidak Berjualan di Dalam Masjid: Masjid bukan tempat untuk berjualan atau melakukan transaksi bisnis.
-
Tidak Tidur di Masjid (kecuali itikaf): Tidur di masjid tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan darurat atau dalam rangka itikaf.
-
Menjaga Kebersihan Masjid: Menjaga kebersihan masjid merupakan tanggung jawab bersama. Membuang sampah pada tempatnya, merapikan barang-barang yang berantakan, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar masjid merupakan bentuk kepedulian terhadap kesucian tempat ibadah.
-
Mendahulukan Kaki Kiri ketika Keluar: Ketika keluar dari masjid, mendahulukan kaki kiri merupakan sunnah yang menunjukkan penghormatan terhadap kesucian masjid.
-
Berniat Kembali ke Masjid: Meninggalkan masjid dengan niat untuk kembali lagi di lain waktu untuk beribadah merupakan sikap yang terpuji.
-
Menjauhi Riya dan Sombong: Menghindari sikap riya’ (pamer) dan sombong setelah beribadah di masjid merupakan hal yang sangat penting. Ibadah hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk mencari pujian manusia.
Keutamaan Membaca Doa Keluar Masjid: Pahala dan Keberkahan
Membaca doa keluar masjid bukan hanya amalan sunnah, tetapi juga memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Hadits dari Abu Hurairah RA, sebagaimana dikutip dari buku "Menggapai Nikmatnya Beribadah" karya Syekh Khalid Sayyid Rusyah (terjemahan Abdurrahim dkk.), menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang pergi ke masjid atau kembali, Allah menyediakan baginya tempat singgah setiap kali dia pergi atau kembali." Hadits ini menunjukkan keistimewaan setiap langkah menuju dan meninggalkan masjid, termasuk ketika membaca doa keluar masjid.
Dengan membaca doa keluar masjid, seorang muslim seakan memperbarui niat untuk kembali ke masjid, menjadikan ibadah sebagai rutinitas yang konsisten, dan mengingatkan dirinya akan keberkahan yang telah diperoleh selama berada di rumah Allah. Doa ini menjadi penutup yang indah bagi waktu yang dihabiskan dalam beribadah dan menjadi bekal spiritual untuk menghadapi aktivitas di luar masjid. Semoga uraian ini dapat menambah pemahaman kita tentang pentingnya membaca doa keluar masjid dan menjaga adab di dalam masjid sebagai bentuk penghormatan dan kesyukuran kepada Allah SWT.